15
sekelas, gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga anak dan letaknya, keadaan cuaca, dan waktu belajar.
c. Faktor Pendekatan Belajar belajar yaitu cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses
mempelajari materi tertentu. Faktor pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar anak tersebut.
Faktor-faktor internal, eksternal, dan pendekatan belajar sangat mempunyai peran dalam mempengaruhi prestasi belajar. Hal itu juga
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar Matematika pada anak tunagrahita ringan sehingga faktor-faktor tersebut harus diperhatikan.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika adalah dengan penggunaan media pembelajaran.
Mediator yang digunakan adalah Paper Clay. Dengan menggunakan media Paper Clay memudahkan anak tunagrahita ringan dalam menerima materi
yang diajarkan, sehingga anak dapat belajar mengamati langsung objek yang diamati, serta meningkatkan prestasi belajar Matematika mereka.
2. Matematika Bangun Datar
Matematika berasal dari bahasa yunani, mathein atau manthenein yang berarti mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya
dengan kata sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan, atau intelegensi Nasution dalam Sri Subarinah, 2006:1.
16
Matematika sebagaimana yang dinyatakan Jamesdan James dalam Ruseffendi 1992 : 27 bahwa matematika adalah ilmu tentang logika
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lain dengan jumlah yang banyak terbagi ke dalam
tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Menurut Hariwijaya 2009 : 33 matematika secara umum
didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dari struktur, perubahan dan ruang. Secara informal dapat pula disebut sebagai ilmu
tentang bilangan dan angka. Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, dan
konsep yang saling berhubungan satu sama lain dengan jumlah yang banyak terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
Ini berarti belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar konsep, struktur dan mencari hubungan satu dengan yang lain.
Matematika bangun datar adalah bangun yang tidak memiliki ruang. Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun dua dimensi.
Menurut Imam Roji 1997 Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung. Menurut Julius
Hambali, Siskandar 1996 Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua demensi yaitu panjang dan lebar,
tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal. Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa bangun datar merupakan bangun dua dimensi yang hanya memiliki
panjang dan lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung, pada
17
hakekatnya bangun datar memerlukan konsep dan struktur dari dua dimensi yang didasari dari garis lurus dan lengkung.
Bangun datar dapat ditinjau dari segi sisinya dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu bangun datar bersisi lengkung dan lurus. Bangun
datar bersisi lingkung yaitu lingkaran sedangkan bangun datar bersisi lurus yaitu segitiga, persegi, persegi panjang. Menurut Soenarjo 2008 : 226
jenis bangun datar dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Persegi panjang, yaitu bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan
yang sama panjang dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.
Gambar 1. Bentuk Persegi Panjang b. Persegi, yaitu persegi panjang yang semua sisinya sama panja
Gambar 2. Bentuk Persegi c. Segi tiga, bangun datar yang terbentuk oleh tiga buah titik yang tidak
segaris, dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, dan segitiga sembarang
18
Gambar 3. Bentuk Segi Tiga d. Lingkaran, yaitu bangun data yang terbentuk dari himpunan semua
sama titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak
yang sama. Jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, jari-jari
Gambar 4. Bentuk Lingkaran
3. Pretasi Belajar Matematika Bangun Datar