Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdag)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Solichin. 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang : UMM Press.

Abidin, Zainal Said. 2002. Kebijakan Publik Edisi Revisi. Jakarta : Yayasan Pancur Siwah

A.G Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar..

Bungin, M Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kusumanegara, Solahuddin. 2010. Model dan Aktor Dalam Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta : Gava Media.

Moleong, Lexy. 2006. Meteologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Parson, Wayne.2008. Pengantar Teori & Praktik Analisis Kebijakan.Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sugyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alterntif Pendekatan.Jakarta : Prenada.

Sumber Lain :

Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).

pukul 22.23 WIB.


(2)

08 November 2016 pukul 19.35 WIB

medan.tribunnews.com/2014/09/29/ini-aktivitas-pns-deliserdang-dikala-siang/Diaskes pada 08 November 2016 pukul 19.40 WIB


(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang secara geografis, terletak diantara 2057’ – 3016 Lintang Utara dan 98033 – 99027 Bujur Timur, merupakan bagian dari wilayahpada posisi silang di kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah 2.497,72km2 dari luas Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 22 kecamatan dan 403desa/kelurahan, dengan batas sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan denganSelat Sumatera, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo, SebelahTimur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, Sebelah Barat berbatasandengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat.

Menurut data yang diperoleh dari situs pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, luas wilayah Kabupaten Deli Serdang saat ini adalah 2.497,72 Km2, terdiri dari 22 kecamatan dan 403 desa/kelurahan, yang terhampar mencapai 3,34 persen dari luas Sumatera Utara.

Dulu daerah ini mengelilingi tiga “daerah kota madya” yaitu Kota Medan yang menjadi ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, Kota Binjai dan Kota Tebing Tinggi disamping berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu Langkat, Karo, dan Simalungun, dengan total luas daerah 6.400 KM2 terdiri dari 33 kecamatan dan 902 kampung.


(4)

Tabel 3.1Luas Wilayah Kabupaten Deli Serdang

No Kecamatan ����������� (���)

1 Gunung Meriah 76.65

2 STM Hulu 223.38

3 Sibolangit 179.96

4 Kutalimbaru 174.92

5 Pancur Batu 122.53

6 Namo Rambe 62.30

7 Biru – biru 89.69

8 STM Hilir 190.50

9 Bangun Purba 129.95

10 Galang 150.29

11 Tanjung Morawa 131.75

12 Patumbak 46.79

13 Deli Tua 9.36

14 Sunggal 92.52

15 Hamparan Perak 230.15

16 Labuhan Deli 127.23

17 Percut Sei Tuan 190.79

18 Batang Kuis 40.34

19 Pantai Labu 81.85

20 Beringin 52.69

21 Lubuk Pakam 31.19

22 Pagar Merbau 62.89

JUMLAH 2.497.73

Sumber Kab. Deli Serdang Dalam Angka Tahun 2008 3.2. Sejarah Singkat Kabupaten Deli Serdang

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini merupakan dua pemerintahan yang terbentuk Kerajaan (Kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan menuju Tebing Tinggi.

Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), keadaan Sumatera Timur mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyar secara spontan menuntut agar NST (Negara Sumatera Timur) yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda) dibubarkan dan wilayah Sumatera Timur kembali masuk Negara Republik Indonesia. Para pendukung NST membentuk


(5)

Permusyawaratan Rakyat se-Sumatera Timur menentang Kongres Rakyat Sumatera Timur yang dibentuk oleh Front Nasional. Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia kemudian bergabung dengan NRI, sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatera Timur (NST) tidak bersedia.

Akhirnya Pemerintah NRI meminta kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh NST dan NIT untuk bermusyawarah dengan NRI tentang pembentukan Negara Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-Undang Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang yang beribukota di Lubuk Pakam. 3.3. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Daerah Deli Serdang

Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan kualitas sumberdaya manusia, khususnya kualitas sumberdaya aparatur, sehingga kinerja organisasi yang berperan dalam melaksanakan fungsi pengelolaan sumberdaya manusia menjadi sangat penting.Atas dasar pertimbangan tersebut, maka setiap Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk membentuk organisasi kepegawaian sebagai perangkat daerah yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan manajemen kepegawaian didaerah sebagai kesatuan dari manajemen kepegawaian nasional.

Pengelolaan administrasi kepegawaian tentu bukan pekerjaan yang mudah karena dalam pelaksanaannya memerlukan ekstra ketelitian yang sangat tinggi, serta teknologi yang mampu memberikan pelayanan secara cepat dan tepat yang dapat menangani jumlah data yang sangat banyak.


(6)

Hal ini mengakibatkan banyak aktifitas administrasi kepegawaian yang kurang efektif dan efisien, seperti kesulitan dalam pencarian data pegawai serta kesulitan dalam pembuatan laporan kepegawaian

Berdasarkan uraian di atas, sesuai denganPeraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Perda Kabupaten Deli Serdang Nomor 3 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang dibentuklah Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Badan Daerah, Inspektorat, Sekretariat Korpri, RSUD, 22 Kecamatan dan 14 Kelurahan.

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah terdiri dari 1 (satu) Kepala Badan; 1 (satu) Sekretaris; 4 (empat) Kepala Bidang; 12 (delapan) Kepala Sub Bidang; dan 3 (tiga) Kepala Sub Bagian.

Dengan ditetapkannya peraturan daerah tersebut, maka terjadi perubahan status organisasi kepegawaian dari Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah menjadi Badan Kepegawaian Daerah.Implikasi dari perubahan status tersebut yaitu terjadinya perubahan struktur kelembagaan dan peningkatan jumlah pekerjaan yang harus diemban oleh Badan Kepegawaian Daerah. Sebab beberapa jenis pekerjaan/pelayanan yang selama ini menjadi tugas instansi lain dialihkan menjadi tugas Badan Kepegawaian Daerah. Misalnya, pekerjaan atau pelayanan Kenaikan Gaji Berkala untuk tenaga kesehatan yang semula merupakan tugas Dinas Kesehatan dialihkan menjadi tugas Badan Kepegawaian Daerah.


(7)

3.4. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

Adapun susunan struktur organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut :

1. Kepala Badan 2. Sekretaris

3. Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai 4. Bidang Pengembangan Karir Pegawai 5. Bidang Pendidikan dan Latihan 6. Bidang Pensiun dan Pemberhentian 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT) 8. Kelompok Jabatan Fungsional

• Sekretariat, terdiri dari :

1. Sub Bagian Umum 2. Sub Bagian Program 3. Sub Bagian Keuangan

• Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai, terdiri dari :

1. Sub Bagian Pengadaan Pegawai 2. Sub Bidang Mutasi

• Bidang Pengembangan Karir Pegawai, terdiri dari :

1. Sub Bidang Jabatan Struktural 2. Sub Bidang Jabatan Fungsional

• Bidang Pendidikan dan Latihan, terdiri dari :


(8)

2. Sub Bidang Diklat Jabatan Fungsional

• Bidang Pensiun dan Pemberhentian, terdiri dari : 1. Sub Bidang Kedudukan Hukum

2. Sub Bidang Pemberhentian dan Pensiun

Bagan 3.2.Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

3.5.Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang mempunyai Tugas Pokok melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan.


(9)

Tugas pokok dan fungsi masing-masing pejabat Badan Kepegawaian Deli Serdang yaitu:

1. Badan kepegawaian daerah merupakan unsur penunjang pemerintah daerah yang dipimpin oleh kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintah daerah dalam bidang kepegawaian daerah.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Badan Kepegawaian Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang kepegawaian daerah.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dalam bidang kepegawaian daerah.

c. Pembinaan dan melaksanakan tugas dalam kepegawaian daerah.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya di bidang kepegawaian daerah.

4. Kepala Badan Kepegawaian Daerah, mempunyai rincian tugas :

a. Mendisposisikan surat-surat kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya

b. Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

c. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang kepegawaian, sesuai dengan petunjuk atasan.

d. Menyusun program kerja kepegawaian daerah Kabupaten Deli Serdang sebagai petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas.


(10)

e. Menata pengelolahan administrasi umum yang meliputi pekerjaan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, peralatan, penyusunan program, organisasi dan ketatalaksanaan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas.

f. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanan tugas.

g. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu di ambil dengan ketentuan yang berlaku.

h. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah di capai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. i. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku

penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam membuat DP-3 bawahan. j. Melaksanakan tugas lain yang di perintahkan oleh atasan.

5. Sekretaris, mempunyai rincian tugas :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertip.

c. mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administrasi.

d. melaksanakan pengelolaan administrasi umum. e. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian. f. melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan. g. melaksanakan pengelolaan administrasi program. h. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.


(11)

i. merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor. j. melaksanakan pengelolaan surat menyurat,arsip dan dokumen lainnya. k. melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas

keamanan kantor.

l. melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih, budaya kerja dan budaya tertib.

m. mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan surat perintah tugas bagi pegawai yang akan yang akan melaksanakan perjalanan dinas.

n. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas o. Memelihara, merawat, menjaga dan mengawasi inventaris kantor

p. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

q. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas

r. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

s. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan t. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

6. Kepala Sub Bagian Umum, mempunyai rincian tugas :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib


(12)

c. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi umum d. Membantu sekretaris melaksanakn pengelaolaan adminsitrasi kepegawaian e. Membantu Sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi

perlengkapan

f. Menggandakan, menomori dan mendistribusikan surat masuk dan surat keluar

g. Memeriksa, meneliti dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar h. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas

keamaan kantor.

i. Merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan barang lainnya

j. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas

k. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesui hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksaan tugas

l. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan

m. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan 7. Kepala Sub Bagian Program, mempunyai rincian tugas

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasa

b. Member petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi program


(13)

d. Mengumpulkan, mengolah, menganalisa data sebagai bahan acuan dalam penyusunan program kerja

e. Melakukan observasi lapangan untuk menilai kebenaran dan keakuratan data sebagai bahan dalam penyusunan program kerja

f. Mempersiapkan daftar usulan kegiatan pelaksaan tugas

g. Melakukan evaluasi terhadap program kerja sebagai bahan penyusunan laporan

h. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

i. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas

j. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawab tugas

k. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan

l. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. 8. Kepala Sub Bagian Keuangan, mempunyai rincian tugas :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan

b. Member petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksaan tugas

d. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi keuangan


(14)

e. Menysusun, memeriksa dan meneliti rencana anggaran

f. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran g. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan h. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan i. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang

langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku

j. Menysusn laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

k. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan

l. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

9. Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai, mempunyai rincian tugas : a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan

b. Mendisposisikan surat kepada bawahaan

c. Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan tugas kepada para bawahan d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pengadaan dan

Mutasi Pegawai

e. Mempersiapkan bahan dalam perumusan kebijakan teknis dibidang Pengadaan dan Mutasi Pegawai

f. Mempersiapakan dan melaksanakan analisa kebutuhan Pegawai dan Formasi Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil

g. Memperiapkan dan melaksanakan analisa kebutuhan Pegawai dan Formasi Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil


(15)

h. Mempersiapkan dan mengelola pelaksanaan dan pelayanan teknis administrasi Pengadaan Pegawai, Pengangkatan, Mutasi, Perpindahan, Kepangkatan dan Penggajian Pegawai.

i. Mengumpulkan bahan dan memproses pengelolaan administrasi penempatan Calon Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil

j. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan CPNS

k. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

l. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

m. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

n. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan o. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

10. Kepala Sub Bidang Pengadaan Pegawai, mempunyai rincian tugas a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan

b. Member petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, menrencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungann dengan Pengadaan Pegawai


(16)

e. Menghimpun data serta informasi yang berhubungan dengan Pengadaan Pegawai

f. Mempersiapkan bahan penyusunan analisis kebutuhan Pegawai dan Formasi Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil

g. Memperisapkan Penerimaan dan Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil

h. Mengelola dan memelihara dokumen seluruh pegawai i. Mengelola dan memelihara data dan informasi kepegawaian j. Mempersiapakan Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil k. Mempersiapkan Pengambilan Sumpah Janji Pegawai Negri Sipil

l. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

m. Membri petunjuk kepada bawahan sesuai dengan disposisi atasan n. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

o. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan

p. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku

q. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

r. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan s. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

11. Kepala Sub Bidang Mutasi, mempunyai rincian tugas : a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan


(17)

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Mutasi

e. Mengumpulkan, menghimpun dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan bidang Mutasi Pegawai

f. Mempersiapkan administrasi Pengangkatan CPNS menjadi PNS

g. Mempersiapakan administrasi Kenaikan Gaji Berkala dan Kenaikan Pangkat PNS

h. Memperiapkan administrasi Mutasi dan Perpindahan PNS

i. Mengelola dan memelihara data Kenaikan Gaji Berkala, Kenaikan Pangkat PNS, Mutasi dan Perpindahan PNS dalam Kartu Induk, Buku Pegawai, Kartu TIK, Registrasi PNS

j. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

k. Memberi petunjuk kepada bawahan sesuai dengan disposisi atasan l. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

m. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan

n. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku

o. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas


(18)

p. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan q. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

12. Kepala Bidang Pengembangan Karir Pegawai, mempunyai rincian tugas : a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan

b. Mendisposisikan surat kepada bawahan

c. Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan tugas kepada para bawahan

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pengembangan Karir Pegawai

e. Mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis dibidang Pengembangan Karir Pegawai

f. Mempersiapkan bahan penyusunan program kerja dibidang Pengembangan Karir Pegawai

g. Mempersiapkan administrasi Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural dan Fungsional

h. Mempersiapkan perencanaan dan pembinaan pejabat structural dan pejabat fungsional

i. Mempersiapkan bahan dan data dan petunjuk pelaksanaan pengembangan karir pegawai

j. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

k. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

l. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku


(19)

m. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

n. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan o. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

13. Kepala Sub Bidang Jabatan Struktural, mempunyai rincian tugas : a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Jabatan Struktural e. Memproses usulan pengisian Jabatan Struktural

f. Mempersiapkan Surat Keputusan, Pengangkatan, Pemindahan, Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Struktural

g. Mempersiapkan Pelaksanaan Pengambilan Sumpah dan Janji dan Pelantikan Jabatan Struktural

h. Mempersiapkan administrasi perpanjangan BUP bagi Pejabat Struktural i. Mempersiapkan administrasi izin belajar dan tugas belajar bagi PNS yang

menduduki Jabatan Struktural

j. Mempersiapkan administrasi untuk pelaksanaan Ujian Dinas bagi PNS k. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran

pelaksanaan tugas


(20)

m. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku

n. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai seabgai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

o. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan p. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

14. Kepala Sub Bidang Jabatan Fungsional, mempunyai rincian tugas : a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Jabatan Fungsional e. Memproses usulan pengisian jabatan Fungsional

f. Mempersiapkan Surat Keputusan, Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Fungsional

g. Mempersiapkan pelaksanaan Pengambilan Sumpah Janji dan Pelantikan Jabatan Fungsional

h. Mempersiapkan administrasi perpanjangan BUP bagi pejabat Fungsional i. Mempersiapkan administrasi izin belajar dan tugas belajar bagi PNS yang

menduduki Jabatan Fungsional

j. Mempersiapkan administrasi Penetapan Angka Kredit (PAK) Jabatan Fungsional


(21)

k. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

l. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

m. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku

n. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

o. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan p. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

15. Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan, mempunyai rincian tugas : a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan b. Mendisposisikan surat kepada bawahan

c. Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan tugas kepada para bawahan d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan denga pendidikan dan

latihan

e. Mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang pendidikan dan pelatihan

f. Mempersiapkan bahan penyusunan program kerja di bidang pendidikan dan pelatihan

g. Mempersiapkan administrasi penyelenggaraan diklat bagi CPNS dan PNS h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan seleksi Calon Peserta Diklat

i. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan


(22)

j. Melaksanakan kerja sama dan hubung anantar lembaga dalam upaya penigkatan Kualitas Aparatur

k. Mempersioapkan pengiriman pegawai negeri sipil untuk mengikuti diklat di propinsi dan pusat

l. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

m. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

n. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu di ambil dengan ketentuan yang berlaku

o. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kapada atasan sesuai hasil yang telah di capai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

p. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan q. Melaksanakan tugas lain yang di perintahkan oleh atasan.

16. Kepala Sub Bidang Pendidikan dan Latihan Struktural, mempunyai rincian tugas :

a. Menerima petunjuk dan arah sesuai disposisi atasan

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Memeriksa, mengecek, mengontrol, merencanakan kegiatan dam membuat laporan pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan tugas-tugas yanmg berhubungan dengan Diklat Struktural e. Mempersiapkan Seleksi Calon Peserta Diklat Struktural


(23)

f. Mempersiapkan Calon Peserta Diklat, Tenaga Pengajar dan Penyelenggaraan

g. Mempersiapkan SK Penetapan Peserta Diklat, Tenaga Pengajar dan Penyelenggaraan

h. Mempersiapkan Surat Pemanggilan Peserta Diklat Struktural

i. Mempersiapkan dan menyusun Buku Pedoman dan Tata Tertib Diklat Struktural

j. Menyiapkan alat intruksional dan alat bantu tenaga pengajar k. Mempersiapkan ruang pelajaran, poliklinik dan sound system l. Mempersiapkan Daftar Hadir Peserta, Panitia dan Tenaga Pengajar m. Mempersiapkan asrama Peserta Diklat Struktural

n. Mempersiapkan Naskah Pidato Bupati dalam rangka Pembukaan dan Penutupan Diklat Struktural

o. Melaksanakan kerjasama penyelenggaraan dalam penyelenggaraan Diklat Struktural dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah

p. Menyusun jadwal Tenaga Pengajar atau Widyaiswara dalam penyenlenggaraan Diklat

q. Mempersiapkan laporan kegiatan penyelenggaraan Diklat Struktural r. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

s. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku

t. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas


(24)

u. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan v. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

17. Kepala Sub Bidang Pendidikan dan Latihan Fungsional, mempunyai rincian tugas :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Memeriksa, mengecek, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Diklat Fungsional e. Mempersiapkan Seleksi Calon Peserta Diklat teknis Fungsional, Tenaga

Pengajar dan Widyaiswara dan bahan Pembelajaran

f. Mempersiapkan Calon Pesrta Diklat Teknis Fungsional; Tenaga Pengajar dan Widyaiswara dan bahan Pembelajaran

g. Mempersiapkan SK Penetapan Peserta Diklat, Tenaga Pengajar dan Penyelenggaraan

h. Mempersiapkan Surat Pemanggilan Peserta Diklat Teknis Fungsional i. Mempersiapkan dan Menyusun Buku Pedoman Dan Tata Tertib Diklat

Teknis Funsional

j. Menyiapkan alat intruksional dan alat bantu tenaga pengajar k. Mempersiapkan ruang pelajaran, poliklinik dan sound system l. Mempersiapakan Daftar Hadir Peserta, Panitia dan Tenaga Pengajar m. Mempersiapkan asrama Peserta Diklat Teknis Fungsional


(25)

n. Mempersiapkan Naskah Pidato Bupati dalam rangka Pembukaan dan Penutupan Diklat Fungsional

o. Melaksanakan kerjasama penyelenggaraan dalam penyelenggaraan Diklat Fungsional dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah

p. Menyusun jadwal Tenaga Pengajar atau Widyaiswara dalam penyelenggaraan Diklat

q. Mempersiapkan laporan kegiatan penyelenggaraan Diklat Fungsional r. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

s. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku

t. Menyampaikan laporan pelaksnaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

u. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan v. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

18. Kepala Bidang Pensiun dan Pemberhentian, mempunyai rincian tugas : a. Memberikan petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan b. Mendisposisikan surat kepada bawahan

c. Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan tugas kepada bawahan

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pensiun dan Pemberhentian

e. Mempersiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis dibidang Pensiun, Pemberhentian dan Kedudukan Hukum Pegawai Negri Sipil


(26)

f. Mempersiapkan bahan penyusunan program kerja di bidang Pensiun, Pemberhentian dan Keddudukan Hukum Pegawai Negri Sipil

g. Mempersiapkan administrasi pemberian Pensiun, Pemberhentian Pegawai Negri Sipil, Pemberian Penghargaan dan Tanda Jasa

h. Mempersiapkan administrasi peningkatan kesejahteraan, Taspen, Pemberian Cuti Pegawai Negri Sipil serta pembinaan mental disiplin Pegawai Negri Sipil

i. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

j. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

k. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku

l. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

m. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuata catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan n. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

19. Kepala Sub Bidang Kedudukan Hukum, mempunyai rincian tugas : a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas


(27)

e. Mempersiapkan data dan bahan serta memproses administrasi penyelesaian masalah kepegawaian

f. Mempersiapkan administrasi dalam pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan untuk penyelesaian masalah kepegawaian

g. Mempersiapkan bahan untuk pemberian, penganugerahan Tanda Jasa h. Mempersiapkan bahan dalam rangka Pembinaan Mental dan disiplin PNS i. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran

pelaksanaan tugas

j. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

k. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

l. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas

m. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Kedudukan Hukum 20. Kepala Sub Bidang Pemberhentian dan Pensiun, mempunyai rincian tugas :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan Pemberhentian dan Pensiun e. Mempersiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di

bidang Pemberhentian dan Pemberian Pensiun


(28)

g. Mempersiapkan bahan dalam rangka Peningkatan Kesejahteraan PNS h. Mempersiapkan bahan administrasi Pemberian Cuti PNS

i. Mempersiapkan bahan untuk pengurusan Taspen

j. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

k. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kerja bawahan

l. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku

m. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas

n. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuata catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3 bawahan o. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

3.6. Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang sebagai unit pelaksana teknis dibidang kepegawaian mengemban amanat untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan manajemen kepegawaian daerah.Dalam upaya menyikapi permasalahan strategis serta tantangan perubahan dan perkembangan lingkungan yang terjadi, maka Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang memandang perlu untuk menetapkan visi agar mampu mengarahkan perjalanan organisasi melalui penyelenggaraan tuas dan fungsinya.

Visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang yang telah dirumuskan dan ditetapkan adalah “ Tertib, Kreatif dan Maju”.


(29)

Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda bagi semua pihak yang berkepentingan dengan renstra, maka perlu dijelaskan makna dari kalimat visi tersebut diatas.

Tertib adalah penataan sistem dan prosedur terhadap manajemen kepegawaian daerah.Kreatif adalah berusaha mencari ide, inovasi dan terobosan dalam meningkatkan pelayanan administrasi kepegawaian.Sedangkan Maju adalah selalu berusaha berkembang untuk senantiasa meningkatkan manajemen secara terus menerus dan berkesinambungan (continius improvement).

Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam rangka mencapai visi yang sudah ditetapkan bertujuan memberikan pemahaman mengenai bagaimana cara mencapai keberhasilan mencari visi.

Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk terwujudnya Aparatur Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang professional, adalah :

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur. b. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian.

Adapun pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam misi tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur

Untuk mendukung proses pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap peranan aparatur pemerintah sebagai pemikir, perencana, pelaksana dan pengawasan pembangunan telah bergeser menjadi Agent of Development, maka perlu dilakukan perubahan paradigm baru dengan memberdayakan segenap aparatur melalui peningkatan kualitas penyelenggara


(30)

pemerintahan guna mewujudkan pemerintahan yang baik. Peningkatan kompetensi aparatur merupakan suatu keharusan sebagai prasyarat untuk menciptakan manajemen kepegawaian yang baik dalam rangka mempersiapkan SDM aparatur yang handal dalam mensukseskan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan di daerah.

b. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian.

Harus dipahami bahwa muara dari tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang adalah pelayanan. Seiring dengan semakin tingginya tuntutan akan pelayanan, maka Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang juga dituntut untuk melakukan berbagai inovasi untuk agar dapat menciptakan pelayanan yang prima. Hal ini secara ekspelist dapat dilihat dari sejauh mana pelayanan yang telah diberikan kepada aparatur dalam hal yang menyangkut kepegawaian, baik secara sisi waktu, kemudahan maupun informasi.

3.6.Tujuan dan Sasaran Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari misi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan serta harus konsisten dengan tugas dan fungsinya secara kolektif untuk menggambarkan arah stratejik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan.

Adapun yang menjadi tujuan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang adalah sebagai berikut:


(31)

Misi pertama :“Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur” dengan tujuan:

a. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan perilaku kerja produktif dalam pelaksanaan tugas.

b. Meningkatnya kualitas aparatur yang mampu mendorong terciptanya tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa

Misi kedua :“Meningkatkan Kualitas Pelayanan Administrasi Kepegawaian” dengan tujuan :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kepegawaian

b. Terwujudnya sistem dan prosedur pelayanan yang dapat mendorong terciptanya pelayanan prima

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang sesuatu yang akan dicapai atau dihasilakan oleh instansi pemerintah dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan dan bulanan serta harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan tercapai.

Adapun sasaran yang ingin dicapai Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang sebagai berikut:

Misi pertama :

Tujuan 1 yaitu: “meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku kerja produktif dalam pelaksanaan tugas” dengan sasaran untuk meningkatnya jumlah aparatur yang berkualitas.


(32)

Tujuan 2 yaitu: “meningkatkan kualitas aparatur yang mampu medorong terciptanya tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa” dengan sasaran untuk terlaksananya pemerintahan yang baik sesuai dengan prinsip good governance. Misi Kedua:

Tujuan 1 yaitu: “meningkatnya kualitas pelayanan dibidang kepegawaian” dengan sasaran untuk terwujudnya pelayanan administrasi kepegawaian yang berkualitas. Tujuan 2 yaitu: “terwujudnya sistem dan prosedur pelayanan yang dapat mendorong terciptanya pelayanan prima” dengan sasaran untuk terciptanya tingkat kepuasan atas pelayanan yang diberikan.

3.7.Strategi dan Kebijakan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

Renstra strategi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang 2015-2019 adalah langkah-langkah upaya ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015-2019, langkah yang akan dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang adalah :

a. Meningkatkan kapasitas penyelenggara Urusan kepegawaian Daerah.

b. Menerapkan kebijakan kepegawaian yang menyeluruh, terpadu dan merupakan solusi terhadap masalah kabupaten.

c. Meningkatkan kuatitas SDM aparatur daerah melalui diklat struktural, teknis dan fungsional.

d. Pembinaan dan pengembangan aparatur.


(33)

Untuk menginmplementasikan strategi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang menjadi pedoman bagi perumusan dan operasionalisasi program untuk 5 (lima) tahun dari Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, kebijakan strategis tersebut sebagai berikut:

Penjabaran kebijakan dari misi pertama : “meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur” adalah:

a. Peningkatan kualitas sumber daya aparatur dengan mengutamakan aparatur yang berkualitas untuk menduduki jabatan.

b. Mengembangkan sistem manajemen PNS berbasis kompetensi.

c. Mendorong terciptanya tatanan pemerintah yang baik dengan melaksanakan sistem pembinaan karier yang bersifat merit system.

Penjabaran kebijakan dari misi kedua : “meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian” adalah :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian.

b. Mendorong terlaksananya tata kerja dan prosedur kerja yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas.


(34)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Setelah diadakan penelitian dan pengumpulan data di lapangan, baik melalui wawancara dan pengamatan langsung maka diperoleh berbagai data dari informan dan responden dalam kaitannya dengan Penerapan Disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil Pada kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang. Data yang diperoleh selama penelitian disajikan dalam bentuk analisis data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang kemudian akan diinterprestasikan.

Adapun penyajian data berisikan tentang data karakteristik responden serta data variabel penelitian.Penyajian data mengenai karakteristik responden adalah untuk mengetahui spesifikasi (ciri-ciri khusus) yang dimiliki oleh responden, yaitu umur, pendidikan, dan pekerjaan.Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian adalah untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam penelitian.

Data-data yang penulis peroleh melalui data primer akan penulis sajikan dalam bentuk narasi atau deskriptif sesuai dengan kenyataan di lapangan. Adapun data-data primer tersebut adalah berupa hasil narasi wawancara langsung dari pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penerapan disiplin di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang.

4.1. Karakteristik Responden

Seperti yang telah diuraikan dari bab sebelumnya bahwa tujuan penelitian adalah untuk mengetahui implementasi disiplin kerja pegawai negeri pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang. Untuk mengetahui


(35)

implementasi disiplin kerja tersebut maka terlebih dahulu dikemukakan identitas informan dalam penelitian ini.

Informan dan responden yang dijadikan objek dalam penelitian pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang diambil sebanyak 32 orang termasuk atau jumlah keseluruhan pegawai negeri sipil termasuk informan kunci yaitu pimpinan kantor BKD tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjamin keabsahan dan informasi yang diperoleh selama penelitian.

A. Usia

Dalam suatu penelitian ini juga sangat menentukan dalam pelaksanaan disiplin kerja pegawai karena semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin disiplin baik sikap maupun tingkah lakunya, karena dari umur kelihatan sudah mempunyai pengalaman di dalam pekerjaannya. Selanjutnya untuk lebih jelas dapat dilihat identitas informan dari tingkat usianya yaitu sebagai berikut: Tabel 4.1: Identitas Informan Berdasarkan Usia di Kantor Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

No Umur Jumlah Informan

(Orang)

Frekuensi (%)

1 21 – 30 Tahun 2 6.25 %

2 31 – 40 Tahun 9 28.125 %

3 41 – 50 Tahun 12 34.375 %

4 51 – 60 Tahun 9 31.25 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Hasil penelitian, 2017

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat yang diperoleh dari tingkat usia, maka informan dikelompokkan menjadi empat bagian tingkat usia. Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang bahwa informan terbanyak berusia 41-50 tahun sebanyak 12 orang (37.5 %), 51-60 tahun sebanyak 9 orang (28.125 %), 31-40 tahun sebanyak 9 orang (28.125 %) dan 21-30 tahun


(36)

sebanyak 2 orang (6.25 %). Jadi mayoritas pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan Daerah Kabupaten Deli Serdang berusia 41-50 tahun.

B. Jenis Kelamin

Komposisi pegawai dalam hal jenis kelamin di dalam sesuatu ditentukan oleh badan kerja yang ada, khususnya pegawai Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Tebing Tinggi.Yang tersebar kedalam bagian-bagian kerja yang ada. Komposisi pegawai dalam hal jenis kelamin tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2: Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

No Jenis Kelamin Jumlah Informan (Orang)

Frekuensi (%)

1 Perempuan 14 43.75 %

2 Laki-laki 18 56.25 %

Jumlah 32 100 %

Sumber: Hasil penelitian, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa informan terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang (56.25%) dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 14 orang (43,75%). Jadi mayoritas pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang berjenis kelamin laki-laki.

4.2. Distribusi Jawaban Informan Tentang Implementasi Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

Dalam meningkatkan pelayanan publik pemerintah mengeluarkan berbagai macam kebijakan dikarenakan masyarakat tidak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai negeri sipil.Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kebijakan untuk meningkatkan pelayanan publik yang diberikan.Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah peraturan pemerintah nomor


(37)

53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil.Dengan adanya peraturan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik yang diberikan oleh pegawai negeri sipil.

Dalam penelitian ini, peneliti membagikan angket atau kuesioner kepada informan sebanyak 32 angket kepada pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang yang telah disusun berdasarkan indikator-indikator yang sesuai.Informan yang mendapatkan angket adalah para pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang.Dimana setiap informan telah menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai implementasi disiplin pegawai negeri sipil dalam meningkatkan pelayanan publik di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang.

Adapaun indikator-indikator tersebut yaitu: 1. Komunikasi (Communication)

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan. Sementara itu, komunikasi kebijakan berarti merupakan proses penyampaian informasi kebijakan dari pembuat kebijakan (policy makers) kepada pelaksana kebijakan (policy implementors). Informasi perlu disampaikan kepada pelaku kebijakan agar pelaku kebijakan dapat memahami apa yang menjadi isi, tujuan, arah, kelompok sasaran (target group) kebijakan, sehingga pelaku kebijakan dapat mempersiapkan hal-hal apa saja yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan, agar proses implementasi kebijakan bisa berjalan dengan efektif serta sesuai dengan tujuan kebijakan itu sendiri.


(38)

Adapun pengertian indikator komunikasi ini yaitu mengetahui dan memahami bagimana disiplin kerja yang terdapat pada Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri.

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Persepsi Responden Terhadap Indikator Komunikasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

No Pertanyaan Sangat

Setuju

Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 Pimpinan dengan bawahan

menjalin komunikasi dengan baik baik itu komunikasi secara langsung maupun komunikasi secara tidak langsung.

25 (72.125%) 7 (21.875%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

2 Pimpinan tidak perlu melakukan sosialisasi PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS karena pada dasarnya setiap PNS harus mengetahui dengan sendirinya. 10 (31.25%) 3 (9.375%) 3 (9.375%) 13 (40.625%) 3 (9.375%)

3 Agar PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS lebih di mengerti oleh bawahan, maka pimpinan perlu mengadakan workshop atau seminar.

19 (59.375%) 12 (37.5%) 1 (3.125%) 0 (0%) 0 (0%)

4 Apel merupakan salah satu komunikasi yang penting bagi pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan. 15 (46.875%) 15 (46.875%) 2 (6.25%) 0 (0%) 0 (0%) 5 Untuk menjadikan komunikasi

yang lebih efektif dengan bawahan, maka pimpinan harus memiliki sifat yang adil, tidak pilih kasihh, menghargai kinerja bawahan, dan jujur.

23 (71.875%) 6 (18.75%) 1 (3.125%) 1 (3.125%) 1 (3.125%)

Sumber: Hasil Penelitian, 2017.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:

Pertama,25 orang (72.125%) responden menjawab sangat setuju bahwa seorang pimpinan dengan bawahan harus menjalin komunikasi dengan baik, baik itu komunikasi secara langsung maupun komunikasi secara tidak langsung.


(39)

Kedua, 13 orang (40.625%) responden menjawab tidak setuju bahwa pimpinan tidak perlu melakukan sosialisasi PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS karena pada dasarnya setiap PNS harus mengetahui dengan sendirinya. Ketiga, 19 orang (59.375%) responden menjawab sangat setuju bahwa agar PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS lebih di mengerti oleh bawahan, maka pimpinan perlu mengadakan workshop atau seminar. Keempat, 15 orang (46.875%) reponden menjawab sangat setuju dan setuju bahwa apel merupakan salah satu komunikasi yang penting bagi pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan.Kelima, 23 orang (71.875%) responden menjawab sangat setuju bahwa untuk menjadikan komunikasi yang lebih efektif dengan bawahan, maka pimpinan harus memiliki sifat yang adil, tidak pilih kasihh, menghargai kinerja bawahan, dan jujur.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa menurut para pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk mendukung implementasi peraturan disiplin pegawai seorang pimpinan dengan bawahan harus menjalin komunikasi dengan baik, baik itu komunikasi secara langsung maupun komunikasi secara tidak langsung, pimpinan juga harus memiliki sifat yang adil, tidak pilih kasihh, menghargai kinerja bawahan, dan jujur . Selanjutnya, menurut pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang perlu diadakannya sosialisasi ataupun kegiatan workshop tentang Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, menurut para pegawai apel merupakan salah satu komunikasi yang penting bagi pegawai untuk meningkatkan kedisiplinan.


(40)

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Penilaian Responden Terhadap Indikator Komunikasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

No Pertanyaan Sangat

Sering

Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah Sangat Tidak Pernah 1 Apakah pimpinan dengan

bawahan sudah menjalin komunikasi dengan baik baik itu komunikasi secara

langsung maupun komunikasi secara tidak

langsung? 2 (6.25%) 27 (84.375%) 3 (9.375%) 0 (0%) 0 (0%)

2 Apakah pimpinan pernah melakukan sosialisasi PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS?

4 (12.5%) 21 (65.625%) 7 (21.875%) 0 (0%) 0 (0%) 3 Apakah pimpinan pernah

melakukan workshop atau seminar tentang PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS? 1 (3.125%) 7 (21.875%) 20 (62.5%) 4 (12.5%) 0 (0%)

4 Apakah apel sering

dilaksanakan untuk menunjang tingkat kedisiplinan pegawai? 12 (37.5%) 18 (56.25%) 2 (6.25%) 0 (0%) 0 (0%) 5 Apakah pimpinan memiliki

sifat yang adil, tidak pilih kasih, menghargai kinerja bawahan, dan jujur?

9 (28.125%) 16 (50%) 7 (21.875%) 0 (0%) 0 (0%) Sumber: Hasil penelitian, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang:

Pertama, 27 orang (84.375%) responden menjawab sering terkait pertanyaan pimpinan dengan apakah bawahan sudah menjalin komunikasi dengan baik, baik itu komunikasi secara langsung maupun komunikasi secara tidak langsung.Kedua, 21 orang (65.625%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah pimpinan pernah melakukan sosialisasi PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.Ketiga, 20 orang (62.5%) responden menjawab


(41)

kadang-kadang terkait pertanyaan apakah pimpinan pernah melakukan workshop atau seminar tentang PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.Keempat, 18 orang (56.25%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah apel sering dilaksanakan untuk menunjang tingkat kedisiplinan pegawai.Kelima, 16 orang (50%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah pimpinan memiliki sifat yang adil, tidak pilih kasih, menghargai kinerja bawahan, dan jujur.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, pimpinan dengan bawahan sudah menjalin komunikasi dengan baik baik itu komunikasi secara langsung maupun komunikasi secara tidak langsung. Pimpinan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang juga memiliki sifat yang adil, tidak pilih kasih, menghargai kinerja bawahan, dan jujur. Akan tetapi untuk mendukung implementasi peraturan disiplin pegawai, belum sering diadakannya seminar ataupun workshop tentang peraturan disiplin pegawai. Selanjutnya, di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang apel sering dilaksanakan untuk menunjang tingkat kedisiplinan pegawai.

2. Sumber Daya (Resources)

Sumber daya memiliki peranan penting dalam implementasi kebijakan. Edward III mengemukakan bahwa bagaimanapun jelas dan konsistensinya ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan serta bagaimanapun akuratnya penyampaian ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan tersebut, jika para pelaksana kebijakan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan kurang mempunyai sumber-sumber daya untuk melaksanakan kebijakan secara efektif maka implementasi kebijakan tersebut tidak akan efektif. Sumber daya di sini


(42)

keberhasilan implementasi kebijakan.Sumber daya ini mencakup sumber daya manusia, anggaran, fasilitas, informasi dan kewenangan.

Adapun indikator sumber daya ini adalah untuk mengetahui sumber daya apa saja yang mendukung untuk melaksanakan displin kerja.

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Persepsi Responden Terhadap Indikator Sumber Daya Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

No Pertanyaan Sangat

Setuju

Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 Implementasi PP Nomor 53

Tahun 2010 tentang Disiplin PNS memerlukan kecukupan pada sumber daya manusia, sarana dan prasaran, dan juga keuangan. 3 (9.375%) 27 (84.375%) 2 (6.25%) 0 (0%) 0 (0%)

2 Sidak pada saat jam kerja dapat menunjang kualitas disiplin pegawai. 16 (50%) 14 43.75%) 0 (0%) 2 (6.25%) 0 (0%) 3 Insentif mendukung prinsip

adil dalam pemberian kompensasi agar tercipta suasana kerja sama yang baik, meningkatkan disiplin pegawai, loyalitas, kinerja kerja pegawai dan stabilitas pegawai semakin baik.

13 (40.625%) 19 (59.375%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

4 Sarana dan prasarana yang baik sangat menunjang tingkat kinerja setiap pegawai. 15 (46.875%) 17 (53.125%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 5 Perlu adanya Program dalam

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

9 (28.125%) 23 (71.875%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) Sumber: Hasil Penelitian, 2017.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:

Pertama,27 orang (84.375%) responden menjawab setuju bahwa Implementasi PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS memerlukan kecukupan pada sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan juga keuangan.


(43)

Kedua, 16 orang (50%) responden menjawab sangat setuju bahwa sidak pada saat jam kerja dapat menunjang kualitas disiplin pegawai.Ketiga,19 orang (59.375%) responden menjawab setuju bahwa insentif mendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi agar tercipta suasana kerja sama yang baik, meningkatkan disiplin pegawai, loyalitas, kinerja kerja pegawai dan stabilitas pegawai semakin baik. Keempat, 17 orang (53.125%) responden menjawab setuju bahwa sarana dan prasarana yang baik sangat menunjang tingkat kinerja setiap pegawai.Kelima, 23 orang (71.875%) responden menjawab setuju bahwa perlu adanya Program dalam Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa menurut para pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk mendukung implementasi peraturan disiplin pegawai maka sangat dibutuhkan kecukupan pada sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta keuangan. Menurut pegawai, insentif mendukung prinsip adil dalam pemberian kompensasi agar tercipta suasana kerja sama yang baik, meningkatkan disiplin pegawai, loyalitas, kinerja kerja pegawai dan stabilitas pegawai semakin baik selain itu sarana dan prasarana yang baik juga sangat menunjang tingkat kinerja setiap pegawai. Menurut pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, salah satu kegiatan untuk meningkatkan kualitas kedisiplinan pegawai yaitu dengan mengadakan sidak pada saat jam kerja dan mengadakan program peningkatan kapasitas sumber daya.


(44)

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumber Daya Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

No Pertanyaan SS S KK TP STP

1 Apakah pernah terjadi permasalahan tentang kecukupan pada sumber daya manusia, sarana dan prasaran, dan juga keuangan? 1 (3.125%) 6 (18.75%) 14 (43.75%) 11 (34.375%) 0 (0%)

2 Apakah sidak pada saat jam kerja pernah dilakukan di kantor ini untuk melihat

tingkat kedisiplinan pegawai? 8 (25%) 15 (46.875%) 9 (28.125%) 0 (0%) 0 (0%)

3 Apakah insentif pernah diberikan pada pegawai di kantor ini untuk meningkatkan disiplin pegawai, loyalitas, kinerja kerja pegawai dan stabilitas pegawai semakin baik?

8 (25%) 18 (56.25%) 6 (18.75%) 0 (0%) 0 (0%)

4 Apakah sarana dan

prasarana yang terdapat pada kantor ini pernah bermasalah? 1 (3.125%) 10 (31.25%) 19 (59.375%) 2 (6.25%) 0 (0%) 5 Apakah pernah terlakasana

suatu program dalam peningkatan kapasitas sumber daya aparatur?

5 (15.625%) 19 (59.375%) 8 (25%) 0 (0%) 0 (0%) Sumber : Hasil Penelitian, 2017.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang:

Pertama, 14 orang (43.75%) responden menjawab kadang-kadang terkait pertanyaan apakah pernah terjadi permasalahan tentang kecukupan pada sumber daya manusia, sarana dan prasaran, dan juga keuangan.Kedua, 15 orang (46.875%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah pernah dilaksanakan sidak pada saat jam kerja dikantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk melihat tingkat kedisiplinan pegawai. Ketiga, 18


(45)

orang (56.25%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah pernah dilakukan pemberikan insentif kepada pegawai di kantor Badan Kepegawain Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk meningkatkan disiplin pegawai, loyalitas, kinerja kerja pegawai dan stabilitas. Keempat,19 orang (59.375%) responden menjawab kadang-kadang terkait pertanyaan apakah sarana dan prasarana yang terdapat pada kantor ini pernah. Kelima, 19 orang (59.375%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah terlakasana suatu program dalam peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang masih terjadi permasalahan tentang kecukupan sumber daya, sarana dan prasarana serta keuangan. Pada kantor ini, sidak pada saat jam kerja sering dilaksanakan untuk melihat kualitas disiplin pegawai. Selain itu, pada kantor ini juga sering dilaksanakan program untuk meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur.

Kemudian berdasarkan hasil wawancara informan kunci tentang permasalahan kecukupan sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta keuangan dalam menunjang pelaksanaan disiplin pegawai yang ada kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu bahwa pada umumunya permasalahan yang terjadi karena kurangnya komputer pada kantor karena belum dilaksanakannya one man one computer.

3. Disposisi (Disposition)

Kecenderungan perilaku atau karakteristik dari pelaksana kebijakan berperan penting untuk mewujudkan implementasi kebijakan yang sesuai dengan


(46)

tujuan atau sasaran.Karakter penting yang harus dimiliki oleh pelaksana kebijakan misalnya kejujuran dan komitmen yang tinggi. Kejujuran mengarahkan implementor untuk tetap berada dalam asa program yang telah digariskan, sedangkan komitmen yang tinggi dari pelaksana kebijakan akan membuat mereka selalu antusias dalam melaksanakan tugas, wewenang, fungsi, dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Sikap dari pelaksana kebijakan akan sangat berpengaruh dalam implementasi kebijakan. Apabila implementator memiliki sikap yang baik maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan, sebaliknya apabila sikapnya tidak mendukung maka implementasi tidak akan terlaksana dengan baik.

Adapun indikator disposisi ini adalah merupakan sikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana kebijakan yang sangat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan publik.


(47)

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Persepsi Responden Terhadap Indikator Disposisi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

No Pertanyaan SS S RR TS STS

1 Dalam implementasi PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, teladan yang baik sangat diperlukan dari seorang pimpinan. 17 (53.125%) 15 (46.875%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%)

2 Sebelum PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS di implementasikan, maka setiap pegawai harus memahaminya terlebih dahulu. 8 (25%) 14 (43.75%) 3 (9.375%) 7 (21.875%) 0 (0%)

3 Pemimpin harus tegas dalam memberikan sanksi bagi PNS yang melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

12 (37.5%) 18 (56.25%) 2 (6.25%) 0 (0%) 0 (0%)

4 Komitmen pegawai untuk disiplin sangat diperlukan dalam mencapai PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. 9 (28.125%) 20 (62.5%) 3 (9.375%) 0 (0%) 0 (0%)

5 PNS yang melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS berhak mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

12 (37.5%) 17 (53.125%) 3 (9.375%) 0 (0%) 0 (0%)

Sumber: Hasil penelitian, 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:

Pertama, 17 orang (53.125%) responden menjawab sangat setuju bahwa dalam implementasi PP Nomor 53 Tahun 2010 teladan yang baik sangat diperlukan dari seorang pemimpin. Kedua, 14 orang (43.75%) responden menjawab setuju bahwa sebelum PP Nomor 53 Tahun 2010 diimplementasikan, maka setiap pegawai harus memahaminya terlebih. Ketiga, 18 orang (56.25%) responden menjawab setuju bahwa seorang pimpinan harus tegas dalam memberikan sanksi bagi PNS yang melanggar PP Nomor 53 Tahun


(48)

2010.Keempat, 20 orang (62.5%) responden menjawab setuju bahwa komitmen pegawai untuk disiplin sangat diperlukan dalam mencapai PP Nomor 53 Tahun 2010.Kelima,17 orang (53.125%) responden menjawab setuju bahwa PNS yang melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010 berhak mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa menurut para pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk mendukung implementasi peraturan disiplin pegawai maka teladan yang baik, dan ketegasan dari seorang pimpinan sangat dibutuhkan.Selain itu, untuk mencapai PP Nomor 53 Tahun 2010 maka sangat diperlukan komitmen dari para pegawai.Untuk itu maka sebelum peraturan tersebut diimplementasikan maka setiap pegawai harus mampu memahami peraturan.


(49)

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Penilaian Responden Terhadap Indikator Disposisi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun

2010 di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

No Pertanyaan Sangat

Sering

Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah Sangat Tidak Pernah 1 Dalam implementasi PP

Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, teladan yang baik sangat diperlukan dari seorang pimpinan. Apakah pimpinan pernah melakukan teladan yang baik? 7 (21.875%) 15 (46.875%) 3 (9.375%) 5 (15.625%) 2 (6.25%)

2 Sebelum PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS di implementasikan, maka setiap pegawai harus memahaminya terlebih dahulu. Apakah masih sering terjadi permasalahan bahwa ada pegawai yang tidak memahami PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS? 6 (18.75%) 12 (37.5%) 12 (37.5%) 0 (0%) 2 (6.25%)

3 Apakah pimpinan pernah tidak tegas dalam memberikan sanksi bagi PNS yang melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS?

5 (15.625%) 5 (15.625%) 19 (59.375%) 1 (3.125%) 2 (6.25%)

4 Apakah pegawai

berkomitmen untuk disiplin dalam mencapai PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS? 5 (15.625%) 16 (50%) 11 (34.375%) 0 (0%) 0 (0%)

5 Apakah pernah pegawai mendapatkan hukuman sesuai dengan hukuman disiplin yang terdapat pada PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS?

10 (31.25%) 11 (34.375%) 8 (25%) 3 (9.375%) 0 (0%)

Sumber: Hasil Penelitian, 2017.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang:


(50)

Pertama, 15 orang (46.875%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah dalam implementasi PP Nomor 53 Tahun 2010 pimpinan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang memberikan teladan yang baik. Kedua, 12 orang (37.5%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah terjadi permasalahan terdapat pegawai yang tidak memahami PP Nomor 53 Tahu 2010.Ketiga, 19 orang (59.375%) responden menjawab kadang-kadang terkait pertanyaan apakah pimpinan pernah tidak tegas dalam memberikan sanksi bagi PNS yang melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010 sebanyak 19 orang (59.375%). Keempat, 16 orang (50%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah PNS berkomitmen untuk disiplin dalam mencapai PP Nomor 53 Tahun 2010.Kelima, 11 orang (34.375%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah pegawai mendapatkan hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang pimpinan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang sudah memberikan teladan yang baik. Akan impinan pada kantor ini masih kurang tegas dalam memberikan sanksi pada PNS yang melanggar peraturan disiplin PNS. Pada kantor ini, para pegawai sudah berkomitmen untuk mencapai PP Nomor 53 tahun 2010 tetapi masih saja terdapat pegawai yang tidak mengerti tentang PP Nomor 53 Tahun 2010. Dalam pemberian sanksi, pada kantor ini sudah melaksanakan pemberian hukuman sesuai dengan peraturan bagi pegawai yang melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010.


(51)

pelaksanaan disiplin kerja, yaitu para pegawai disini setuju dengan adanya pelaksanaan disiplin kerja. Akan tetapi awalnya para pegawai menolak adanya peraturan ini.Namun, saat ini para pegawai mendukung penuh pelakasanaan peraturan ini karena peraturan ini telah didukung penuh pelaksanaannya oleh Bupati Kabupaten Deli Serdang.Itu dapat dilihat dari antusias atau perilaku dari pegawai yang mematuhi disiplin kerja yang ada. Dengan melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, memakai pakaian dinas, sadar dan bertanggung jawab dengan tugas masing-masing, serta tidak membuang waktu dalam pelaksanaan pekerjaan.

4. Struktur Birokrasi (Bureucratic Structure)

Struktur organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.Aspek struktur organisasi ini melingkupi dua hal yaitu mekanisme dan struktur birokrasi itu sendiri.Aspek pertama adalah mekanisme, dalam implementasi kebijakan biasanya sudah dibuat standart operation procedur (SOP). SOP menjadi pedoman bagi setiap implementator dalam bertindak agar dalam pelaksanaan kebijakan tidak melenceng dari tujuan dan sasaran kebijakan. Aspek kedua adalah struktur birokrasi, struktur birokrasi yang terlalu panjang dan terfragmentasi akan cenderung melemahkan pengawasan dan menyebabkan prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks yang selanjutnya akan menyebabkan aktivitas organisasi menjadi tidak fleksibel.

Adapun indikator struktur birokrasi ini adalah untuk melihat bagaimana mekanisme-mekanisme yang ada di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang.


(52)

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Persepsi Responden Terhadap Indikator Struktur Birokrasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010

No Pertanyaan Sangat

Setuju

Setuju Ragu-Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 PP Nomor 53 Tahun 2010

tentang Disiplin PNS menjadi motivasi bagi pegawai untuk disiplin.

15 (46.875%) 14 (43.75%) 3 (9.375%) 0 (0%) 0 (0%) 2 Jenjang hirarki

jabatann-jabatan dalam sebuah instansi atau organisasi harus jelas. 4 (12.5%) 26 (81.25%) 2 (6.25%) 0 (0%) 0 (0%)

3 Standar Operasional

Prosedur (SOP) mampu mengerahkan pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja. 4 (12.5%) 27 (84.375%) 1 (3.125%) 0 (0%) 0 (0%)

4 Segala jenis kegiatan operasional harus jelas.

17 (53.125%) 14 (31.25%) 1 (3.125%) 0 (0%) 0 (0%) 5 Sanksi atau hukuman yang

terdapat pada PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS sangat tegas untuk mengikat pegawai agar memiliki disiplin yang tinggi. 21 (62.625%) 10 (31.25%) 1 (3.125%) 0 (0%) 0 (0%)

Sumber: Hasil Penelitian, 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa:

Pertama,15 orang (46.875%) responden menjawab sangat setuju bahwa PP Nomor 53 Tahun 2010 menjadi motivasi bagi pegawai untuk disiplin. Kedua¸ 26 orang (81.25%) responden menjawab setuju bahwa jenjang hirarki jabatan dalam sebuah instansi atau organisasi harus jelas.Ketiga, 27 orang (84.375%) responden menjawab setuju bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) mampu mengarahkan pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.Keempat, 17 orang (53.125%) responden menjawab sangat setuju bahwa segala jenis kegiatan


(53)

operasional harus jelas.Kelima, 21 orang (62.625%) responden menjawab sangat setuju bahwa sanksi atau hukuman yang terdapat pad PP Nomor 53 Tahun 2010 sanga tegas untuk mengikat para pegawai agar memiliki disiplin yang tinggi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa menurut para pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk mendukung implementasi peraturan disiplin pegawai maka PNS menjadikan PP Nomor 53 Tahun 2010 sebagai motivasi untuk disiplin. Menurut pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, jenjang hirarki jabatan, Standar Operasional Prosedur dan segala jenis kegiatan operasional harus jelas.


(54)

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Penilaian Responden Terhadap Indikator Struktur Birokrasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang

No Pertanyaan Sangat

Sering

Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah Sangat Tidak Pernah 1 Apakah pegawai menjadikan

PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS sebagai motivasi untuk menjadi disiplin? 12 (37.5%) 11 (34.375%) 9 (28.125%) 0 (0%) 0 (0%)

2 Jenjang hirarki jabatan-jabatan dalam instansi pada dasarnya harus jelas. Apakah pernah terdapat permasalahan mengenai jenjang hirarki jabatan dalam kantor ini?

4 (12.5%) 4 (12.5%) 19 (59.375%) 3 (9.375%) 2 (6.25%)

3 Apakah Standar Operasional Prosedur (SOP) pada kantor ini agar pegawai memiliki disiplin dalam bekerja berjalan dengan baik?

11 (34.375%) 11 (34.375%) 8 (25%) 2 (6.25%) 0 (0%)

4 Apakah segala kegiatan operasional sudah jelas pada kantor ini? 10 (31.25%) 12 (37.5%) 10 (31.25%) 0 (0%) 0 (0%)

5 Apakah sanksi atau

hukuman yang terdapat pada PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS sangat tegas untuk mengikat pegawai agar memiliki disiplin yang tinggi?

14 (43.75%) 9 (28.125%) 9 (28.125%) 0 (0%) 0 (0%)

Sumber: Hasil Penelitian, 2017.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang:

Pertama, 12 orang (37.5%) responden menjawab sangat sering terkait pertanyaan apakah dalam implementasi PP Nomor 53 Tahun 2010 pimpinan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang menjadikan PP Nomor 53 Tahun 2010 sebagai motivasi untuk disiplin. Kedua, 19 orang (59.375%)


(55)

responden menjawab kadang-kadang terkait pertanyaan apakah terdapat permasalahan mengenai jenjang hirarki jabatan.Ketiga, 11 orang (34.375%) responden menjawab sangat sering terkait pertanyaan apakah Standar Operasional Prosedur (SOP) pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang berjalan dengan baik. Keempat, 12 orang (37.5%) responden menjawab sering terkait pertanyaan apakah segala kegiatan operasional pada kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang berjalan dengan jelas. Kelima, 14 orang (43.75%) responden menjawab sangat sering terkait pertanyaan apakah sanksi atau hukuman yang terdapat pada PP Nomor 53 Tahun 2010 mengikat PNS untuk memiliki disiplin yang tinggi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang menjadikan PP Nomor 53 Tahun 2010 sebagai motivasi bagi para pegawai untuk disiplin. Pada kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang jenjang hirarki jabatan, Standar Operasional Prosedur (SOP), dan segala jenis kegiatan operasional sudah berjalan dengan baik dan jelas. Selain itu, pada kantor ini para pegawai menjadikan sanksi atau hukuman yang ada pada PP Nomor 53 Tahun 2010 sebagai acuan bagi para pegawai untuk lebih disiplin.

4.3. Hasil Wawancara

4.3.1. Hasil Wawancara dengan Informan Kunci (Kepala Pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang)

Wawancara dilakukan dengan informasi kunci yaitu oleh Kepala Pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemberhentian dan Penghargaan, ibu Dra. Hj. Enny Agus. Wawancara ini


(56)

dilakukan pada hari rabu, 25 Januari 2017 pukul 10.00 WIB di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan judul penelitian.

Terkait dengan tentang disiplin kerja pegawai negeri sipil, penulis menanyakan tentang bagaimana pendapat beliau mengenai disiplin kerja pegawai negeri sipil dan ibu Enny Agus menyatakan bahwa:

“Disiplin kerja pegawai negeri sipil sangat perlu untuk dilaksanakan karena dari disiplin maka tingkat kinerja dan kualitas pelayanan yang diberikan pegawai kepada masyarakat semakin baik.”

Terkait dengan model implimentasi Edward III mengenai indikator komunikasi, penulis menanyakan bagaimana cara penyampaian peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 kepada para pegawai sehingga implementasi peraturan tersebut dilaksanakan, yaitu bahwa:

“Jadi kita buat sosialisasi ke semua pegawai, bahkan bukan hanya pegawai di kantor ini melainkan ke seluruh unit kerja yang ada di Deli Serdang. Sewaktu sosialisasi kita juga sudah membagikan buku-buku peraturan di semua unit kerja sampai ke kecamatan.

Di kantor ini sendiri kita ada bentuk tim. Nama timnya itu adalah Tim Penegakkan Disiplin PNS Pemkab Deli Serdang. Jadi, anggota tim ini bekerja selama setahun karena tim ini berlaku setahun saja. Nah, tim ini akan melakukan pembinaan selama setahun. Tim ini bekerja misalnya melakukan sidak ke dinas-dinas. Seperti melihat apakah pegawai hadir atau tidak pada saat apel pagi, apabila terdapat pegawai yang tidak ikut apel pagi makan akan dikenakan hukuman ringan atau kepala dinasnya akan kita tegur. Selain itu sistem pengawasannya lebih ke mengawasi absensi pegawai. Setiap dinas akan mengirimkan rekap absensi pegawainya per tanggal 5 atau awal bulan. Apabila ada pegawai yang tidak masuk sekian hari dan tidak ada tindakan dari atasan maka kita akan memanggil atasannya agar membina pegawai yang melanggar. Kita sendiri hanya bisa memberikan hukuman sampai tingkat hukuman sedang, karena kalau sudah memasuki hukuman berat maka itu sudah bagian dari Pembina Kepegawaian yaitu Bupati sendiri.”

Kemudian terkait dengan indikator sumber daya pada model implementasi Edward III, penulis menanyakan apakah sumber daya yang ada di kantor Badan


(57)

Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang dapat menunjang terhadap implementasi disiplin pegawai negeri bahwa:

Sumber daya manusia yang ada di kantor ini sangat menunjang atau mendukung adanya implementasi disiplin kerja yang dilakukan di kantor. Akan tetapi ketersediaan sarana dan prasarana masih kurang yaitu karena belum terciptanya one man one computer. Berbicara tentang keuangan, kantor ini sering memberi intensif kepada pegawai sehingga mampu meningkatkan kinerja pegawai.”

Terkait dengan model implimentasi Edward III mengenai indikator disposisi, penulis menanyakan bagaimana sikap dari pegawai di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu bahwa:

“Sikap para pegawai disini setuju dengan adanya pelaksanaan disiplin kerja.Awalnya mereka keberatan, karena ya kan itu hukumannya berat. Karena hukumannya kan ada mulai hukuman ringan, hukuman sedang dan hukuman berat. Misalnya saja mereka tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari itu sudah dikenakan teguran lisan. Dan kalau setelah lima hari tetap tidak masuk maka dikenakan hukuman sedang berupa penurunan pangkat. Dan apabila tetap tidak masuk kerja juga maka akan dikenakan hukuman berat berupa diberhentikan secara hormat. Selain itu juga pegawai awalnya takut dan keberatan dengan peraturan ini karena hukumannya yang tegas.”

Terkait dengan model implimentasi Edward III mengenai indikator Birokrasi, penulis menanyakan bagaimana hubungan tiap bagian yang ada di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu bahwa:

“Pelayanan yang diberikan pegawai kantor disini sudah cukup baik. Setiap pegawai yang ingin mengurus administrasi kepegawaian akan segera dilayani. Pegawai juga bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.Pegawai disini juga bekerja seseuai dengan bidang-bidangnya.”

4.3.2. Hasil Wawancara dengan Informan Tambahan (Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang)

Berdasarkan wawancara dengan informan tambahan yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang yang diwakilkan oleh Asisten III Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang penulis berusaha melakukan wawancara secara


(58)

mendalam dengan Asisten III Sekretaris Daerah Kabupaten Deli Serdang yaitu bapak H. Jentralin P, SH, MH,. Tujuan dari wawancara ini juga agar penulis memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan judul penelitian.Wawancara dilakukan pada hari selasa 31 Januari 2017 pukul 11.00 WIB, di Kantor Bupati Kabupaten Deli Serdang.

Pada saat itu penulis memulai pertanyaan dengan menanyakan bagaimana pendapat informan mengenai disiplin kerja, kemudian beliau menjawab:

“Disiplin pegawai sangat penting karena apabila disiplin pegawai tinggi maka tingkat kinerja pegawai akan tinggi pula.”

Selanjutnya penulis menanyakan tentang bagaimana dukungan beliau terhadap pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010. Beliau menjelaskan bahwa:

“Sudah pasti saya mendukung pelaksanaan peraturan ini.Saya mendukung karena saya ingin tingkat disiplin pegawai di kabupaten ini tinggi.”

Terkait dengan model implimentasi Edward III mengenai indicator komunikasi, penulis menanyakan bagaimana penyampaian peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010 disampaikan kepada para pegawai sehingga implementasi peraturan tersebut dilaksanakan, beliau mengatakan bahwa:

“Semua pegawai yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang sudah semestinya tahu akan peraturan ini.Dan saya pikir sosialisasi memang sangat perlu.Dan tentu harus ada sosialisasi kepada semua pegawai tentang peraturan ini sehingga pegawai mengerti apa yang menjadi kewajiban, larangan dan hukuman yang harus pegawai taati.”

Penulis juga menanyakan sumber daya yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk melihat indicator sumber daya yang terdapat pada model implementasi Edward III dan beliau menjawab bahwa:


(1)

16. Teman-teman di FISIP USU, khususnya di Jurusan Ilmu Administrasi Negara 2013 terima kasih atas kebersamaannya selama kuliah, dan teman-temanku yang tidak dapat disebutkan satu per satu terima kasih atas kebersamaannya.

17. Semua pihak yang berpartisipasi dalam proses penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi tercapainya kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2017

Penulis


(2)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

1.5. Kerangka Teori... 7

1.5.1. Kebijakan Publik ... 7

1.5.1.1. Pengertian Kebijakan Publik ... 7

1.5.2. Implementasi Kebijakan ... 8

1.5.2.1. Pengertian Implementasi Kebijakan ... 8

1.5.2.2. Model Implementasi Kebijakan ... 10

1.5.3. Pegawai Negeri Sipil ... 22

1.5.3.1. Pengertian Pegawai Negeri Sipil ... 22

1.5.4. Disiplin Pegawai Negeri Sipil ... 22

1.5.4.1. Pengertian Disiplin Pegawai Negeri Sipil ... 22

1.5.4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 ... 22

1.6. Defenisi Konsep ... 28

BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian ... 30

2.2. Lokasi Penelitian ... 31

2.3. Responden Penelitian ... 31

2.4. Informan Penelitian ... 31


(3)

2.6. Teknik Analisis Data ... 33 BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Deli Serdang ... 35 3.2. Sejarah Singkat Kabupaten Deli Serdang ... 36 3.3. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang .. 37 3.4. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli

Serdang ... 39 3.5. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang ... 40 3.6. Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang ... 60 3.7. Tujuan dan Sasaran Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli

Serdang ... 62 3.8. Strategi dan Kebijakan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang ... 64 BAB IV PENYAJIAN DATA

4.1. Karakteristik Responden ... 66 4.2. Distribusi Jawaban Informan Tentang Implementasi Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang ... 68 4.3. Hasil Wawancara ... 87

4.3.1. Hasil Wawancara Dengan Informan Kunci (Kepala Pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang) ... 87 4.3.2. Hasil Wawancara Dengan Informan Tambahan (Sekretaris

Daerah Kabupaten Deli Serdang) ... 89 BAB V ANALISIS DATA

5.1. Analisis Implementasi Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang Sesuai Model Implementasi Edward III... 92


(4)

5.2. Analisis Implementasi Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang ... 98 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 102 6.2. Saran ... 103 Daftar Pustaka ... 105


(5)

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

1.1. Indikator Model Implementasi George Edward III ... 29 3.1. Luas Wilayah Kabupaten Deli Serdang ... 36 3.2. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli

Serdang ... 40 4.1. Identitas Informan Berdasarkan Usia di Kantor Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten Deli Serdang ... 67 4.2. Identitias Informan Berdasarkan Jenis Kelamin di Kantor Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdang ... 68 4.3. Distribusi Jawaban Persepsi Responden Terhadap Indikator

Komunikasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 ... 70 4.4. Distribusi Jawaban Penilaian Responden Terhadap Indikator

Komunikasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 ... 72 4.5. Distribusi Jawaban Persepsi Responden Terhadap Indikator Sumber

Daya Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 ... 74 4.6. Distribusi Jawaban Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumber

Daya Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 ... 76 4.7. Distribusi Jawaban Persepsi Responden Terhadap Indikator Disposisi

Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 ... 79 4.8. Distribusi Jawaban Penilaian Responden Terhadap Indikator Disposisi

Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 ... 81 4.9. Distribusi Jawaban Persepsi Responden Terhadap Indikator Struktur

Birokrasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun


(6)

4.10 . Distribusi Jawaban Penilaian Responden Terhadap Indikator Struktur Birokrasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Simalungun

48 558 118

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar)

9 73 80

Peranan Badan Kepegawaian Daerah Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar)

15 76 47

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KABUPATEN SUKOHARJO OLEH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DI TINJAU DARI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

0 0 16

Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdag)

0 0 11

Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdag)

0 0 1

Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdag)

0 0 29

Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdag)

0 0 5

Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdag) Chapter III VI

0 0 70

Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Deli Serdag)

0 0 2