33
tindakan secara menyeluruh. Sebelum melakukan tindakan, guru mendapatkan pengarahan dari peneliti tentang rancangan penelitian yang akan dilaksanakan.
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana pembelajaran menggunakan media Paper Clay yang sudah dirancang oleh pelaku tindakan
dan peneliti. Siklus yang pertama terdiri dari empat elemen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Siklus ke dua terdiri dari empat elemen
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Siklus ke dua dilakukan karena hasil dari siklus pertama kurang dari 65. Namun demikian, apabila
pada siklus pertama prestasi belajar bangun datar siswa tunagrahita ringan sudah meningkat dan lebih dari 65, siklus ke dua dan atau selanjutnya tetap
dilakukan karena subjek penelitian adalah siswa berkebutuhan khusus sehingga diharapkan hasil penilaian lebih valid.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik dalam menentukan subjek penelitian secara purposive. Seperti halnya yang dijelaskan oleh Sugiyono
2010: 300 bahwa purposive adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Adapun penetapan subjek penelitian ini
didasarkan atas beberapa kriteria penentuan subjek penelitian, yaitu: 1. Siswa penyandang tunagrahita ringan.
2. Tidak mengalami kelainan ganda Tuna ganda. 3. Dua orang siswa laki-laki.
34
4. Siswa tunagrahita ringan yang prestasi belajar bangun datar khususnya dalam mengenal bangun datar sederhana belum optimal.
5. Merupakan siswa kelas dasar II di SLB Sekar Teratai I Srandakan.
C. Setting Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Seetting Penelitian
Setting yang digunakan dalam penelitian ini adalah di dalam kelas. Setting di dalam kelas untuk mengetahui prestasi belajar anak,
memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran bangun datar ketika menggunakan media Paper Clay serta
mengetahui seberapa besar peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan media Paper Clay. Penelitian ini dilakukan di SLB Sekar
Teratai I Srandakan pada pelajaran bangun datar untuk meningkatkan prestasi belajar bangun datar pada anak tunagrahita ringan kelas II SDLB.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakuan di SLB Sekar Teratai I Srandakan yang beralamatkan di Dusun Pedak, Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
Karena terdapat anak yang masih kurang mampu dalam pemahaman pembelajaran matematika bangun datar. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan juni 2015. penentuan ini mengikuti pada acuhan kalender akademik sekolah karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan
proses belajar mengajar yang efektif.
35
D. Rancangan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolaborasi dengan guru mengacu pada proses Kemmis dan Mc. Taggart yaitu
dengan putaran spiral seperti dibawah ini:
1. Perencanaan
Tahap pada bagian ini yaitu melakukan musyawarah dengan guru
kolaborator. Hasil musyawarah dengan guru dapat dijelaskan sebagai
berikut: a. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
dalam bentuk rencana program pembelajaran RPP sebagai materi yang akan dipergunakan untuk melakukan tindakan pembelajaran
materi bangun datar sederhana. b. Menyusun teknik tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan
pembelajaran menggunakan media Paper Clay. c. Menyusun kisi-kisi dan instrumen pengamatan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan panduan observasi.
1 Instrumen tes digunakan untuk mengungkap keberhasilan dari tindakan yang diberikan bagi siswa tunagrahita ringan kelas dasar
II di SLB Sekar Teratai I Srandakan yaitu untuk mengetahui prestasi belajar bangun datar pada siswa tunagrahita ringan.
2 Panduan observasi digunakan untuk dapat mengungkap partisipasi siswa dan kinerja guru dalam mengajar.
36
2. Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran bangun datar menggunakan media Paper Clay untuk meningkatkan prestasi belajar bangun datar pada siswa
tunagrahita ringan terdiri dari dua siklus. Tindakan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran antara lain:
a. Kegiatan awal, meliputi apersepsi tentang tujuan pembelajaran yaitu mengenal bangun datar sederhana.
b. Kegiatan inti, meliputi mengelompokkan bangun datar sederhana dan menyebutkan jenis-jenis bangun datar sederhana menggunakan media
Paper Clay. c. Kegiatan penutup, meliputi evaluasi prestasi belajar bangun datar.
3. Pengamatan
Pengamatan situasi kegiatan belajar mengajar dan mengumpulkan data-data tentang pelaksanaan tindakan dengan alat bantu instrumen yang
telah dikembangkan. Pengamatan dilakukan pada kinerja guru dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran menggunakan media Paper Clay. 4. Refleksi
Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data yang diperoleh pada saat melakukan pengamatan maupun suatu kegiatan untuk melihat
dampak dari tindakan yang diberikan. Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas dengan cara berdiskusi. Data yang diperoleh dari
lembar tes dan lembar observasi setelah melakukan seluruh tindakan menggunakan media Paper Clay dalam pembelajaran bangun datar
37
kemudian diinterpretasi, dicari eksplanasinya dan dianalisis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dari rencana tindakan yang telah
ditetapkan
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi dan dokumentasi.
1. Metode Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur peningkatan prestasi belajar bangun datar adalah tes tertulis. Tes tertulis
terdiri dari tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian prestasi belajar bangun datar siswa sebelum dilakukan tindakan pre test dan sesudah
dilakukan tindakan post test dengan digunakannya media Paper Clay. Jenis tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 butir.
2. Metode Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan untuk mempelajari peristiwa atau gejala melalui pengamatan dan mencatat segala informasi dalam
peristiwa yang telah diamati secara sistematis. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi yang dilakukan secara
partisipatif, yaitu peneliti melibatkan diri di tengah-tengah kegiatan subjek. Teknik observasi dalam penelitian ini yaitu melakukan
pengamatan proses belajar dan partisipasi siswa tunagrahita ringan. Semua hasil pengamatan dan informasi dapat dijadikan data pendukung
38
penelitian. Observasi dilakukan oleh peneliti sendiri agar peneliti dapat mengetahui secara langsung proses pembelajaran dan partisipasi siswa
tunagrahita ringan kelas dasar II dalam pembelajaran bangun datar
menggunakan media Paper Clay. 3. Metode Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, surat-surat dan laporan. Dalam hal
ini dokumen dapat dibagi atas dokumen resmi dan dokumen pribadi. Dokumen yang digunakan berupa catatan semua aktivitas guru dan siswa
dalam proses pembelajaran operasi hitung penjumlahan serta identitas subjek. Dari dokumen-dokumen tersebut kemudian dianalisis untuk
mendukung data yang dibutuhkan. Pengumpulan data dokumentasi dilakukan oleh peneliti yang diperoleh dari guru kelas.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian disebut juga dengan instrumen pengumpulan data. Sugiyono 2010: 148 menjelasakn bahwa instrumen penelitian
merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Tes Prestasi Belajar a. Pengertian Tes
Tes merupakan cara yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar Matematika siswa tunagrahita ringan dalam materi bangun
39
datar sederhana. Pelaksanaan tes tertulis dilakukan sebelum dan sesudah tindakan pre test dan post test. Pre test dengan tujuan
mengetahui kemampuan awal prestasi belajar bangun datar pada siswa tunagrahita ringan. Tujuan post test untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan prestasi belajar bangun datar pada siswa tunagrahita
ringan setelah dilakukan tindakan. b. Langkah Penyusunan Tes
Penelitian ini instrumen yang berupa tes diukur isinya terhadap kurikulum bagi siswa tunagrahita ringan. Untuk mengukur validitas isi
dengan meminta penilaian dari praktisi profesional judgment. Praktisi yang diminta dalam hal ini adalah guru kelas dasar II SLB
Sekar Teratai I Srandakan. Aspek yang dinilaikan adalah validitas soal dan jawaban yang disesuaikan dengan kurikulum. Pada penelitian ini
langkah-langkah penyusunan instrumen pengukuran prestasi belajar dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Standar Kompetensi 4. Mengenal Bangun Datar Sederhana
b. Kompetensi Dasar 4.1.Mengelompokkan bangun datar sederhana
4.2.Menyebutkan jenis-jenis bangun datar sederhana c. Indikator
4.1.1. Mengelompokkan bangun datar persegi 4.1.2. Mengelompokkan bangun datar persegi panjang
40
4.1.3. Mengelompokkan bangun datar segi tiga 4.1.4. Mengelompokkan bangun datar lingkaran
4.2.1. Menyebutkan bangun datar persegi 4.2.2. Menyebutkan bangun datar persegi panjang
4.2.3. Menyebutkan bangun datar segi tiga 4.2.4. Menyebutkan bangun datar lingkaran
d. Menentukan butir soal Jumlah butir terdiri dari 20 soal pilihan ganda.
e. Menyusun kisi-kisi Adapun kisi-kisi instrumen tersebut adalah sebagai berikut:
41
Tabel 2. Kisi-Kisi Tes Prestasi Belajar Matematika Bangun Datar
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator No butir
Mengenal bangun
datar sederhana
Mengelompokkan bangun datar
sederhana 1. Mengelompokkan bangun datar
persegi 2. Mengelompokkan bangun datar
persegi panjang 3. Mengelompokkan bangun datar
segi tiga 4. Mengelompokkan bangun datar
lingkaran 1, 2
3,4 5,6,7
8,9,10
Menyebutkan jenis-jenis bangun
datar sederhana 1. Menyebutkan bangun datar persegi
2. Menyebutkan bangun datar persegi panjang
3. Menyebutkan bangun datar segi tiga
4. Menyebutkan bangun datar lingkaran
11,12,13 14,15,16
17,18 19,20
Jumlah butir 20
Tes tertulis berupa pilihan ganda dengan tiga alternatif jawaban berjumlah sepuluh butir. Tiap jawaban betul mendapat skor 1 dan jawaban
salah mendapat skor 0. Hasil skor tes prestasi belajar Matematika tersebut diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus:
Keterangan: S : Nilai prestasi belajar bangun datar yang ingin diketahui
R : Skor prestasi belajar bangun datar yang diperoleh N : Skor maksimum dari tes tersebut
M. Ngalim Purwanto, 2012: 112 S = x 100
42
2. Observasi a. Panduan observasi proses pembelajaran
1 Pengertian panduan observasi proses pembelajaran Panduan observasi proses pembelajaran adalah alat yang digunakan
untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran dalam pembelajaran menggunakan media Paper Clay untuk
meningkatkan prestasi belajar Matematika. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dalam pembelajaran
menggunakan media Paper Clay selama KBM berlangsung. 2 Langkah penyusunan panduan observasi proses pembelajaran
Panduan observasi proses pembelajaran menggunakan validitas logis berdasarkan langkah pembelajaran bangun datar sederhana
menggunakan media Paper Clay. Langkah-langkah perumusan panduan observasi proses pembelajaran adalah:
a Mendeskripsikan pengertian proses pembelajaran Aspek proses pembelajaran dalam pembelajaran bangun datar
sederhana menggunakan media Paper Clay adalah proses pembelajaran selama KBM.
b Menetapkan indikator instrumen proses pembelajaran 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengenal
bangun datar sederhana 2. Mengenalkan media Paper Clay
3. Memberi contoh membuat bangun datar media Paper Clay
43
4. Memberi soal bentuk bangun datar untuk dibuat dengan media Paper Clay
5. Siswa diberi tugas membuat bangun datar persegi menggunakan media Paper Clay
6. Siswa diberi tugas membuat bangun datar persegi panjang menggunakan media Paper Clay
7. Siswa diberi tugas membuat bangun datar segi tiga menggunakan media Paper Clay
8. Siswa diberi tugas membuat bangun datar lingkaran menggunakan media Paper Clay
9. Guru memberi contoh soal menyebutkan bangun datar yang telah dibuat siswa
10. Guru memberikan soal jenis-jenis bangun datar sederhana 11. Siswa diberi tugas menyebutkan bangun datar persegi
12. Siswa diberi tugas menyebutkan bangun datar persegi panjang
13. Siswa diberi tugas menyebutkan bangun datar segi tiga 14. Siswa diberi tugas menyebutkan bangun datar lingkaran
c Menetapkan butir-butir kinerja guru d Menyusun kisi-kisi
Adapun instrumen panduan observasi tersebut disusun dengan kisi-kisi instrumen sebagai berikut:
44
Tabel 3. Kisi-Kisi Pedoman Observasi proses pembelajaran
Kinerja guru Indikator
No butir Kompetensi
professional guru
1.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mengenal bangun datar sederhana
2.Mengenalkan media Paper Clay 3.Memberi contoh membuat bangun datar media
Paper Clay 4.Memberi soal bentuk bangun datar untuk dibuat
dengan media Paper Clay 5.Siswa diberi tugas membuat bangun datar
persegi menggunakan media Paper Clay 6.Siswa diberi tugas membuat bangun datar
persegi panjang menggunakan media Paper Clay 7.Siswa diberi tugas membuat bangun datar segi
tiga menggunakan media Paper Clay 8.Siswa diberi tugas membuat bangun datar
lingkaran menggunakan media Paper Clay 9.Guru memberi contoh soal menyebutkan bangun
datar yang telah dibuat siswa 10. Guru memberikan soal jenis-jenis bangun datar
sederhana 11. Siswa diberi tugas menyebutkan bangun datar
persegi 12. Siswa diberi tugas menyebutkan bangun datar
persegi panjang 13. Siswa diberi tugas menyebutkan bangun datar
segi tiga 14. Siswa diberi tugas menyebutkan bangun datar
lingkaran 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14
Jumlah butir 14
Keterangan kriteria skor: Skor 4: apabila guru melakukan tindakan pengajaran
menggunakan media Paper Clay sesuai rencana tanpa bantuan
45
Skor 3: apabila guru melakukan tindakan pengajaran menggunakan media Paper Clay sesuai rencana namun
dengan bantuan Skor 2: apabila guru melakukan tindakan pengajaran
menggunakan media Paper Clay diluar rencana namun dalam konteks pembelajaran bangun datar dan dengan
bantuan Skor 1: apabila guru melakukan tindakan pengajaran
menggunakan media Paper Clay tidak sesuai rencana dan masih dengan bantuan
Hasil skor observasi kinerja guru diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus:
Keterangan: S : Nilai pencapaian hasil obsrvasi kinerja guru yang ingin diketahui
R : Skor hasil observasi kinerja guru yang diperoleh N : Skor maksimum
M. Ngalim Purwanto, 2012: 112
b. Panduan observasi partisipasi siswa
1 Pengertian panduan observasi partisipasi siswa Panduan observasi partisipasi siswa adalah alat yang digunakan
untuk memperoleh data tentang partisipasi siswa dalam pembelajaran menggunakan media Paper Clay untuk meningkatkan
S = x 100
46
prestasi belajar bangun datar. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran
menggunakan media Paper Clay selama KBM berlangsung.
2 Langkah penyusunan panduan observasi partisipasi siswa
a. Mendeskripsikan pengertian partisipasi siswa Partisipasi siswa dalam pembelajaran bangun datar
menggunakan media Paper Clay adalah keaktifan siswa selama KBM.
b. Menetapkan indikator instrumen partisipasi siswa 1. Mengenal media Paper Clay
2. Mencoba menggunakan media Paper Clay 3. Menirukan contoh guru contoh membuat bangun datar
menggunakan media Paper Clay 4. Siswa mencoba membuat bangun datar persegi
menggunakan media Paper Clay 5. Siswa membuat bangun datar persegi panjang
menggunakan media Paper Clay 6. Siswa membuat bangun datar segi tiga menggunakan
media Paper Clay 7. Siswa membuat bangun datar lingkaran menggunakan
media Paper Clay 8. Siswa menirukan contoh guru menyelesaikan soal
menyebutkan bangun datar yang telah dibuat siswa
47
9. Siswa menyebutkan bangun datar persegi 10. Siswa menyebutkan bangun datar persegi panjang
11. Siswa menyebutkan bangun datar segi tiga 12. Siswa menyebutkan bangun datar lingkaran
c. Menetapkan butir partisipasi siswa d. Menyusun kisi-kisi
Adapun panduan observasi tersebut disusun berdasarkan kisi- kisi instrumen sebagai berikut:
48
Tabel 4. Kisi-Kisi Pedoman Observasi Partisipasi Siswa Tunagrahita
Ringan Partisipasi
Siswa Indikator
No Butir
Keaktifan Siswa
1. Mengenal media Paper Clay 2. Mencoba menggunakan media Paper Clay
3. Menirukan contoh guru contoh membuat bangun datar
menggunakan media Paper Clay 4. Siswa mencoba membuat bangun datar persegi
menggunakan media Paper Clay 5. Siswa mencoba membuat bangun datar persegi
panjang menggunakan media Paper Clay 6. Siswa mencoba membuat bangun datar segi tiga
menggunakan media Paper Clay 7. Siswa mencoba membuat bangun datar lingkaran
menggunakan media Paper Clay 8. Siswa menirukan contoh guru menyelesaikan soal
menyebutkan bangun datar yang telah dibuat siswa 9. Siswa menyebutkan bangun datar persegi
10. Siswa menyebutkan bangun datar persegi panjang 11. Siswa menyebutkan bangun datar segi tiga
12. Siswa menyebutkan bangun datar lingkaran 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12
Jumlah butir 12
Keterangan kriteria skor : Skor 4 : apabila siswa mampu mengerjakan dengan tepat dan mengikuti
instruksi dan mandiri tanpa bantuan guru. Skor 3 : apabila siswa mampu mengerjakan dengan benar, dan mengikuti
instruksi dengan bantuan verbal dari guru. Skor 2 : apabila siswa mampu mengerjakan dengan benar namun, tidak
mengikuti instruksi serta masih dengan bantuan fisik dan verbal guru.
Skor 1 : apabila siswa tidak mengerjakan dengan benar, tidak mengikuti instruksi masih dengan bantuan fisik dan verbal guru.
49
Hasil skor observasi partisipasi siswa diubah menjadi nilai dengan menggunakan rumus:
Keterangan: S : Nilai pencapaian hasil obsrvasi partisipasi siswa yang ingin diketahui
R : Skor hasil obsrvasi partisipasi siswa yang diperoleh N : Skor maksimum
M. Ngalim Purwanto, 2012: 112
G. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan tindakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar bangun datar dalam proses pembelajaran menggunakan media Paper
Clay dapat dilihat dari perbandingan hasil tes dan dilihat dari observasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan tindakan berdasarkan hasil tes prestasi belajar Matematika siswa tunagrahita ringan. Penelitian dikatakan berhasil
apabila: a. Nilai post test nilai pre test.
b. Nilai post test ≥ KKM yaitu 65.
S = x 100
50
2. Kriteria yang Digunakan a. Kriteria Prestasi belajar bangun datar
Tabel 5. Kriteria Prestasi Belajar
Tingkat Penguasaan Nilai Huruf
Kriteria
86 – 100 76 – 85
60 – 75 55 – 59
≤ 54 A
B C
D TL
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
Kurang Sekali
M. Ngalim Purwanto, 2012: 112
b. Kriteria Proses Pembelajaran Tabel 6. Kriteria Proses Pembelajaran
Tingkat Penguasaan Nilai Huruf
Kriteria
86 – 100 76 – 85
60 – 75 55 – 59
≤ 54 A
B C
D TL
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
Kurang Sekali
M. Ngalim Purwanto, 2012: 11
c. Kriteria partisipasi siswa Tabel 7. Kriteria Partisipasi Siswa
Tingkat Penguasaan Nilai Huruf
Kriteria
86 – 100 76 – 85
60 – 75 55 – 59
≤ 54 A
B C
D TL
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang
Kurang Sekali
M. Ngalim Purwanto, 2012: 112
51
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data atau metode analisis data menurut Sugiyono 2010: 335 adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
telah diperoleh dari berbagai metode pengumpulan data dengan cara menganalisis dan memberi intepretasi terhadap data-data yang terkumpul
sehingga mudah untuk dipahami. Oleh karena itu, dengan melakukan refleksi peneliti akan memperoleh wawasan yang otentik yang akan membantu dalam
menafsirkan datanya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari
hasil tes prestasi belajar Matematika, Hasil tes yang berupa skor kemudian diubah menjadi nilai. Nilai yang diperoleh setiap tes disajikan dalam bentuk
tabel dan grafik serta di deskripsikan. Selain nilai pencapaian, data kuantitatif juga digunakan untuk
menghitung persentase peningkatan prestasi belajar Matematika siswa. Untuk mengetahui besarnya peningkatan prestasi belajar Matematika dilakukan
dengan membandingkan hasil pre test dan post test. Dari hasil perbandingan tersebut diperoleh selisih pre test dan post test sehingga dapat diketahui
seberapa peningkatan prestasi belajar Matematika siswa. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan persentase peningkatan prestasi belajar
Matematika adalah sebagai berikut:
Apriyani, 2012: 72
Peningkatan = x 100
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SLB Sekar Teratai I Srandakan yang terletak di Dusun Pedak, Trimurti, Srandakan, Bantul, Yogyakarta. SLB
Sekar Teratai 1 Srandakan berdiri di bawah Yayasan Sekar Teratai. Saat ini SLB Sekar Teratai 1 Srandakan dipimpin oleh Apriyani, S.Pd selaku
kepala sekolah, serta memiliki 4 orang tenaga pengajar yang memiliki latar belakang lulusan sarjana jurusan PLB. Jumlah siswa SLB Sekar Teratai 1
Srandakan sebanyak 15 siswa, yang mana mayoritas siswa adalah penyandang tunagrahita, sedangkan beberapa siswa yang lain adalah
penyandang tunadaksa dan seorang penyandang tunarungu. Yayasan Sekar Teratai mendirikan SLB Sekar Teratai I Srandakan
Bantul guna menciptakan siswa berkebutuhan khusus yang mampu melakukan kegiatan kehidupan sehari-hari dan bekerja sesuai
kemampuannya di masyarakat dengan cara memberikan pembelajaran, bimbingan dan latiha. Upaya untuk menciptakan kemandirian peserta didik
melalui pembelajaran, bimbingan dan latihan yang didukung melalui VISI dan MISI Sekolah. Adapun VISI Sekolah adalah mencetak anak
berkebutuhan khusus yang berkarakter, mandiri dan terampil. Sedangkan MISI Sekolah: 1 Melaksanakan pendidikan akhlak mulia; 2 Memberikan
aplikasi keterampilan dasar akademik kepada anak berkebutuhan khusus;