Pengajuan Hipotesis Pertama Pengajuan Hipotesis Kedua

Dari Tabel 19 dapat diketahui besarnya t hitung adalah 3,358 dengan df 60. Nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 60. Skor t tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 60 adalah 2,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel t hitung : 3,358 t tabel : 2,000. Dari data tersebut juga dapat diketahui bahwa P lebih kecil daripada 0,005; P dari data tersebut adalah 0,001. Dengan demikian hasil uji-t pada skor posttest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis teks cerpen antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain, keadaan akhir kemampuan menulis teks cerpen antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah berbeda.

4. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan analisis data menggunakan uji-t, kemudian dilakukan pengajuan hipotesis. Berdasarkan hasil uji-t, dapat diketahui bahwa hasil pengujian hipotesis sebagai berikut.

a. Pengajuan Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah “terdapat perbedaan kemampuan menulis teks cerpen antara siswa yang menggunakan strategi Episodic Mapping dengan yang tidak menggunakan strategi Episodic Mapping”, hipotesis tersebut adalah hipotesis alternatif Ha. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan mengubah Ha menjadi hipotesis nol Ho yang berbunyi, “tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks cerpen antara siswa yang menggunakan strategi Episodic Mapping dengan yang tidak menggunakan strategi Episodic Mapping”. Hasil analisis uji-t skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh t hitung adalah 3,358 dengan df 60. Skor t tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 60 adalah 2,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel t hitung : 3,358 t tabel : 2,000. Dengan demikian hasil uji-t pada skor posttest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis teks cerpen antara kelompok kontrol kelompok yang tidak menggunakan strategi Episodic Mapping dan kelompok eksperimen kelompok yang menggunakan strategi Episodic Mapping. Dengan kata lain, keadaan akhir kemampuan menulis teks cerpen antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah berbeda. Berdasarkan penghitungan tersebut, dapat disimpulkan hasil uji hipotesis sebagai berikut. Ho : Tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks cerpen antara siswa yang menggunakan strategi Episodic Mapping dengan yang tidak menggunakan strategi Episodic Mapping, ditolak. Ha : Terdapat perbedaan kemampuan menulis teks cerpen antara siswa yang menggunakan strategi Episodic Mapping dengan yang tidak menggunakan strategi Episodic Mapping, diterima.

b. Pengajuan Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “strategi Episodic Mapping efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerpen pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Magelang”, hipotesis tersebut adalah hipotesis alternatif Ha. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan mengubah Ha menjadi hipotesis nol Ho yang berbunyi, “strategi Episodic Mapping tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerpen pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Magelang”. Hasil analisis uji-t skor pretest dan posttest kemampuan menulis teks cerpen kelompok eksperimen diketahui besarnya t hitung adalah 10,728 dengan df 29. Skor t tabel pada taraf signifikansi 5 dan df 29 adalah 2,045. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel t hitung : 10,728 t tabel : 2,045. Dengan demikian hasil uji-t pada skor pretest dan posttest kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis teks cerpen pada saat pretest dan posttest. Dengan kata lain, keadaan awal dan akhir kemampuan menulis teks cerpen kelompok eksperimen tidak sama dan mengalami peningkatan. Berdasarkan penghitungan tersebut, dapat disimpulkan hasil uji hipotesis sebagai berikut. Ho : Strategi Episodic Mappingtidak efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerpen pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Magelang, ditolak. Ha : Strategi Episodic Mapping efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks cerpen pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Magelang, diterima.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Magelang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII, dengan jumlah siswa sebanyak 181 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 62 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling, yaitu penentuan sampel populasi dengan cara acak, di mana setiap populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Dari teknik pengambilan sampel tersebut kemudian diperoleh kelas VIID sebagai kelompok kontrol, yaitu kelas yang tidak menggunakan strategi Episodic Mapping dalam pembelajaran menulis teks cerpen dan kelas VIIE sebagai kelompok eksperiman, yaitu kelompok yang menggunakan strategi Episodic Mapping dalam pembelajaran menulis teks cerpen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis teks cerpenantara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan strategi Episodic Mapping pada pembelajaran menulis teks cerpen. Variabel dalam penelitian ini ada dua macam yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah strategi Episodic Mapping. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis teks cerpen siswa