Sumber: http:setjen.kemdikbud.go.id
, diakses 15 April 2014 pukul 18:30 WIB
4.1.1.3. Tugas Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 34, tugas Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
yaitu:
1. Melakukan analisis jabatan pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal.
2. Melakukan analisis dan penyempurnaan organisasi.
3. Penyusunan sistem dan prosedur kerja.
4. Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan kajian hukum serta
urusan perencanaan, 5.
Pengadaan, pengangkatan, kepangkatan, pemindahan, penghargaan, perlindungan, peningkatan kemampuan profesional dan karir, kesehatan,
disiplin, dan pemberhentian pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal.
4.1.2 Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian Pola Komunikasi Keluarga Ibu Bekerja di Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian, Sekretariat Jenderal Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI, proses pengumpulan data di lapangan di peroleh peneliti dengan melakukan beberapa tahapan, seperti tahapan awal penelitian dan
tahapan pengumpulan data penelitian. Tahapan awal penelitian dimulai peneliti dengan melakukan pra-penelitian ke
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Januari 2014. Pada pra-penelitian ini, peneliti menemukan bahwa terdapat satu Subbagian yang
jumlah pegawainya di dominasi oleh wanita. Selain itu, dalam pra-penelitian ini peneliti menemukan bahwa para ibu yang bekerja pegawai wanita sering bekerja
hingga malam hari di luar jam kerja seharusnya. Tidak jarang, mereka juga bekerja di kantor pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu. Berdasarkan pra-penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi para pegawai wanita ibu bekerja dengan keluarga dalam waktu yang
terbatas serta pola komunikasi keluarga mereka. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui karakteristik ibu bekerja dan hambatan yang dialami mereka dalam
proses komunikasi dengan keluarga mereka. Tahapan selanjutnya yaitu peneliti meminta surat izin penelitian ke bagian
pendidikan FISIP USU yang ditujukan untuk Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk memperoleh izin melakukan penelitian di
Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian. Setelah mendapatkan surat izin penelitian, peneliti berangkat ke Jakarta untuk melakukan penelitian pada 9 April
2014. Surat izin penelitian selanjutnya diajukan peneliti kepada Bapak Berny Syam
melalui Bu Rini Indarti. Bapak Berny merupakan Kepala Bagian Rumah Tangga dan Kepegawaian Biro Umum Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan RI,
sedangkan Bu Rini merupakan Pengadministrasi Umum pada Bagian Rumah Tangga dan Kepegawaian.
Dalam pengajuan surat izin penelitian tersebut peneliti diajak bertemu langsung kepada bapak Berny untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari
penelitian ini. Setelah mendengarkan penjelasan peneliti, beliau mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian dan membuatkan surat izin untuk diberikan kepada
Kepala Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian. Peneliti kemudian membawa surat tersebut kepada Bapak Suharyoko selaku Kepala Subbagian Tata Laksana dan
Kepegawaian untuk ditindaklanjuti. Setelah surat izin penelitian dipelajari oleh Bapak Suharyoko, kemudian izin penelitian diberikan kepada peneliti pada 10 April 2014.
Tahap pengumpulan data peneliti lakukan dengan turun langsung ke dalam lingkungan kerja para pegawai Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian Sekretariat
Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan RI. Peneliti juga mendekatkan diri kepada seluruh pegawai di Subbagian tersebut termasuk dengan para pegawai ibu bekerja
yang menjadi informan dalam penelitian ini. Hal ini membuat peneliti tidak merasa kesulitan saat observasi dan wawancara dalam upaya pengumpulan data penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses pengumpulan data penelitian ini peneliti banyak dibantu oleh Ibu Martha dan Bapak Jamil selaku pegawai Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian.
Informan dalam penelitian ini merupakan subjek penelitian yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling, dimana para informan merupakan informan
terpilih sesuai dengan kriteria yang di tentukan oleh peneliti. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang. Informan dalam penelitian ini merupakan para ibu
yang telah berkeluarga, aktif bekerja lebih dari 5 tahun, dan sering bekerja di luar jam bekerja seharusnya. Informan hanya dibatasi 4 orang karena keempat informan ini
sudah cukup jenuh, dimana artinya penambahan informan baru tidak akan memberikan informasi baru.
Proses wawancara dilakukan peneliti di bulan April dan Mei 2014 dengan keempat pegawai ibu bekerja sebagai informan di Subbagian Tata Laksana dan
Kepegawaian Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan wawancara mendalam in-depth interview. Dalam proses wawancara, awalnya peneliti merasa
sulit karena ketidakterbukaan informan kepada peneliti. Namun, setelah berbincang- bincang dan mendekatkan diri kembali dengan informan, peneliti tidak merasakan
sulit lagi dalam mewawancarai para informan. Saat proses wawancara berlangsung peneliti menyiapkan alat bantu perekam agar setiap kata yang disampaikan oleh
informan dapat didengar dan dianalisis dengan baik. Selain itu, peneliti juga menyiapkan buku catatan untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi pada saat pengumpulan data di lapangan. Wawancara pertama kali peneliti lakukan pada tanggal 11 April 2014 pukul
16:50 WIB. Wawancara ini dilakukan di ruang kerja Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama Ibu Andi
Nursuryani. Ibu Andi Nursuryani merupakan informan pertama. Saat pertama kali diminta untuk menjadi informan dan diwawancarai, Ibu Andi tidak merasa keberatan
dan menyambut hangat peneliti. Ibu Andi memiliki postur badan tidak terlalu tinggi, namun memiliki wajah yang manis. Wawancara yang dilakukan dengan Ibu Andi
tidak berlangsung sehari saja, dikarenakan adanya kepentingan mendadak dirinya.
Universitas Sumatera Utara
Wawancara dilakukan dengan dua kali secara tatap muka, dan wawancara kedua dilakukan pada tanggal 14 April 2014 pukul 17:15 WIB.
Wawancara dengan informan kedua dilakukan pada tanggal 12 April 2014 pukul 16:30 WIB. Wawancara dengan informan kedua ini dilakukan di ruang rapat
Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemendikbud bersama Ibu Hayuni sebagai informan kedua. Saat dimintai kesediaannya menjadi
informan, Ibu Hayuni juga menyambut hangat peneliti dengan senyuman manis. Ibu Hayuni memiliki postur tubuh tidak terlalu tinggi, berwajah manis dan berambut
hitam kecokelatan. Seperti halnya dengan Ibu Andi, wawancara dengan Ibu Hayuni juga dilakukan dengan dua kali secara tatap muka. Wawancara kedua dilakukan pada
tanggal 22 April 2014. Wawancara dengan informan ketiga dilakukan pada tanggal 13 April 2014
pukul 17:00 WIB di ruang rapat Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemendikbud. Wawancara dengan informan ketiga ini dilakukan
bersama Ibu Devyana sebagai informan ketiga. Saat dimintai kesediaannya sebagai informan, awalnya Ibu Devy merespon dengan respon yang terkesan menolak.
Namun, peneliti berhasil meyakinkan Ibu Devy agar menjadi informan peneliti dan Ibu Devy menyambut baik tujuan dari wawancara tersebut. Ibu Devy memiliki postur
tubuh langsing dan memiliki rambut hitam panjang. Wawancara dengan informan keempat kembali dilakukan pada tanggal 22
April 2014 pukul 17:35 WIB di ruang rapat Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wawancara dilakukan bersama Ibu Tri Astuti sebagai informan keempat. Saat dimintai kesediannya sebagai informan, Ibu Tri Astuti sangat menyambut hangat
peneliti. Ibu Tri Astuti memiliki postur badan tidak terlalu tinggi namun gemuk dan memiliki paras cantik. Seperti halnya dengan ketiga informan sebelumnya,
wawancara dengan beliau tidak dilakukan sekali namun juga dilakukan dua kali. Wawancara kedua dilakukan pada tanggal 9 Mei 2014 pukul 20:00 WIB melalui
telepon.
Universitas Sumatera Utara
Wawancara pada keempat informan peneliti lakukan dengan cara tatap muka langsung dan secara mendalam. Namun, apabila data-data yang didapat kurang
lengkap dan kurang akurat, para informan bersedia untuk diwawancarai kembali. Wawancara dapat berupa tatap muka langsung apabila informan tidak ada kesibukan
ataupun melalui telepon.
4.1.3 Deskripsi Informan 4.1.3.1 Andi Nursuryani