112
dijadwalkan yang mendapatkan skor perolehan 35 dengan presentase 97,22 , masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan pernyataan yang mendapatkan skor
paling rendah adalah mengenai guru terlambat masuk kelas mendapatkan skor perolehan 21 dengan persentase 58,33 , masuk dalam kategori sangat rendah.
Artinya masih banyak guru yang terlambat masuk kelas, ketika bel berbunyi guru tidak langsung bergegas untuk masuk ke dalam kelas.
Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja guru sekolah dasar yang ditinjau dari aspek tata tertib sekolah, secara keseluruhan
mendapatkan skor sebesar 409 dari skor maksimal sebesar 468. Hal ini apabila dikonversikan dalam persentase yakni sebesar 87,39 sehingga disiplin kerja
guru dalam aspek tata tertib sekolah termasuk dalam kategori tinggi.
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui disiplin kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas yang ditinjau dari dua aspek yaitu
dalam tugas pokok guru dan dalam tata tertib sekolah. Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh di empat sekolah dasar yaitu SDN Gunungmujil, SDN 2
Kebarongan, MI Tasmirussibyan Sidamulya dan MI At Tauhid Pageralang, dapat dianalisis bahwa disiplin kerja guru sekolah dasar yang ditinjau dari aspek tugas
pokok guru mendapatkan persentase sebesar 88,44 , dan tata tertib sekolah mendapatkan persentase sebesar 88,52 . Adapun hasil analisis data disiplin kerja
guru dalam
masing-masing indikator
dari setiap
sekolah.
113
Dari hasil analisis data, apabila dirata-rata kedua aspek dapat dikategorisasikan dalam kategori tinggi. Pembahasan setiap aspek sebagai berikut.
1. Disiplin Kerja Guru Sekolah Dasar dalam Tugas Pokok Guru di SD
Kecamatan Kemranjen Disiplin kerja guru dalam aspek tugas pokok guru sekolah dasar di empat
sekolah dasar di Kecamatan Kemranjen menunjukkan tingkat kedisiplinan yang tinggi yaitu dengan persentase 88,44 . Setiap sekolah dasar memperoleh
persentase disiplin kerja yang berbeda dikarenakan kondisi dan lingkungan sekolah yang berbeda. Disiplin kerja guru dalam tugas pokok guru yang mendapat
perolehan paling tinggi yaitu SD N Gunungmujil dengan persentase 90,98 , tertinggi kedua yaitu MI Tasmirussibyan Sidamulya dengan persentase 90,47 ,
yang ketiga yaitu MI At Tauhid Pageralang dengan persentase 90,07 , sedangkan yang terakhir dan dapat dikatakan yang mendapat perolehan paling
rendah yaitu SD N 2 Kebarongan dengan persentase 80,61 . Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan kepala sekolah, SD N 2 Kebarongan
merupakan sekolah yang mempunyai murid sedikit dan tidak semua guru melaksanakan tugasnya dengan optimal. Hal itu dilihat dari guru ketika
pembelajaran berlangsung berada di ruang guru meninggalkan muridnya dikelas walaupun tidak semua guru melakukan hal tersebut. Aspek tugas pokok guru
mengacu pada Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 35 ayat 1 mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, serta membimbing dan melatih peserta didik, Hal terebut menggambarkan bahwa guru telah
114
melaksanakan tugas pokoknya yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta
didik. Pada indikator yang pertama yaitu merencanakan pembelajaran
memperoleh pesentase 88,55 yang termasuk dalam kategori tinggi. Merencanakan pembelajaran merupakan kegiatan merumuskan tujuan apa yang
akan dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan,
bagaimana cara menyampaikannya serta alat atu media apa yang diperlukan. Dalam indikator ini disiplin kerja dalam tugas pokok guru dapat dilihat dari guru
menyusun RPP, program semester, program tahunan, memilih metode mengajar, meilih sarana pendidikan dan memilih strategi evaluasi yang tepat. Penyusunan
RPP, program semester dibuat oleh masing-masing guru pada setiap sebelum awal semester dimulai, sedangkan program tahunan dibuat oleh masing-masing guru
pada setiap tahun ajaran baru. Kegiatan tersebut harus dilakukan oleh semua guru sebab hal tersebut akan menjadi pedoman mereka dalam mengajar dalam satu
semseter. Guru sekolah dasar di Kecamatan Kemranjen dapat dikatakan telah
merencanakan pembelajaran dengan baik yakni dilihat dari butir-butir pernyataan masuk dalam kategori tinggi. Sekolah yag mendapat persentase yang paling tinggi
dalam melaksanakan pembelajaran yaitu MI Tasmirussibyan Sidamulya dengan persentase 93,18 , sedangkan persentase paling rendah dengan persentase 77,04
diraih oleh SD N 2 Kebarongan. Tingginya kedisiplinan guru dalam
115
merencanakan pembelajaran dikarenakan setiap guru selalu menyusun RPP sesuai dengan komponen yang telah ditentukan, menyusun program semester, menyusun
program tahunan. Pada indikator ini skor persentase yang paling tinggi yaitu menyusun program semester dengan persentase 93,33 , sedangkan penyusunan
RPP hanya mencapai persentase 88,23 . Dari analisis data tersebut menggambarkan bahwa guru lebih menyusun program semester dibandingkan
dengan menyusun RPP. Sebagian guru memang tidak menyusun RPP sendiri dikarenakan menggunakan RPP yang dibuat oleh kelompok kerja guru tanpa
mengembangkannya lagi. Skor persentase yang paling rendah yaitu memilih strategi evaluasi yang sesuai dengan materi yang disampaikan dengan persentasi
sebesar 84,56 . Berdasarkan data diatas, dapat dinyatakan bahwa guru sekolah dasar di Kecamatan Kemranjen belum sepenuhnya optimal dalam merencanakan
pembelajaran walaupun semua butir pernyataan masuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa guru yang menggunakan RPP, program
semester, dan program tahunan yang sebelumnya. Padahal semua itu harusnya disusun setiap semester dan setiap tahun ajaran baru menyesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik. Dari hasil
cross check
peneliti dengan pencermatan dokumen berupa RPP, program semeseter, dan program tahunan, dapat
dinyatakan bahwa memang ada sebagian guru yang tidak menyusun perencanaan pembelajaran sendiri.
Pada indikator yang kedua yaitu melaksanakan pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase 84,68 . Dari hasil persentase tersebut
menggambarkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik.
116
Dalam indikator ini yang mendapat skor paling tinggi dengan persentase 89,81 yaitu MI At Tauhid Pageralang, sedangkan skor paling rendah yaitu SD N 2
Kebarongan dengan persentase 77,98 . Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari mengecek fisik kelas, menyiapkan materi pembelajaran, menyampaikan materi
pelajaran dan merefleksi peserta didik tentang apa yang telah diajarkan. Pada indikator ini yang mendapatkan skor persentase yang paling tinggi yaitu guru
meyiapkan perangkat administrasi seperti daftar absen siswa. Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh kepala sekolah yaitu guru ketika memulai
pembelajaran selalu mengecek kelas,mengabsen siswa dan kemudian inti dari melaksanakan pembelajaran yaitu menyampaikan meteri kepada peserta didik.
Namun setelah pembelajaran selesai tidak semua guru merefleksi peserta didik dengan membuat pertanyaan secara tertulis maupun tanya jawab langsung agar
dapat mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan. Hal tersebut dibuktikan dengan butir merefleksi peserta didik hanya mencapai
84,56 walaupun masuk dalam kategori tinggi. Ada hal yang tidak dilakukan oleh mayoritas guru yaitu membuat rangkuman hasil pembelajaran dan membuat
tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya. Kedua butir pernyataan tersebut memang hanya masuk dalam kategori sedang. Hal ini diperkuat dengan tidak
adanya dokumen rangkuman hasil pembelajaran dan tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya dikarenakan kedua aspek tersebut telah ada di rencana
pelaksanaan pembelajaran. Pada indikator yang ketiga yaitu menilai dan mengevaluasi pembelajaran
memperoleh persentase 93,08 yang termasuk dalam kategori tinggi. Dalam
117
indikator ini yang mendapat skor paling tinggi dengan persentase 95,45 yaitu MI Tasmirussibyan Sidamulya, sedangkan skor paling rendah yaitu SD N 2
Kebarongan dengan persentase 88,57 . Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan
pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah dilakukan.Pada tahap ini seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menentukan jenis
evaluasi, menyusun alat-alat evaluasi, dan penggunaan hasil evaluasi. Berdasarkan persentase tersebut dapat diketahui bahwa guru telah melakukan
peniliain terhadap peserta didik, melakukan remidial terhadap peserta didik yang belum memenuhi standar serta menyelesaikan penilaian dengan tepat waktu. Hal
tersebut diperkuat dengan pengamatan dokumen lembar penilain siswa yang telah diisi oleh guru dan untuk penyelesaian penilaian berdasarkan hasil wawancara
dengan kepala sekolah diselesaikan dengan tepat waktu walaupun tidak semua guru yang menyelesaikannya tepat waktu.
Pada indikator yang keempat yaitu membimbing dan melatih peserta didik memperoleh persentase 87,99 . Dari analisis data tersebut dapat dikatakan guru
telah membimbing dan melatih peserta didik dengan baik dan masuk dalam kategori tinggi. Dalam indikator ini yang mendapat skor paling tinggi dengan
persentase 91,66 yaitu MI Tasmirussibyan Pageralang, sedangkan skor paling rendah yaitu SD N 2 Kebarongan dengan persentase 80,95 . Membimbing dapat
diartikan dengan menyampaikan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan menggunakan strategi dan metode mengajar yang sesuai dengan perbedaan
individual masing-masing. Membimbing dapat pula diartikan dengan pemberian
118
motivasi dan pembinaan terhadap peserta didik. Melatih pada hakekatnya adalah suatu proses kegiatan untuk membantu peserta didik mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu. Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga yaitu membimbing atau melatih
peserta didik dalam pembelajaran, intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Pada indikator ini skor persentase yang paling tinggi yaitu membimbing peserta didik
dalam pembelajaran dengan persentase 96,32 . Membimbing perserta didik dalam pembelajaran merupakan tugas dari semua guru karena tanpa bimbingan
dari guru, peserta didik tidak akan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sedangkan skor yang paling rendah yaitu membimbing peserta didik dalam
ekstrakurikuler dengan persentase 80,15 dan masuk dalam kategori sedang dikarenakan tidak semua guru ditugaskan untuk mengampu ekstrakurikuler.
2. Disiplin Kerja Guru Sekolah Dasar dalam Tata Tertib Sekolah di SD
Kecamatan Kemranjen Disiplin kerja guru dalam aspek tugas pokok guru sekolah dasar di empat
sekolah dasar di Kecamatan Kemranjen menunjukkan tingkat kedisiplinan yang sedang yaitu dengan persentase 88,52 . Setiap sekolah dasar memperoleh
persentase disiplin kerja yang berbeda dikarenakan kondisi dan lingkungan sekolah yang berbeda. Disiplin kerja guru dalam tata tertib sekolah yang
mendapat perolehan paling tinggi yaitu MI Tasmirussibyan dengan persentase 92,13, tertinggi kedua yaitu SD N Gunungmujil dengan persentase 88,18 ,
yang ketiga yaitu MI At Tauhid Pageralang dengan persentase 87,39 , sedangkan yang terakhir dan dapat dikatakan yang mendapat perolehan paling
119
rendah yaitu SD N 2 Kebarongan dengan persentase 83,52 . Aspek tata terib sekolah mempunyai empat indikator yaitu jam mengajar, jam kerja, tugas piket
dan pemakaian seragam. Pada indikator pertama yaitu jam mengajar memperoleh skor persentase
sebesar 88,60 dan masuk dalam kategori tinggi. Dalam indikator ini yang mendapat skor paling tinggi dengan persentase 93,75 yaitu MI Tasmirussibyan
Sidamulya, sedangkan skor paling rendah yaitu MI At Tauhid Pageralang dengan persentase 84,72 . Indikator jam mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu kesesuian mengajar guru dengan jadwal, guru tidak terlambat masuk kelas, ketepatan waktu dalam mengajar, dan mengakhiri pembelajaran sesuai dengan
bunyi bel. Hal yang memperoleh skor yang paling tinggi dengan persentase 96,32 yaitu guru mengajar sesuai dengan jadwal pelajaran. Sedangkan perolehan skor
yang paling rendah yaitu dalam hal guru terlambat masuk kelas dengan persentase 71,32 dan masuk dalam kategori sedang. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
masih banyak guru yang masuk kelas tepat waktu setelah bel berbunyi. Berdasarkan analisis data tersebut bisa disimpulkan bahwa guru mengajar sesuai
dengan jadwal dan mengakhiri pembelajaran sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Pada indikator yang kedua yaitu mengenai jam kerja yang mendapatkan skor 83,63 dan masuk dalam kategori tinggi.Dalam indikator ini yang
mendapat skor paling tinggi dengan persentase 84,04 yaitu MI Tasmirussibyan Sidamulya, sedangkan skor paling rendah yaitu SD N 2 Kebarongan dengan
persentase 81,25 . Jam kerja guru disekolah yaitu pukul 07:00 WIB dan pulang
120
pukul 14:00 WIB. Dalam indikator ini terdapat pernyataan yang bersifat negatif yaitu meninggalkan sekolah tanpa ijin dengan skor pesentase 96,32 sehingga
masuk dalam kategori tinggi. Perolehan persentase tersebut berarti guru selalu meminta ijin kepada kepala sekolah pabila meninggalkan sekolah. Namun jam
kerja guru keempat sekolah dasar di Kecamatan Kemranjen dapat dikatakan belum optimal dikarenakan masih ada banyak guru yang pulang sebelum
waktunya. Pada indikator yang ketiga yaitu pelaksanaan tugas piket memperoleh skor
persentase sebesar 90,44 . Oleh karena itu pelaksanaan tugas piket guru keempat sekolah dasar dikecamatan kemranjen termasuk dalam kategori tinggi.
Dalam indikator ini yang mendapat skor paling tinggi dengan persentase 97,72 yaitu MI Tasmirussibyan Sidamulya, sedangkan skor paling rendah yaitu SD N 2
Kebarongan dengan persentase 73,80 . Pelaksanaan tugas piket telah dilaksanakan dengan guru memberikan layanan. Guru juga melaksanakan tugas
piketnya ketika libur sekolahpun walaupun tidak semua guru melaksanakannya. Pada indikator yang terakhir yaitu pemakaian seragam kerja yang
mendapat skor 95,22 dan termasuk dalam kategori tinggi. Dalam indikator ini yang mendapat skor paling tinggi dengan persentase 96,59 yaitu MI
Tasmirussibyan, sedangkan skor paling rendah yaitu MI at Tauhid Pageralang dengan persentase 91.66 . Pemakaian seragam kerja memang telah dijadwalkan
sesuai dengan aturan dari dinas pendidikan maupun Kementrian Agama. Hari senin memakai seragamwarna kheki, hari Selasa sampai Kamis menggunakan
batik untuk sekolah negeri, sedangkan sekolah swasta pada hari Selasa
121
menggunakan seragam dari kemenag yang berwarna abu tua dan memakai batik pada
hari Rabu dan Kamis, pada hari Jum’at dan Sabtu baik sekolah negeri maupun swasta menggunakan pramuka.
D. Keterbatasan Penelitian