Guru Siswa Pengertian Belajar

xxvii Keefektivan media tersebut tercapai apabila memenuhi paling sedikit dua 2 dari tiga 3 indikator diatas, dengan syarat indikator hasil belajar. sumber:http:id.shvoong.comsocialscienceeducationefektivitasmedia, diakses pada minggu, 26 mei 2013 pukul.15.46.

2. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagian hasil pengalamannya sendiri dalam intekrasi dengan lingkunganya Slameto,2003:2. Menurut Dalyono 2005:49 belajar dapat didefenisikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Sedangkan menurut Gagne Slameto, 2003:13 belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Berdasarkan definisi-definisi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai hasil pengalaman interaksi dengan lingkungannya.

a. Guru

xxviii Guru merupakan tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada siswa ditempat belajar. Dengan demikian di dalam proses belajar mengajar terdapat interaksi sosial antara guru dan siswa, di mana masing-masing pihak saling aktif dan saling berinteraksi agar proses belajar mengajar dapat memberikan hasil yang diharapkan kepada guru mauun siswa harus memiliki kesiapan, sikap, kemauan, dan kemampuan menerima pengaruh seseorang atau sekelompok orang yang akan menjalankan kegiatan pendidikan.

b. Siswa

1 Pengertian Siswa Siswa adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Peserta didik adalah setiap sebagai yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Sedangkan menurut Dwi Siswoyo, dkk 2007 peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bias tumbuh dan berkembang kearah kedewasaan. 2 Hak dan kewajiban peserta didik xxix Dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dinyatakan dalam pasal 12 ayat 1 hak-hak peserta didik sebagai berikut: a Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. b Mendapatkan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. c Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. d Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. e Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satu pendidikan lain yang setara. f Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan masing- masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan. Dinyatakan lebih lanjut dalam UU no. 20 tahun 2003 pasal 12 ayat 2 bahwa peserta didik berkewajiban: a Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan. xxx b Ikut menanggung biaya menyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mata diklat Pengolahan Makanan Kontinental PMK

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA SISWA KELAS XI TATA BOGA SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

2 10 25

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI JASA BOGA DI SMK NEGERI 3 PADANGSIDIMPUAN T.A 2015/2016.

4 23 24

ANALISIS HASIL BELAJAR “PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN” PADA PRAKTIK MENGOLAH MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 BALEENDAH.

0 5 36

PENERAPAN HASIL BELAJAR “MEMBUAT POTONGAN SAYURAN” PADA PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMK NEGERI 3 CIMAHI.

2 12 34

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA JURUSAN TATA BOGA KOSENTRASI JASA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON.

1 12 2

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MAKANAN KONTINENTAL KELAS XI JURUSAN TATA BOGA KONSENTRASI JASA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON.

0 0 189

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BOGA DASAR KELAS X DI SMK NEGERI 1 KALASAN YOGYAKARTA.

0 1 147

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI SMK N 3 KLATEN.

0 2 99

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “STAD” DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 165

ANALISIS MATA KULIAH MAKANAN KONTINENTAL DI PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA FPTK UPI DENGAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMK - repository UPI S PKK 1102389 Title

0 0 3