50
Tabel 7. Kisi-kisi Angket Pelaksanaan Disiplin Kerja Guru
Variabel Sub variabel
Indikator No. Butir
Jumlah Soal Disiplin
kerja Guru
Disiplin kerja
guru dalam
mengajar 1.
Merencanakan pembelajaran 2.
Melaksanakan pembelajaran 3.
Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
4. Membimbing dan melatih
peserta didik 1,2,3,4,5,6,7
8,9,10,11,12,13,14 15,16,17,18,19,20,
21 22,23,24
7 7
7 3
Disiplin kerja
guru dalam
tata tertib
sekolah 1.
Jam Mengajar 2.
Jam Kerja 3.
Tugas Piket 4.
Pemakaian seragam 25,26,27,28,29
30,31,32,33,34 35,36,37
38,39,40 5
5 3
3
F. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan instrumen, sehingga data yang dihasilkan dalam penelitian ini
memenuhi syarat. Ujicoba instrumen meliputi uji validitas kesahihan dan reliabilitas tingkat keandalan
1. Uji Validitas
Suharsimi Arikunto 2010: 167 memberikan penjelasan bahwa “validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan
mam pu mengukur apa yang akan diukur”. Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapat data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen non test
yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruksi
construct
. Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip oleh Sugiyono 2013:123
construct validity
sama dengan
logical validity
atau
validity by definition
, yang berarti bila bangunan teorinya sudah benar, maka hasil pengukuran dengan alat
ukur yang berbasis pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang valid.Dalam
51
penelitian ini enentuan alat ukur validitas didasarkan teori tugas pokok guru yang tertuang dalam kewajiban guru yang sesuai dengan Undang-Undang No. 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 35 ayat 1 dan teori tata tertib sekolah dalam indikator disiplin kerja oleh Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan 1992: 18
serta Sujono 1981: 67 . Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan masukan terhadap
instrumen penelitian sehingga akan diketahui kesalahan atau kelemahan instrumen yang telah dibuat oleh peneliti.Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
dosen pembimbing skripsi. Setelah pengujian konstruk dari dosen ahli selesai, maka diteruskan uji
coba instrument. Rumus korelasi yang gunakan adalah yang dikemukakan oleh
Pearson
, yang dikenal dengan rumus korelasi
product moment
yakni untuk menguji kesahihan pada masing-masing butir pernyataan sehingga kita dapat
mengetahui apakah butir pernyataan tersebut memiliki validitas yang memuaskan atau belum. Rumus yang digunakan menurut Suharsimi Arikunto 2010: 213,
adalah sebagai berikut:
� = ΝΣΧY − ΣX Σ
�∑
2
− ∑
2
�∑
2
− ∑
2
Keterangan : � = Koefisien Korelasi Product Moment
N = Banyaknya jumlah data atau jumlah sampel
∑
= Jumlah skor butir ΣY = Jumlah skor total
∑
2
= Jumlah kuadrat skor butir ∑
2
= Jumlah kuadrat skor total
52
Apabila hasil perhitungan koefisien � ˃�
� ��
maka butir pernyataan instrumen dikatakan valid, sebaliknya
� �
� ��
maka butir pernyataan instrumen dikatakan tidak valid. Hasil uji coba validitas instrumen menggunakan program
SPSS 16.0 for windows. Penentuan valid tidaknya item pernyataan digunakan taraf signifikansi 5 dan disesuaikan pada
�
� ��
dengan jumlah N 34 yaitu 0,300 Sugiyono, 2004: 288. Hal tersebut ditegaskan oleh Sugiyono 2010: 179,
bahwa bila harga korelasi dibawah �
� ��
maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus dibuang.
Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8. Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Σitem
Semula Σitem
Valid Σitem
Gugur No. Item Valid
No. Item
Gugur Disiplin
Kerja Guru
Dalam Tugas
Pokok Guru
24 21
3 1,2,3,4,5,6,7,8,10,1
1,12,13,14,15,17,18 ,19,21,22,23,24
9,16,20
Disiplin Kerja
Guru Dalam
Tata Tertib
Sekolah 16
13 3
25,26,27,29,31,32,3 3,34,35,36,37,38,40
28,30,39
Dari beberapa item pernyataan diatas ada beberapa item pernyataan yang tidak valid atau gugur. Dari item gugur tersebut dinyatakan bahwa item tersebut
tidak layak untuk dijadikan item pernyataan penelitian, maka dari itu item yang tidak valid atau gugur tidak digunakan dalam angket penelitian. Pernyataan yang
tidak valid yaitu dengan nomor item 9, 16, 20, 28, 30, dan 39.
53
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Instrumen yang valid belum tentu reliabel. Karena itu, validitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian reliabilitas instrumen Sugiyono, 2008: 137.
Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Alpha CronbarchSuharsimi Arikunto, 2010:239 karena dalam
penelitian ini skala yang digunakan dalam angket yakni 1-4. Rumusnya sebagai berikut:
�
11
= K
� − 1 1
− ∑�
2
�
� 2
Keterangan: �
11
= koefisien reliabilitas K = banyak butir pertanyaan
Σ�
2
= jumlah varians butir �
1 2
= varian total Sebagai tolok ukur tinggi rendahnya koefisien reliabilitas digunakan
interprestasi sebagai berikut: Tabel 9. Koefisien Reliabilitas Instrumen Menurut Guildford Sugiyono, 2009:
183 Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,200
0,200 – 0,400
0,400 – 0,700
0,700 – 0,900
900 Tidak reliable
Kurang Reliabel Cukup Reliabel
Reliabel Sangat Reliabel
54
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha instrumen dari masing-masing variabel yang
diuji. Apabila Cronbach’s Coefficient Alpha lebih besar dari 0,6 maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan
reliabel. Jika nilai Coefficient Alpha lebih kecil 0,6 maka jawaban dari para responden pada kuesioner sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan tidak reliabel.
Hasil uji reliabilitas instrumen dengan program SPSS 16.0
for windows
diperoleh hasil 0,803 dimana skor tersebut menyatakan bahwa instrumen memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
G. Teknik Analisis Data