semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan- perbedaan.
Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan tema adalah makna cerita yang menjadi dasar cerita dan membungkus keseluruhan cerita dan
mengarahkan inti cerita yang ingin disampaikan oleh pengarang atau penulis.
3. Menulis Cerpen
Cerpen merupakan cerita fiksi berupa cerita rekaan dan bersifat fantasi, yang berangkat dari imajinasi pengarang, namun terkadang cerpen juga
berangkat dari hal atau kejadian yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan kemudian dituangkan dalam bentuk cerita fiksi. Menulis cerpen pada
dasarnya menyampaikan sebuah pengalaman kepada pembacanya Sumardjo, 2007: 81. Menulis cerpen merupakan suatu kegiatan menghasilkan sebuah
cerita pendek yang diwujudkan dalam bentuk tulisan. Menulis cerpen merupakan kegiatan menuangkan gagasan, pikiran, maupun perasaan ke
dalam sebuah tulisan yang berbentuk cerita pendek. Dalam menulis sebuah cerpen seorang penulis harus memerhatikan
unsur-unsur pembangun cerpen. Untuk dapat menulis cerpen dengan baik penulis harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang cerpen. Penulis
cerpen juga harus mampu mengedepankan pengalaman. Sesuatu yang dialami atau diketahui hendaknya direnungkan baik-baik dan dicari ujung pangkalnya
sehingga dapat menimbulkan kematangan pikiran sebagai dasar dalam membuat cerita Sumardjo, 2007: 95.
Menulis cerpen diiringi dengan menggali daya imajinasi kemudian dituangkan ke dalam sebuah bentuk tulisan berbentuk fiksi yang sudah
terdapat unsur-unsur pembangun dari fiksi tersebut, serta dari imajinasi tersebut pembaca dapat menangkap maksud yang ingin disampaikan seorang
penulis. Seseorang yang ingin dapat menulis sebelumnya harus sudah melakukan proses membaca. Widijanto 2014: 111 menyatakan bahwa
dengan membaca, seseorang yang akan menulis dapat mempelajari gaya, ungkapan, atau nada yang ingin ditampilkan penulis lain melalui
karangannya. Menulis cerpen membutuhkan serangkaian proses kreatif agar
menimbulkan kesan pada pembacanya. Menurut Widijanto 2014: 10, proses kreatif menulis adalah suatu perjalanan seorang penulis dalam berupaya
bagaimana sebuah gagasan lahir dan mewujudkannya menjadi sebuah karya tulis entah itu, novel, puisi, dan sebagainya. Miller via Sumardjo, 2007: 75-
78 menyatakan bahwa pada dasarnya terdapat lima tahap proses kreatif menulis, yakni tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap inspirasi, tahap
penulisan, dan tahap revisi. Lima tahap tersebut berdasarkan pengalaman berbagai penulis terkenal.
Tahap pertama, yakni tahap persiapan. Pada tahap ini seorang penulis telah menyadari apa yang akan ditulis dan bagaimana ia akan menuliskannya.
Apa yang akan ditulis adalah munculnya gagasan, isi tulisan Miller via Sumardjo, 2007: 75. Tahap kedua adalah inkubasi. Pada tahap ini gagasan
yang telah muncul disimpan dan dipikirkan matang-matang, dan ditunggunya
waktu yang tepat untuk menuliskannya. Selama masa pengendapan ini biasanya konsentrasi penulis hanya pada gagasan itu saja Miller via
Sumardjo, 2007: 76. Tahap ketiga adalah inspirasi. Pada tahap tersebut gagasan menemukan bentuk yang jelas dan padu, serta terdapat desakan yang
kuat untuk segera menulis Miller via Sumardjo, 2007: 77. Tahap keempat dalam proses kreatif menulis adalah tahap penulisan.
Pada tahap ini, menuangkan seluruh gagasan yang baik atau kurang baik. Menulis secara spontan dan masih sebuah draft belaka tanpa harus
memikirkan mutu tulisan Miller via Sumardjo, 2007: 78. Tahap kelima adalah tahap revisi. Pada tahap ini, penulis akan memeriksa dan menilai
tulisannya berdasarkan pengetahuan dan apresiasi yang dimiliki. Pada tahap ini penulis membuang bagian yang menurut nalar penulis tidak penting, serta
menambah bagian yang mungkin perlu ditambahkan Miller via Sumardjo, 2007: 78-79.
Menurut Widijanto 2014: 114, menulis cerpen hendaknya tidak semata-mata didasarkan pada persoalan panjang-pendek narasi dan besar-
kecil lingkup masalah, tetapi juga atas pertimbangan kepadatan, kelugasan, kehematan, dan kedalaman yang tersimpan dalam kisahan yang pendek itu.
Dapat disimpulkan bahwa, menulis cerpen adalah suatu kegiatan menghasilkan cerita pendek melalui sebuah tulisan dan diiringi dengan
menggali daya imajinasi agar menghasilkan sebuah tulisan berbentuk fiksi yang sudah dengan unsur-unsur pembangun dari fiksi tersebut. Menulis
cerpen membutuhkan serangkaian proses kreatif agar menimbulkan kesan
pada pembacanya. Pada dasarnya terdapat lima tahap proses kreatif menulis, yakni tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap inspirasi, tahap penulisan, dan
tahap revisi.
4. Strategi Episodic Mapping