dari bahasa slang tersebut. Dapat dikatakan teks cerpen tersebut penggunaan bahasanya tidak tepat. Agar pembaca mudah memahami isi teks cerpen,
seharusnya penggunaan bahasa sangat diperhatikan, jangan sampai pembaca tidak memahami isi teks cerpen karena penggunaan bahasa dan
pengungkapan makna yang tidak tepat.
Dilihat dari aspek bahasa, teks cerpen yang dibuat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen jarang sekali menggunakan sarana retorika.
Retorika merupakan suatu cara untuk memperoleh efek estetis. Unsur retorika meliputi bentuk-bentuk yang berupa pemajasan dan pencitraan. Kedua
kelompok sangat jarang menggunakan sarana retorika dalam teks cerpen yang dibuat.
e. Aspek Mekanik
Aspek mekanik berisi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam hal penguasaan aturan penulisan, penggunaan tanda baca, penggunaan huruf
kapital, penataan paragraf, dan kejelasan tulisan tangan. Dengan penguasaan aturan tulisan yang baik, sedikit kesalahan dalam hal penggunaan tanda baca,
penggunaan huruf kapital yang tepat, serta teks yang mudah dibaca membuat teks cerpen akan semakin mudah dibaca dan pembaca akan memahami teks
cerpen. Pada saat posttest, kesalahan aspek mekanik kelompok kontrol dan kelompok eksperimen lebih sedikit daripada saat pretest.
C114VII E-20 Posttest
Penulisan kata penulisan di- yang merupakan preposisi bertemu dengan kata keterangan tempat seharusnya dipisah. Jadi pada teks cerpen tersebut,
hendaknya penulisan dikelas, didesa, dipisah menjadi di kelas dan di desa. Penggunaan huruf kapital juga kurang diperhatikan dalam teks cerpen di atas.
Misalnya saja nama desa, pada teks cerpen tersebut tertulis desa darurejo, seharusnya adalah Desa Darurejo. Pada teks cerpen tersebut juga pada awal
kalimatbanyak sekali yang tidak menggunakan huruf kapital dan juga seringkali setiap akhir kalimat tidak diberi tanda baca. Kesalahan penulisan
kata dan tanda baca juga terjadi pada teks cerpen kelompok kontrol. Misalnya
saja pada kutipan teks cerpen berikut.
Tok.....tok....tok.... suara ketukan pintu yang terdengar olehku, akupun
bergegas untuk berpamitan.
“Assalamuallaikum, berangkat dulu ya mah”. kataku pada mama sambil mencium tangannya. Nama mamaku Siska, ia ibu yang kuat dan tidak
pantang menyerah. ia membesarkanku sendirian sejak umur 11 tahun karena ayahku meninggal karena kecelakaan. C76VII D-14Posttest
Penulisan kata akupun seharusnya dipisah menjadi aku pun, karena – pun merupakan partikel. Pada teks cerpen tersebut juga terdapat kesalahan
penggunaan huruf kapital. Misalnya saja setelah tanda seru seharusnya kata suara menjadi Suara karena kata suara hadir setelah tanda baca seru. Begitu
pula dengan kata ia, seharusnya menjadi Ia, karena merupakan awal kalimat. Kerapian pada penulisan teks cerpen juga harus diperhatikan, karena
dalam proses penulisan teks cerpen, siswa menggunakan tulisan tangan. Kerapian tulisan pada beberapa teks cerpen siswa masih terdapat coretan-
coretan dan tulisan yang masih kurang rapi. Hal ini terjadi pada kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
3. Tingkat Keefektifan Penggunaan Strategi Episodic Mapping dalam