Peranan Pendaftaran Tanah sebagai Wujud landrefrom

4.2 Peranan Pendaftaran Tanah sebagai Wujud landrefrom

Tanah pada umumnya mempunyai banyak fungsi diamana semua manusia membutuhkan tanah untuk bertahan hidup dan untuk mencari penghasilan sehari-hari untuk kebutuhan hidup,sehingga banyak orang yang memanfaatkan tanah sebagai lahan untuk membuka usaha seperti perumahan susun,perikanan,perkebunan,dan pertanian sebagai sumber penghasilan,untuk itu perlu didaftarkannya tanah tersebut untuk mendapatkan kepemilikan sebagai pemegang hak milik atas tanah,juga mendapatkan kepastian hukum dengan dikeluarkannya sertifikat tanah sebagai jaminan dalam peradilan. Dalam Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 Pasal 3 menyebutkan bahwa Pendaftaran Tanah bertujuan untuk ; 1. .Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah,satuan rumah susun dan hak- hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan. 2. .Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang dipergunakan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar. 3. .Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.” Dari penjelasan diatas tujuan dan sistem yang digunakan,pada hakikatnya sudah ditetapkan dalam Undang-Undang Pokok Agraria,yaitu bahwa pendaftaran tanah diselengarakan dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum dibidang pertanahan dan bahwa sistem publikasinya adalah sistem negatif,tetapi yang mengandung unsur positif karena akan menghasilkan surat-surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat seperti dalam pasal 19 ayat 2 huruf c,pasal 23 ayat 2 dan pasal 32 ayat 2. Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960 meletakkan kembali dasar-dasar hukum pertanahan di Indonesia,dalam artian sempit telah memberikan arahan tentang hukum Agraria di Indonesia,dimasa-masa yang akan datang dan untuk penyusaian hukum Agraria tersebut kepada UUPA ada beberapa tindakan. Dalam Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 dan Undang-Undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960 dalam melaksanakan Pendaftaran sama- sama bertujuan untuk mendapatkan kepastian hukum oleh Pemerintah diadakan Pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur oleh undang-undang.Pendaftaran tersebut dalam ayat 1 UUPA meliputi: 1. Pengukuran,perpetaan,dan pembukuan tanah 2. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut 3. Pemberian surat-surat tanda bukti hak,yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat . Peranan Pendaftaran Tanah Sebagai Wujud Landerform,landreform disebut sebagai perombakan terhadap tanah yang merupakan hubungan tanah dengan manusia dimaksudkan agar tanah tersebut terstruktur dan tidak ada penguasaan yang berlebihan terhadap tanah,agar semua masyarakat mendapatkan tanah yang adil sesuai ketentuan yang sudah ada dalam undang-undang yang berlaku. Dalam hal yang menyangkut untuk mewujudkan pembagian tanah secara merata dan menyeluruh untuk memberikan kesejahteraan pada masyarakat untuk mengelola tanah mereka sendiri,maka dibuat peraturan tentang larangan penguasaan tanah yang berlebihan,mengenai obyek landrefrom diatur dalam Undang-Undang Pokok Agraria No.5 Tahun 1960 dan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 bahwa objek landrefrom larangan pemilikan tanah diluar batas,larangan absente,redistribusi,penetapan gadai tanah,penetapan luas minimum, perlindungan bagi hasil dan ditambahkan oleh A.P.Parlindungan S.H.pendaftaran tanah juga termasuk obyek Universitas Sumatera Utara landrefrom dimana juga termasuk didalamnya percetakan sawah,dan transmigrasi. Landrefrom terbagi dua diantaranya akses accept dan akses refrom,akses accept merupakan bagian dari pendaftaran tanah sebagai obyek landrefrom,dimana tujuan landreform memberikan kemakmuran kepada rakyat diwujudkan dalam pendaftaran tanah,karena akan memberikan kepastian hukum.Kepada masyarakat yang subyek dan obyek haknya kepastian hukum tesebut akan memberikan keamanan dalam berusaha baik dalam pertanian maupun non pertanian akan aman tidak ada gangguan dari pihak mana pun karna sudah adanya kepastian hukum yang diberikan dengan didaftarkannya tanah.Dengan tidak adanya gangguan dari pihak manapun untuk menjalankan usaha dan akan mencapai kesejahteraan karn ada rasa nyaman dan tidak ada gangguan dalam berusaha karna sudah didaftarkannya tanah dan mendapatakan kepastian hukum sebagai pemegang hak atas tanah yang dimiliki. Landrefrom diindonesia tidak sama dengan landrefrom dinegara komunis.ladrefrom indonesia bukan hanya dalam pengertian politis belaka,tapi juga merupakan tekhnis,selain itu landrefrom dilaksanakan bukan hanya untuk kepentingan negara atau golongan tertentu saja,tetapi ditujukan untuk memberikan kemakmuran bagi rakyat baik secara individual maupun bersama dengan cara mengakhiri hak milik perorangan. Dalam hal pelaksanaan Pendaftaran Tanah sebagai wujud Ladrefrom ,dimana setelah keluarnya sertifikat tanah, maka sertifikat tanah yang diberikan dapat dijadikan sebagai jaminan hak tanggungan untuk dapat membuka suatu usaha dengan modal pinjaman dari bank yang pada dasarnya akan mendapatkan kesejahteraan dengaan diberikannya kepastian haukum dan sertifikat sebagai bukti kepemilikan hak atas tanah. Tanah-tanah yang diambil oleh negara yang terkena obyeklandrefrom,akandiberikan ganti rugi kepada pemiliknya berupa uang simpanan di Bank Koperasi Tani dan Nelayan sisanya dalam bentuk surat Landrefrom.Uang mana oleh pemilik tanah suatu waktu dapat diambil dengan Universitas Sumatera Utara ketentuan harus setahun setelah tanah tersebut dibagi-bagi.Sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan,maka kepada calon yang akan menerima reditribusi harus memenuhi syarat umum,yaitu berkewarganegaraan Indonesia bertemapt tinggal di kecamatan. Kepada pemilik tanah yang tanahnya terkena obyek landrefrom akan diberikan ganti rugi.Besarnya ganti rugi ditetapkan atas dasar perhitungan hasil bersih rata-rata selama 5 Tahun terakhir yang ditetapkan tiap hektarnya ,menurut golongan kelasnya kepada bekas pemilik tanah yang harus dikaitkan dengan penyelesaian anggaran Pemerintah,maka dengan Keputusan Badan Pertanahan Nasional No.4 Tahun 1992 tentang Penyelesaian Harga Ganti Rugi Tanah Kelebihan Maksimum dan Absente,ditetapkan besarnya ganti rugi yang diberikan setingi-tingginya Rp.3.500.000Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiahper-ha.Apabila harga umum setempat lebih rendah dari besarnya ganti rugi maksimum maka yang dipakai adalah harga umum setempat. Wujud Landrefrom dari Pendaftaran Tanah dikisaran untuk mendapatkan kepastian hukum dan perlindungan hak,landrefrom juga memberikan tanah kepada yang berhak untuk mendapatkan tanah yang adil dan merata yang diatur dalam penetapan batas-batas bidabg tanah dalam pasal 17 UUPA No.5 Tahun 1960 untuk tidak ada lagi penguasaan tanah yang melampui batas sehingga banyak tanah yang terlantar karna tidak mampunya menguasai tanah yang besar,dan banyaknya juga yang hanya mendapatkan sedikit lahan ataupun tidak dapat memiliki lahan,karna adanya pemilikan tanah yang melampuin batas ukur tanah. Untuk Penetapan Batas Bidang-bidang Tanah diatur dalam UUPA No.5 Tahun 1960,pasal 17 agar tidak ada lagi penguasaan tanah secara berlebihan maka meliputi: 1. Untuk memperoleh data fisik yang diperlukan bagi pendaftaran tanah,bidang-bidang tanah yang akan dipetakan diukur,setelah ditetapkan letaknya,batas-batasnya dan menurut keperluannya ditempatkan tanda-tanda batas disetiap sudut bidang tanah yang bersangkutan Universitas Sumatera Utara 2. Dalam penetapan batas bidang tanah pada pendaftaran secara sistematik dan pendaftaran tanah secara sporadik diupayakan pemetaan batas bersdasarkan kesepakatan para pihak yang berkepentingan 3. Penempatan tanda-tanda batas termasuk pemeliharaanya wajib dilakukan oleh pemegang hak atas tanah yang bersangkutan 4. Bentuk,ukuran dan teknis penempatan tanda batas ditetapkan oleh Mentri. Dengan adanya peraturan tentang Penetapan pada bidang Batas Tanah terhadap penguasaan tanah yang melampui batas ukur akan disesuaikan dengan penetapan batas tanah pada umumnya,agar tidak banyak tanah yang terlantar dan menyebabkan banyaknya juga yang tidak mendapatkan tanah disebabkan banyaknya tanah yang terlantar.Pasal 18 ayat 1 UUPA No.5Tahun 1960 menyatakan:”Penetapan batas bidang tanah yang sudah dipunyai dengan suatu hak yang belum terdaftar atau yang sudah terdaftar tetapi belum ada surat ukurgambar situasi yang ada tidak sesuai lagi dengan keadaan yang sebenarnya,dilakukan oleh Panitia Adjukasi dalam Pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh Kepala Kantor Pertanahan dalam pendaftaran tanah secara sporadik,berdasarkan penunjukkan batas oleh pemegang hak atas tanah yang bersangkutan dan sedapat mungkin disetujui oleh para pemegang hak atas tanah yang bersangkutan”.

4.3 Pelaksanaan Landrefrom di Kisaran