Pendaftaran Hak Milik Hapusnya Hak Milik Pembebanan Hak Milik Hak Guna Bangunan

kepentingan peribadatan dan keperluan suci lainnya seperti perwakafan tanah hak milik. 9

2.2.2 Pendaftaran Hak Milik

Hak Milik demikian pula setiap peralihan hak,hapusnya hak, dan pembebasan tanah hak milik dengan hak-hak lain harus didaftarkan menurut menurut ketentuan yang diatur dengan peraturan pemerintah. Pendaftaran hak atas tanah dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah dan merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai hapusnya Hak Milik serta sahnya peralihan dan pembebanan atas Hak Milik tersebut.Pendaftaran tanah Hak Milik merupakan kewajiban bagi setiap orang yang memegang Hak milik tersebut.

2.2.3 Hapusnya Hak Milik

Hak Milik terhapus apabila : 1. Tanahnya jatuh kepada negara,antara lain : a. Karena pencabutan hak berdasarkan pasal 18 UUPA untuk kepentingan umum, b. Karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya karena diterlantarkan, c. Karena ketentuan pasal 21 ayat 3 dan 26 ayat 22 UUPA dimiliki oleh seseorang yang merupakan warga negara asing dan atau dimiliki oleh seseorang yang memiliki kewarganegaraan indonesia rangkap. 2. Tanahnya Musnah 9 Lihat Pokok-Pokok Bahasan Hukum agraria. Affan Mukti. Hal : 59-60 Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Pembebanan Hak Milik

Hak milik dapat dibebani dengan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai berdasarkan atas perjanjian yang berbentuk autentik antara pemilik tanah dengan pihak yang memperoleh Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai. Hal ini sesuai dengan pasal 37 UUPA .

2.2.5 Hak Guna Usaha

Hak Guna Usaha adalah hak untuk megusahakan tanah yang dikuasai langssung oleh negara dalam jangka waktu tertentu guna perushaan pertanian, perikanan, atau peternakan, Hak Guna Usaha hanya diberikan kepada orang atau badan hukum yang melakukan kegiatan pertanian saja.Kegiatan pertanian mengandung dua pengertian, yaitu pertanian dalam arti luas dan dalam arti sempit.Pengertian pertanian dalam arti luas adalah kegiatan pertanian yang disertai atau meliputi pula kegiatan perikanan,perkebunan, perternakan, dan sebagainya.Sedangkan arti sempit adalah pertanian yang kegiatannya hanyalah pertanian semusim panen saja.Berlainan dengan Hak Milik tujuan penggunaan tanah yang dipunyai dengan Hak Guna Usaha terbatas, yaitu pada pertanian,perikanan,dan perkebunan.Hak Guna Usaha diatur dalaam pasal 28-34 UUPA.

A. Jangka Waktu Pemberian Hak Guna Usaha

Hak Guna Usaha dapat diberikan untuk jangka waktu selama 35 tahun dan dapat diperpanjang 25 tahun.Setelah berakhirnya perpanjang hak guna usaha tersebut,maka hak guna usaha tersebut dapat diperbaharui. Ada beberapa syarat agar hak guna usaha tersebut dapat diperpanjang atau diperbaharui yaitu, 1. Tanahnya masih diusahakan dengan baik sesuai dengan keadaan,sifat,dan tujuan dari pemberian hak tersebut. Universitas Sumatera Utara 2. Syarat-syarat pemberian hak guna usaha tersebut dipenuhi dengan baik oleh pemegang hak tersebut. 3. Pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai pemegang hak guna usaha.

B. Pendaftaran Hak Guna Usaha

Hak Guna Usaha, termasuk syarat-syarat pemberiannya, juga setiap peralihannya dan hapusnya Hak Guna Usaha harus didaftarkan menurut ketentuan Peraturan Pemerintah. Peraturan ini merupakan alat pembuktian yang kuat mengenai hapusnya Hak Guna Usaha serta sahnya peralihan Hak Guna Usaha, kecuali dalam hal Hak Guna Usaha tersebut hapus karena jangka waktu berakhir. Adapun syarat-syarat Pemberian Hak Guna Usaha adalah sebagai berikut : 1. Harus ada izin prinsip dari BupatiKepala Daerah dimana Hak Guna Usaha itu dimohonkan, 2. Harus ada izin lokasi dari Bupati Kepala Daerah di mana Hak Guna Usaha tersebut dimohonkan, 3. Harus ada akte pendirian perusahaan, 4. Proposal perusahaan, 5. Referensi bank mengenai bonafitas dari perusahaan.

C. Hak dan Kewajiban pemegang Hak Guna Usaha

Yang menjadi hak pemegang hak guna usaha adalah bahwa pemegang hak berhak untuk mengusahakan tanah-tanah hak guna usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta berhak pula untuk memperoleh hasil yang diperoleh dari hak guna usaha tersebut. Sedangkan yang menjadi kewajiban pemegang hak guna usaha adalah sebagai berikut : 1. Membayar uang pemasukan kepada negara, 2. Mengusahakan sendiri tanah hak guna usaha berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh instansi teknis, Universitas Sumatera Utara 3. Membangun dan memelihara prasarana lingkungan dan fasilitas tanah yang ada dalam lingkungan areal hak guna usaha tersebut, 4. Menyamapaikan laporan tertulis setiap akhir tahun mengenai pengunaan hak guna usaha tersebut, 5. Menyerahkan kembali tanah yang diberikan dengan hak guna usaha kepada negara sesudah hak guna usaha tersebut hapus, 6. Menyerahkan sertifikat hak guna usaha yang telah hapus kepada Kepala Kantor Pertanahan.

D. Peralihan dan Hapusnya Hak Guna Usaha

Hak Guna Usaha dapat beralih melalui pewarisan dan dialihkan kepada pihak lain melalui jual beli,hibah, hibah wasiat. Peralihan Hak Guna Usaha memerlukan izin balik nama dan instansi yang berwenang. Dikecualikan dari ketentuan tersebut meliputi warisa tanpa wasiat,pemisahan pustaka,serta percampuran harta karena perkawianan. Hak Guna Usaha hapus karena beberapa sebab, yaitu : 1. Jangka waktu berakhir, 2. Dihentikan sebelum jangka waktunya berakhir karena suatu syarat tidak dipenuhi, 3. Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktunya berakhir, 4. Dicabut untuk kepentingan umum, 5. Tanahnya diterlantarkan, 6. Tanahnya musnah, 7. Pemegang hak tidak memenuhi syarat sebagaimana telah dijelaskan pada bagian 3 yang dapat memegang HGU. Universitas Sumatera Utara

2.2.6 Hak Guna Bangunan

Hak Guna Bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu paling lama 30 tahun. Dengan demikian,hak guna bangunan adalah suatu hak yang memberikan wewenang kepada pemegangnya untuk dapat mendirikan bangunan diatas tanah yang bukan miliknya sendiri. Berlainan dengan hak guna usaha, hak guna bangunan tidak mengenai tanah pertanian, karena itu tanah yang dapat diberikan hak guna bangunan meliputi baik tanah yang merupakan milik orang atau pihak lain maupun tanah yang langsung dikuasai oleh negara Hak Guna Bangunan diatur dalam pasal 35-40 UUPA A.Luasnya Hak Guna Bangunan Luas yang diberikan kepada Pemegang hak guna bangunan adalah tidak ditentukan batasnya tetapi sesuai dengan permohonan dari pemegang hak tersebut serta memenuhi syarat-syarat di dalam permohonan tersebut. B.Jangka waktu Hak Guna Bangunan Hak Guna Bangunan diberikan untuk jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang selama 20 tahun apabila pemohon hak memenuhi syarat-syarat sebagai berikut ; a. Tanahnya masih dipergunakan dengan baik sesuai dengan keadaan,sifat,dan tujuan pemeberian hak tersebut . b. Syarat-syarat pemberian hak tersebut dipenuhi dengan baik oleh npemegang hak . c. Pemegang hak masih memenuhi syarat sebagai pemegang hak sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 19 prinsip nasioanalitas d. Tanah tersebut masih sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang bersangkutan Universitas Sumatera Utara Perpanjangan atau pembaruhuan permohona hak guna guna bangunan deapat diajukan selambat-lambatnya 2 tahun dan harus sesuai dengan tata cara permohonan hak serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku serta harus dicatat di Kantor Pertanahan.

2.2.7 Hak Pakai