55
2 Karateristik Subjek Subjek secara fisik sama seperti anak normal pada umumnya,
perawakannya kurus dan kecil, kemampuan subjek dalam belajar lumayan bagus, meskipun lamban namun subjek sangat hati-hati
begitu juga ketika mengerjakan soal. Prestasi akademik subjek cukup baik, namun kesulitan memahami pelajaran matematika
dalam mengenal istilah bentuk bangun datar. Subjek mampu menyebutkan nama secara lisan, namun belum mampu
mendiskripsikan secara jelas mengenai bentuk bangun datar tersebut, misalnya bangun datar persegi, persegi panjang, persegi
tiga, dan lingkaran. Subjek selalu memperhatikan guru. Subjek berperan aktif ketika pelajaran berlangsung, namun terkadang
subjek sering mengeluh dan putus asa jika tidak mampu mengerjakan soal yang dikerjakan. Daya tangkap subjek terhadap
materi sudah cukup baik, subjek juga tampak cemburu ketika guru membantu teman lain yang mengalami kesulitan. Kemamuan dan
rasa ingin tahu subjek besar.
B. Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Pra Tindakan
Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang siswa kelas II, sebelum dilaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan tes untuk
mengetahui prestasi belajar subjek dalam pelajaran matematika atau biasa disebut dengan kemampuan awal sebelum tindakan. Kemampuan awal
56
sebelum tindakan dilakukan dengan memberikan tes prestasi belajar matematika yang terdiri dari 20 soal berupa mengelompokan bangunan datar
sederhana dan menyebutkan jenis-jenis bangun datar sederhan. Tindakan awal ini di lakukan satu hari pada tanggal 1 Juni 2015 Senin. Gambar awal
prestasi belajar matematika siswa dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Nilai Prestasi Belajar bangun datar siswa Tunagrahita Ringan Kelas
II Pra Tindakan No Nama Subjek
Total Skor
Soal Total Skor
yang Dicapai Persentase
Pencapaian 1 DH
25 12
48 2 MP
25 11
44
Tabel 8. Menunjukan bahwa skor terendah diperoleh DH dengan skor 44 dan Skor tertinggi di raih oleh DH dengan skor 48. Berdasarkan pengamatan
guru dan peneliti prestasi belajar subjek masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari jawaban subjek yang kurang tepat. Skor subjek tersebut juga menunjukan
bahwa hasil prestasi belajar matematika belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Berikut ini adalah gambaran
prestasi belajar matematika subjek dalam penelitian ini : a. Subjek I DH
Prestasi belajar matematika DH sebelum tindakan termasuk dalam kriteria cukup. DH mampu mengenal bangun datar sederhana dalam soal tes
prestasi belajar matematika pra tindakan dengan mandiri, namun jika dilihat dari hasil tes dalam menjawab soal DH kurang teliti hal ini terbukti
57
ada beberapa soal dan tidak dikerjakan. Subjek masih kesulitan dalam membedakan bentuk bangun datar. Subjek masih salah dalam
menyebutkan dan mengelompokan bangun datar sederhana, DH sesekali bertanya kepada guru untuk soal yang dirasa sulit. Saat disuruh
menyebutkan kembali dari awal dan sesuai dengan materi mengenal bangun datar hal ini di karenakan subjek belum terbiasa untuk
melakukannya. Namun setelah dibimbing guru subjek mampu mengelompokan sedikit demi sedikit, meskipun masih salah dalam
pengelompokan. Konsentrasi subjek sebelum tindakan dilakukan juga masih kurang, subjek terkadang sering memainkan pensil dalam
mengerjakan soal sehingga tidak terpusat pada tes yang dikerjakannya, subjek juga terkesan ingin buru-buru bermain. Pada saat pembelajaran
berlangsung subjek sering mudahberalih perhatian, hal ini Nampak ketika pada saat guru bertanya subjek malah asik memainkan tempat pensil yang
ada didepannya. Secara umum prestasi belajar matematika subjek termasuk katagori cukup. Namun tetap belum memenuhi standar
ketuntasan belajar matematika. Data hasil prestasi belajar matematika subek sebelum tindakan dapat dilihat di bawah ini :
Nilai siswa =
x
=
x
= 48
58
b. Subjek II MP Prestasi belajar MP dalam pembelajaran matematika termasuk kategori
cukup. Dilihat dari hasil pekerjaan subjek masih mengalami kesulitan dalam menjawab soal. Subjek kesulitan ketika menjawab soal yang
berkaitan dengan pengelompokan bentuk. Dalam mengenal bangun datar sederhana soal tes pra tindakan terkadang masih dibantu guru, perhatian
subjek sering kali beralih, subjek sering mengeluh jika sudah tidak bisa mengerjakan soal, terkadang mengakatakan “bu niki pripun ngeh”, subjek
juga nampak cemburu ketika saat guru membimbing teman yang lain subjek dengan nada cemburunya mengatakan “ah bu guru ki lek uwis to”,
sehingga subjek tidak fokus dalam mengerjakan soal dan menunggu bantuan dari gurunya. Begitu juga ketika disuruh untuk menyebutkan
bentuk-bentuk bangun datar subjek tidak mau dengan alas an malu, setelah dibujuk guru subjek akhirnya mau. Dalam menyebutkan atau
mengelompokan masih dibimbing guru untuk menyebutkan dan mengelompokan. Secara umum prestasi belajar matematika dalam kategori
cukup dan belum sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar. Data hasil prestasi belajar matematika sebelum tindakan dapat dilihat sebagai berikut:
Nilai siswa
x x
= 44
59
Lebih jelasnya mengenai hasil prestasi belajar matematika siswa tunagrahita ringan kelas II sebelum tindakan dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 6. Diagram Prestasi Belajar bangun datar Siswa Tunagrahita Ringan kelas II Pra Tindakan
Gambar 6. menunjukan bahwa persentase skor yang diperoleh subjek DH yaitu 48 sementara MP memperoleh persentase skor yaitu
44. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan guru, diketahui bahwa prestasi belajar matematika dalam mengenal istilah bentuk bangun datar
sederhana siswa termasuk katagori kurang dan cukup. Hal ini dapat dilihat dari hasil jawaban pada tes prestasi belajar matematika pada bagian
pengelompokan dan menyebutkan bangun datar sederhana dengan mandiri yang tidak mampu dijawab lebih dari 25. Skor yang ditunjukan dua
subjek juga menunjukan bahwa prestasi belajar matematika dalam mengenal istilah bangun datar sederhana belum memenuhi kriteria
keberhasilan yang ditentukan sebesar 65
48
44
42 43
44 45
46 47
48 49
DH MP
persentase pencapaian
60
C. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I