4 Struktur Birokrasi
Bureucratic Structure Struktur organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
implementasi kebijakan.Aspek struktur organisasi ini melingkupi dua hal yaitu mekanisme dan struktur birokrasi itu sendiri.Aspek pertama adalah
mekanisme, dalam implementasi kebijakan biasanya sudah dibuat standart
operation procedur SOP. SOP menjadi pedoman bagi setiap implementator dalam bertindak agar dalam pelaksanaan kebijakan tidak
melenceng dari tujuan dan sasaran kebijakan. Aspek kedua adalah struktur birokrasi, struktur birokrasi yang terlalu panjang dan terfragmentasi akan
cenderung melemahkan pengawasan dan menyebabkan prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks yang selanjutnya akan menyebabkan aktivitas
organisasi menjadi tidak fleksibel.
2. Model Implementasi Kebijakan Grindle
Model Implementasi Kebijakan Publik yang dikemukakan Grindle di dalam Nugroho 2004:74, menuturkan bahwa Keberhasilan proses implementasi
kebijakan sampai kepada tercapainya hasil tergantung kepada kegiatan program yang telah dirancang dan pembiayaan cukup, selain dipengaruhi oleh isi kebijakan
Content of Policy dan konteks implementasinya Contex of Implementation. Isi kebijakan yang dimaksud meliputi:
a. Kepentingan yang terpenuhi oleh kebijakan
interest affected. b.
Jenis manfaat yang dihasilkan tipe of benefit.
c. Derajat perubahan yang diinginkan
extent of change envisioned. d.
Kedudukan pembuat kebijakan site of decision making.
Universitas Sumatera Utara
e. Para pelaksana program
program implementators. f.
Sumber daya yang dikerahkan Resources commited.
Sedangkan konteks implementasi yang dimaksud: a.
Kekuasaan power.
b. Kepentingan strategi aktor yang terlibat
interest strategies of actors involved.
c. Karakteristik lembaga dan penguasa
institution and regime characteristics.
d. Kepatuhan dan daya tanggap pelaksana
compliance and responsiveness.
3. Model Implementasi Kebijakan Donald S. Van Meter dan Carl E. Van Horn
Menurut Van Meter dan Van Horn, ada lima variabel yang memperngaruhi kinerja impementasi, yakni: 1 standar dam sasaran kebijakan; 2 sumber daya;
3 komunikasi antar organisasi dan penguatan aktivitas; 4 karakteristik agen pelaksana; 5 kondisi sosial, ekonomi, dan politik.
1 Standar dan sasaran kebijakan. Standar dan sasaran kebijakan harus jelas
dan terukur sehingga dapat direalisir. Apabila standard an sasaran kebijakan kabur, maka akan menjadi multi interpretasi dan mudah
menimbulkan konflik di antara para agen implementasi. 2
Sumber daya. Implementasi kebijakan perlu dukungan sumber daya, baik sumber daya manusia
human resources maupun sumber daya non- manusia
non-human resources.
Universitas Sumatera Utara
3 Hubungan antar organisasi. Dalam banyak program, implementasi sebuah
program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi keberhasilan sutau
program. 4
Karakteristik agen pelaksana. Yang dimaksud karrakteristik agen pelaksanan adalah mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-
pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatu program.
5 Kondisi sosial, politik, dan ekonomi. Variabel ini mencakup sumber daya
ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan; sejauh mana kelompok-kelompok kepentingan memberikan
dukungan bagi implementasi kebijakan; karakteristik para partisiapan; yakni mendukung atau menolak; bagaimana sifat opini publik yang ada di
lingkungan; dan apakah elite politik mendukung implementasi kebijakan.
4. Model Implementasi Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier