ini terdapat dalam pasal 19 UUPA. Pasal ini dengan tegas mengamanatkan kepada pemerintah agar di seluruh wilayah Indonesia dilaksanakan
pendaftaran tanah dengan tujuan untuk mencapai kepastian hukum. Dengan terdaftarnya hak-hak atas tanah atau diberikannya hak-hak atas tanah kepada
subjek, hak juga diberikan wewenang untuk memanfaatkan tanah tersebut sesuai dengan peruntukkannya. Dengan demikian akan terciptalah jaminan
kepastian hukum bagi subjek hak tersebut. Satu pertanyaan sering timbul dalam diri kita masing-masing yaitu
apakah landrefom itu masih relevan dengan strategi pembangunan kita dan bagaimana untuk menyatakan bahwa landrefom ini suatu kebutuhan mutlak
dari bangsa kita.Hal ini dikarenakan semakin sedikitnya kendala dalam masalah landrefom dan sedikitnya pemahaman tentang lendrefom ini,
mengakibatkan banyak dari masyarakat yang tidak mengerti tentang istilah landrefom terhadap tanah.Perihal masalah yang sering terjadi dalam kasus
Landrefom adalah sengketa tanah karena adanya perubahan tanah yang diakibatkan oleh bencana alam yang membuat tanah tersebut menjadi tidak
jelas. Baik dari segi letak tanah tersebut, luas tanah, maupun batas-batas tanahnya.
1.2. Rumusan Masalah Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah ;
a. Bagaimana mekanisme pelaksanaan Pendaftaran Tanah di Kota Kisaran
menurut PP No. 24 tahun 1997 ? b.
Apakah pernah terjadi landrefom dalam proses pendaftran Tanah di kota Kisaran ?
c. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional di
Kota Kisaran dalam menyelesaikan problematika perubahan tanah yang disebabkan oleh landrefom ?
1.3. Tujuan
a. Mengetahui tata cara pelaksanaan pendaftaran tanah menurut Peraturan
Pemerintah No. 24 tahun 1997.
Universitas Sumatera Utara
b. Mendapatkan informasi dan mengetahui ada tidaknya kasus Landrefom
dalam proses pendaftaran tanah di kota Kisaran. c.
Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional di kota Kisaran dalam menyelesaikan problematika perubahan
tanah yang disebabkan oleh Landrefom. Disamping itu,penelitian juga mempunyai manfaat dari segi kegunaan
teoritis dan kegunaan praktis,yaitu : 1.
Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan akan memberikan konstribusi pemikiran
dalam rangka mengembangkan dan memperkaya teori hukum yang sudah ada,khususya dalam bidang hukum agraria dan
sistem pendaftaran tanah dari segi landrefrom. 2.
Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini ditujukan untuk memeberikan kegunaan
praktis baik bagi masyarakat maupun pemerintah sebagai acuan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dalam
keterlibatan masyarakat dalam sistem pendaftarn tanah agar semua tanah terdaftar.
1.4. Keaslian Penulisan
Pada bagian ini berisi berupa pernyataan bahwa judul penulisan : “Tinjauan Yuridis Atas Kegiatan Pendaftaran Tanah Sebagai Wujud Landrefom Di
Kantor Pertanahan Kota Kisaran” belum pernah ada dibuat sebelumnya.
1.5 Tinjaun Pustaka
a.Tinjaun umum tentang Pendaftarn Tanah Pendaftaran berasal dari Bahasa Belanda yaitu Cadaster :suatu istilah teknis
untuk suatu record rekaman menunjukkan kepada luas,nilai,dan kepemilikan atau lain-lain atas hak terhadap suatu bidang tanah.Kata ini
berasal dari Bahasa Latin “Capitastrum”yang berarti suatu register atau capita atau unit yang yang diperbuat untuk pajak tanah Romawi capotatio
Universitas Sumatera Utara
terrens.Dengan demikian cadaster merupakan alat yang tepat yang memberikan uraian dan idenfikasi dari lahan tersebut dan juga sebagai
continous recording rekaman yang berkesinambungandari pada hak atas tanah.
1
Menurut Boedi Hasono,pendaftaran tanah adalah suatu rangkain kegiatan,yang dilakukan oleh NegaraPemerintah secara terus menerus dan
teratur berupa pengumpulan keterangan atau data tertentu mengenai tanah- tanah
terttentu yang
ada diwilayah-wilayah
tertentu,pengelolaan,penyimpanan,dan penyajian
bagi kepentingan
rakyat,dalam rangka memeberikan jaminan kepastia hukum dibidang pertanahan termasuk penerbitan tanda buktinya dan pemeliharaanya.
2
Pendafatarn Tanah merupakan tugas pemerintah,yang diselenggarakan dalam rangka jaminan kepastian hukum bidang pertanahan suatu
“rechcadaster atau legal cadaster”.Adapun rincian tujuan Pendaftaran Tanah yang dinyatakan dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah
No.24 Tahun 1997.Pendaftaran Tanah bertujuan :
1. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum
Kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah,satuan rumah susun dan hak- hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya
sebagai pemegang hak yang bersangkutan. Tujuan untuk memberikan kepastian hukum itu kepada pemegang hak atas
tanah diukur dari kekuatan hukum pembuatan sertifikat sebagai alat pembuktian yang kuat,kebenaran dari data dan kesempatan penuntutan
dari pihak-pihak lain yang merasa berhak atas tanah tersebut. Berdasarkan hal ini,kepada pemegang hak diberikan serifikat sebagai surat
tanda buktinya Pasal 4 ayat 1 Perauran Pemerintah No.24 Tahun 1997 inilah yang merupakan tujuan utama Pendaftaran Tanah yang
penyelenggaraanya diperintahkan oleh Pasal 19 UUPA.Maka memperoleh
1
A.P.Perlindungan,Pendaftaran Tanah Di Indonesia,Mandar maju,Bandung,1999, hal:18
2
Boedi Harsono,Hukum Agraria indonesia,Djambatan,jakarta,2003,hal :72
Universitas Sumatera Utara
sertifikat buka sekedar fasilitas,melainkan merupakan hak pemegang hak atas tanah yang dijamin undang-undang.
Sertifikat adalah surat tanda buki hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2 huruf c UUPA untuk hak atas tanah,Hak Pengelolaan,Hak
tanah wakaf,Hak
Milik atas
satuan rumah
susun dan
Hak tanggunngan,yang masing-masing sudah dibuktikan dalam buku tanah
yang bersangkutan.Sedangkan buku tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan data fisik suatu objek Pendaftarn
Tanah yang sudah ada haknya. 2. .Untuk menyediakan informasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan
mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah
susun yang sudah terdaftar: Tujuan Pendaftaran Tanah untuk menghimpun dan menyediakan informasi
yang lengkap mengenai bidang-bidang tanah yang data fisik dan atau data yuridis belum lengkap atau masih diselenggarakan,walaupun untuk tanah-
tanah demikian belum dikeluarkan serifikat sebagai tanda bukti haknya. Disamping itu dengan terselengaranya pendafaran tanah juga dimaksudkan
terciptanya suatu pusat informasi mengenai bidang-bidang tanah sehinnga pihak yang berkepentingan termasuk Pemerintah dengan mudah dapat
memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah
didaftar.
3
3. Untuk terselenngaranya tertib administrasi pertanahan Dimana bidang-bidang tanah termasuk peralihan,pembebanan,dan hapusnya
hak atas tanah wajib didaftar. Terselenngaranya pendaftarn tanah secara baik merupakan dasar dan
perwujudan terib administrasi dibidang pertanahan.Dengan administrasi
3
A.P.Perlindungan,Op.cit,hal :79
Universitas Sumatera Utara
pertanahan yang baik akan terpelihara masa depan pertanahan yang terencana.
Kesempurnaan sebagaimana tersebut dalam ketentuan Pasal 1 Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 jelas-jelas memberikan jaminan teknis dan
jaminan hukum atas haknya.Sehinnga dengan ini pula menentukan dengan seksama bahwa pelaksanaan pendaftarn tanah itu meliputi tugas teknis dan
tugas administrasi.
4
Penyelenggaraan pendaftarn tanah yang efektif juga akan memungkinkan para pemegang hak atas tanah untuk dengan mudah membuktikan hak atas
tanah yang dipunyainya dan mengetahui informasi yang diperlukan mengenai tanah kepunyaan pihak lain.
b.Sistem Pendaftaran Tanah Pada prinsipnya yang didaftarkan dalam pendaftaran tanah adalah