untuk pembelajaran menulis cerpen. Penelitian pembelajaran menulis teks cerpen menggunakan strategi Episodic Mapping belum pernah diteliti di SMP
Negeri 6 Magelang, sehingga peneliti ingin membuktikan adanya perbedaan kemampuan menulis teks cerpen antara siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan strategi Episodic Mapping dan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan strategi Episodic Mapping, serta
membuktikan keefektifan strategi Episodic Mapping terhadap pembelajaran
menulis teks cerpen pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Magelang.
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran Kurikulum 2013 menekankan pentingnya memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai sasaran
pembelajaran yang mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan
saintifik. Kurikulum 2013 tidak lagi mengedepankan keterampilan berbahasa siswa, namun lebih memfokuskan pada pengembangan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pembelajaran bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 lebih fokus terhadap pembelajaran berbasis teks. Beberapa
hal mengakibatkan pembelajaran sastra terutama pembelajaran menulis teks cerpen di sekolah mengalami kendala. Salah satunya adalah sebagian besar
siswa mengalami kendala karena minat belajar mereka yang kurang tinggi karena pembelajaran yang kurang menarik.
Pada pembelajaran menulis teks cerita pendek, siswa dituntut untuk membangun konteks terlebih dahulu mengenai teks cerita pendek dan
bagaimana cara menulisnya, sehingga siswa dapat dengan mudah mengikuti proses pembelajaran sampai akhir dan dapat menulis teks cerita pendek
seperti yang diharapkan. Kemampuan menulis cerpen perlu didukung dengan pemahaman terhadap unsur-unsur pembentuk teks cerpen. Untuk
mengajarkan tentang cerpen termasuk unsur-unsur pembentuk teks cerpen, sewajarnya guru menggunakan strategi yang tepat dalam pengajarannya. Ada
beberapa strategi dan metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Pemilihan
strategi dan metode yang tepat akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami informasi dari teks dan memudahkan siswa dalam proses
pembelajaran menulis teks cerpen. Dalam penelitian ini peneliti memilih strategi Episodic Mapping untuk
membantu siswa dalam memetakan struktur utama teks cerpen dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap struktur utama teks cerpen, serta
siswa akan lebih mudah menghasilkan sebuah cerita karena pemahaman terhadap teks cerpen dan unsur yang membangunnya sudah terintegrasi
membentuk pengetahuan
untuk menulis
sebuah teks
cerpen. Mempertimbangkan bahwa strategi tersebut belum pernah diteliti
keefektifannya dalam pembelajaran menulis teks cerpen di SMP Negeri 6 Magelang, maka strategi Episodic Mapping akan diuji keefektifannya dalam
pembelajaran menulis teks cerpen di SMP Negeri 6 Magelang.
Strategi Episodic Mapping pada dasarnya adalah strategi yang bertujuan untuk mengajarkan pengetahuan tentang struktur teks, yang membantu siswa
memperoleh kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengikuti struktur utama dalam cerita, seperti tema, alur, latar, masalahtujuan, dan resolusi.
Maka, melalui strategi Episodic Mapping ini diharapkan kemampuan siswa dalam menulis teks cerita pendek dapat berkembang, sehingga siswa dapat
lebih memaksimalkan apa yang dimiliki melalui pembelajaran menulis teks cerita pendek. Sudah sewajarnya guru sebagai pengajar wajib memilih
strategi pengajaran yang sesuai dan menarik agar pada saat pelaksanaan pembelajaran siswa lebih tertarik dan nantinya akan berdampak pada
perkembangan siswa dalam hal pembelajaran, khususnya pembelajaran bahasa dan sastra berbasis teks.
D. Hipotesis