xxxvi
3 Penilaian Produk Penilaian produk merupakan penilaian yang dapat digunakan untuk mengetahui kompetensi peserta didik dalam proses
pembuatan dan kualitas suatu produk. Tahapan proses menghasilkan produk, tahap persiapan, meliputi kemampuan peserta didik dalam
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, serta mendesain produk, tahap pembuatan produk proses, meliputi
kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik, serta, tahap penyelesaian produk.
5. Fungsi Penilaian Dalam Pendidikan
Beberapa fungsi penilaian dalam pendidikan, baik tes maupun nontes. Diantara
fungsi penilaian tersebut adalah Djemari Mardapi 2008:69:
a. Dasar mengadakan seleksi yakni untuk keputusan orang yang akan diterima atau tidak dalam suatu proses, misalnya dalam penerimaan murid baru, dan
kenaikan kelas siswa. b. Dasar penempatan untuk mengetahui di kelompok mana seorang siswa
ditempatkan, digunakan penilaian misalnya seorang siswa yang mempunyai nilai yang sama akan dikelompokkan dengan kelompok yang sama dalam
belajar.
c. Diagnostik untuk guru mengetahui tentang kelebihan dan kekurangan serta kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran, dengan itu akan mudah
diketahui cara mengatasinya. d. Umpan balik merupakan hasil suatu pengukuran skor tes tertentu yang dapat
digunakan sebagai umpan balik, agar guru berusaha untuk memberi semangat kepada siswa.
e. Menumbuhkan motivasi belajar dan mengajar, memberikan semangat kepada siswa yang mempunyai hasil tes yang kurang baik serta memberikan
motivasi pada saat pembelajaran. f. Perbaikan kurikulum dan program pendidikan , perbaikan ini baik untuk
mengetahui nilai siswa sehingga dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada pada saat pembelajaran.
g. Pengembangan ilmu, ini tergantung dari hasil tes siswa dan pengembangan pendidikan ilmu sangat penting sekali agar hasil tes siswa lebih baik.
xxxvii
6. Ciri-ciri Penilaian dalam Pendidikan
Menurut Suharsimi Arikunto 2008:11-18 ada lima ciri penilaian pendidikan, yaitu: penilaian dilakukan secara tidak langsung menggunakan
ukuran kuantitatif, menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap, bersifat relatif, dan dalam penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan.
a. Penilaian dilakukan secara tidak langsung sebagai contoh untuk mengukur sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS, kita dapat mengukur dari
indikator gejala yang tampak observable indicator. b. Menggunakan ukuran kuantatif: Penilaian Pendidikan bersifat kuantitatif,
artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah itu di interprestasikan ke bentuk kualitatif.
c. Menggunakan unit atau satuan yang tetap d. Bersifat relatif :Artinya hasil penilaian untuk objek yang sama dari waktu
ke waktu dapat mengalami perubahan karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhinya.
e. Dalam penilaian pendidikan sering terjadi kesalahan: Adapun sumber kesalahan error tersebut dapat ditinjau dari berbagai faktor :
1 Alat Ukurnya 2 Orang yang melakukan Penilaian
3 Anak yang dinilai 4 Situasi pada saat penilain berlangsung
xxxviii
7. Jenis dan Sistem Penilaian