Kode Etik guru Kompetensi Guru

32 d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika, dan memelihara dan menumpuk persatuan dan kesatuan bangsa. Dari hak dan kewajiban tersebut di atas, guru dapat memperoleh penghasilan atau mendapatkan hak guru yang lainnya haru memenuhi kewajibannya terlebih dahulu seperti merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

6. Kode Etik guru

Suparlan 2005: 44 menjelaskan salah satu syarat profesi guru adalah harus memiliki kode etik yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan profesinya. Kode etik tersebut disusun oleh organisasi profesi, yang di Indonesia adalah Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI. Kode etik tersebut mengatur tentang apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan guru dalam menjalankan tugas profesionalnya. Berikut ini adalah kode etik guru Indonesia yang dirumuskan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia PGRI : 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. 2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional. 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. 6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesiya. 7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial. 33 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan organisasi PGRI, sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. 9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Sebagai tenaga kependidikan guru juga memiliki kode etik sebagai ketentuan dasar yang harus dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugasnya. Kode etik tersebut disusun oleh organisasi profesi, di Indonesia adalah PGRI seperti yang telah dijabarkan diatas. Keikutseraan guru dalam organisasi profesi tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu profesionilsme guru.

7. Kompetensi Guru

Adanya kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru tentunya mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang berimbas pada berbagai aspek kependidikan. Pentingnya kompetensi guru tersebut menurut Oemar Hamalik 2003: 35 bagi dunia pendidikan antara lain: 1 kompetensi guru sebagai alat seleksi penerimaan guru, 2 kompetensi guru penting dalam rangka pembinaan guru, 3 kompetensi guru penting dalam rangka penyusunan kurikulum, 4 kompetensi guru penting dalam hubungannya dengan kegiatan dan hasil belajar siswa. Kompetensi merupakan kemampuan seseorang baik kualitatif maupun kuantitatif. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Dalam Mulyasa 2007: 26 kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi di samping kode etik sebagai regulasi perilaku profesi yang 34 ditetapkan dalam prosedur dan sistem pengawasan tertentu. Sedangkan kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Penguasaan materi dalam kompetensi guru berguna dalam hal guru dapat memilih, menetapkan dan mengembangkan alternatif strategi dari berbagai sumber belajar yang mendukung. Guru harus mempunyai standar kompetensi tertentu untuk berbagai hal, meliputi ketika penerimaan, pembinaan, dan pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran maupun evaluasi pembelajaran.

8. Disiplin Kerja Guru

Dokumen yang terkait

Kinerja Guru Bersertifikasi Pendidik di Sekolah Dasar Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas

0 3 131

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN.

0 1 15

Kontribusi Usahatani Durian terhadap Total Pendapatan dan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga di Desa Kebarongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.

0 1 169

MOTIVASI PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU SERTIFIKASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

0 0 135

KONTRIBUSI USAHA TANI DURIAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS.

1 6 134

PERAN KELOMPOK WANITA TANI “SARI MAKMUR” DALAM PEMBERDAYAAN WANITA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS

0 0 16

PERAN KELOMPOK WANITA TANI “SARI MAKMUR” DALAM PEMBERDAYAAN WANITA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 3 19

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN ASI EKSKLUSIF DAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS

0 0 15

KAJIAN TENTANG PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA MASYARAKAT DI DESA PAGERALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 17

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MADRASAH WATHONIYAH ISLAMIYAH (MWI) DESA KEBARONGAN KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS PERIODE 1980-2013

0 1 14