Mata diklat Pengolahan Makanan Kontinental PMK

xxx b Ikut menanggung biaya menyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Mata diklat Pengolahan Makanan Kontinental PMK

SMK sebagai lembaga pendidikan menengah perlu dikelola dan diberdayakan seoptimal mungkin, yaitu untuk memperoleh hasil pendidikan yang berkualitas. Kualitas SMK sendiri tercermin pada proses penyelenggaraan pendidikan. Adapun dampak penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas adalah terwujudnya tenaga kerja menengah terampil, yaitu SDM yang mampu bersaing dan siap mengisi lapangan kerja sesuai dengan bidang dan kompetensi yang dimiliki. Pemerintah di tahun 2009 telah menggalakan program SMK bisa. Dalam program SMK bisa diharapkan lulusan SMK siap kerja, cerdas, dan kompetitif. Lulusan SMK bisa, menciptakan tenaga kerja siap pakai dan bisa menjadi pengusaha yang tangguh. Ditinjau dari segi penyelengaraan pendidikannya, SMK pada hakekatnya memiliki dua tujuan penting, diantaranya 1mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja dan industri DUDI yang relevan, 2mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Tujuan tersebut sejalan dengan UU Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, dan PP Nomor 1990 tentang pendidikan menengah kejuruan. Sebagaiman dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional xxxi Pendidikan SNP, bahwa: “Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup, sikap, pengetahuan, dan ketrampilan”. Untuk mendapatkan ketrampilan yang memadai, siswa diberi bekal pengetahuan tentang bidang kejuruan. Mata pelajaran produktif merupakan menu utama bagi siswa SMK. Mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran kejuruan yang berfungsi untuk membekali siswa dalam bidang kejuruan yang dipilih setelah lulus dari sekolah menengah kejuruan ataupun melanjutkan ke perguruan tinggi. Mata pelajaran produktif terdiri dari 40 teori dan 60 praktik. Mata pelajaran kejuruan dilaksanakan di bengkel- bengkel ataupun laboratorium. Jenis kompetensi yang dipelajari oleh masing- masing siswa berbeda yaitu sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Mata diklat Pengolahan Masakan Koninental PMK merupakan mata pelajaran program keahlian produktif, yaitu dalam proses pembelajaran siswa menempuh kegiatan belajar secara teori maupun praktik. Mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental PMK merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah Menengah Kejuruan, Jurusan Keahlian Tata Boga, yang wajib diajarkan karena Pengolahan Makanan Kontinental berfungsi sebagai mata pelajaran yang membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI. Pada mata pelajaran Pengolahan Makanan Kontinental ini peserta didik tidak hanya mendapatkan pengetahuan secara teori tetapi juga memperoleh pengalaman dan ketrampilan mempersiapkan, mengolah, dan menyajikan makanan kontinental. xxxii Pembelajaran Pengolahan Makanan Kontinental meliputi pokok bahasan materi karakteristik hidangan kontinental yang terdiri dari beberapa hidangan yaitu: hidangan pembuka appetizer, hidangan sup soup, hidangan utama main course dengan pelengkap yang terdiri dari saus sauce dan pendamping accompaniment, hidangan penutup dessert. Ruang lingkup pembelajaran Pengolahan Makanan Kontinental di SMK N 3 Klaten khususnya kelas XI ditempuh pada semester ganjil untuk praktiknya dilakukan setelah memberian materi dari guru kepada siswa. Adapun materi dipelajari meliputi kompetensi dasar Silabus mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan Tata Boga, yaitu: a. Prinsip Pengolahan Makanan Kontinental. b. Mengolah stock, soup, dan sauce. c. Mengolah Cold dan Hot Appetizer atau Salad. d. Mengolah Sandwich dan Hidangan dari Sayuran e. Mengolah Hidangan Berbahan Terigu f. Mengolah Hidangan dari Telur, Unggas, Daging, dan Seafood. g. Mengolah Hidangan Penutup. Sebagai pelajaran yang memberikan bekal ilmu kejuruan, maka pelajarn ini harus disampaikan secara komperhensif ke siswa dengan metode mengajar yang telah dipersiapkan oleh guru. xxxiii

4. Penilaian Hasil Belajar Praktik a. Pengertian Penilaian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN HASIL BELAJAR PENGOLAHAN MAKANAN INDONESIA SISWA KELAS XI TATA BOGA SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

2 10 25

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI JASA BOGA DI SMK NEGERI 3 PADANGSIDIMPUAN T.A 2015/2016.

4 23 24

ANALISIS HASIL BELAJAR “PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN” PADA PRAKTIK MENGOLAH MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 BALEENDAH.

0 5 36

PENERAPAN HASIL BELAJAR “MEMBUAT POTONGAN SAYURAN” PADA PRAKTIK PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMK NEGERI 3 CIMAHI.

2 12 34

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA JURUSAN TATA BOGA KOSENTRASI JASA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON.

1 12 2

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MAKANAN KONTINENTAL KELAS XI JURUSAN TATA BOGA KONSENTRASI JASA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON.

0 0 189

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BOGA DASAR KELAS X DI SMK NEGERI 1 KALASAN YOGYAKARTA.

0 1 147

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL SISWA KELAS XI SMK N 3 KLATEN.

0 2 99

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE “STAD” DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA KELAS X JASA BOGA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 2 165

ANALISIS MATA KULIAH MAKANAN KONTINENTAL DI PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA FPTK UPI DENGAN MATA PELAJARAN PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL DI SMK - repository UPI S PKK 1102389 Title

0 0 3