yang harus dikembangkan melalui interaksi dengan orang lain. Diri merupakan kemampuan untuk merefleksikan diri sendiri dari perspektif orang lain. Melalui
bahasa orang mempunyai kemampuan untuk menjadi subjek dan objek bagi dirinya sendiri. Subjek atau diri yang bertindak dikatakan sebagai I dan objek atau diri yang
mengamati adalah Me. Masyarakat merupakan jejaring hubungan sosial yang diciptakan manusia.
Masyarakat menggambarkan keterhubungan beberapa perilaku yang terus disesuaikan oleh individu-individu. Dengan demikian, masyarakat mempengaruhi pikiran dan
diri. Individu-individu mengenal atau mengetahui diri mereka melalui interaksi dengan orang lain yang berkomunikasi kepada mereka siapa mereka Rogers 1986
dalam Budyatna dan Ganiem, 2011:190.
2.2.3. Komunikasi
2.2.3.1. Definisi dan Prinsip Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia ingin mengetahui apa yang terjadi dengan lingkungan sekitarnya
bahkan yang terjadi dengan dirinya. Rasa ingin tahu inilah yang membuat manusia berkomunikasi dengan yang lain. Komunikasi adalah hal yang fundamental didalam
kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan rasa ingin tahu tersebut. Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari
bahasa latin yaitu communis, berarti sama. Sama dalam hal ini maksudnya adalah sama makna. Menurut Laswell dalam Onong Uchjana, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai suatu
proses dimana seseorang komunikator menyampaikan stimulus biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain.
Laswell mengatakan bahwa komunikasi memiliki lima unsur utama, yaitu Effendy, 2001:9:
1. Komunikator Sender
Universitas Sumatera Utara
Komunikator merupakan seseorang yang menyampaikan pesan atau informasi kepada seseorang atau sejumlah orang. Komunikator yang baik ialah
komunikator yang selalu memperhatikan umpan balik sehingga ia dapat mengubah gaya komunikasinya jika ia mengetahui bahwa umpan balik dari
komunikan bersifat negatif. 2.
Pesan Message Pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh
komuniator. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara verbal dan non verbal. Penyampaian pesan secara verbal dapat dilakukan dengan
menggunakan bahasa, sedangan pesan secara non verbal dapat dilakukan dengan menggunakan alat, isyarat, gam`bar, atau warna untuk mendapatkan
umpan balik dari komunikan. 3.
Media Channel Media adalah saluran komunikasi atau tempat dimana berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan. lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang
dapat secara langsung menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
4. Komunikan ReceiverRecepient
Komunikan adalah orang yang menerima pesan dari komunikator. Komunikanlah yang akan memberikan umpan balik kepada komunikator.
Umpan balik memainkan peranan penting dalam komunikasi, sebab umpan balik yang akan menentuan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya
komunikasi yang diutarakan oleh komunikator. Oleh sebab itu, umpan balik dapat bersifat positif ataupun negatif.
5. Efek Effect
Efek merupakan tanggapan atau seperangkat reaksi pada komunikan setelah menerima pesan dari komunikator.
Universitas Sumatera Utara
Kesamaan dalam berkomunikasi dapat diibaratkan dua buah lingkaran yang bertindihan satu sama lain. Daerah yang bertindihan itu disebut kerangka pengalaman
field of experience. Dari pernyataan tersebut dapat ditarik empat prinsip dasar komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi hanya bisa terjadi bila terdapat pertukaran pengalaman yang
sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi. 2.
Jika daerah tumpang tindih menyebar menutupi lingkaran A dan B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, makin besar kemungkinannya tercipta
suatu proses komunikasi yang mengena efektif. 3.
Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini makin mengecil dan menjauhi sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung mengisolasi lingkaran masing-
masing, komunikasi yang terjadi sangat terbatas. Bahkan besar kemungkinannya gagal dalam menciptakan suatu proses komunikasi yang
efektif. 4.
Kedua lingkaran ini tidak akan bisa saling menutup secara penuh karena dalam konteks komunikasi antar manusia tidak pernah ada manusia diatas
dunia ini yang memiliki perilaku, karakter, dan sifat-sifat yang persis sama sekalipun kedua manusia itu dilahirkan secara kembar Cangara, 2007:21-22.
Menurut Berlo dalam bukunya The Process Communication 1960, komunikasi sebagai proses adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara dinamis.
Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses, berarti unsur-unsur yang ada di dalamnya bergerak aktif, dinamis, dan tidak statis Cangara, 2007:51. Proses komunikasi pada
hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan dari seseorang komunikator kepada orang lain. Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini, dan
lain sebagainya. Perasaan dapat berupa keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati.
Adapun proses komunikasi terbagi atas dua tahap Effendy, 2001:11: 1.
Proses Komunikasi Secara Primer
Universitas Sumatera Utara
Dalam proses komunikasi ini, komunikator menyampaikan pikiran atau perasaannya kepada komunikan dengan menggunakan lambang sebagai
media. Lambang disini pada umumnya adalah bahasa, tetapi dalam situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang digunakan dapat berupa gerak
tubuh, warna dan gambar. 2.
Proses Komunikasi Secara Sekunder Dalam proses komunikasi ini, komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang-lambang pada media pertama. Seorang
komunikator menggunakan media kedua karena komunikan berada di tempat yang relatiflebih jauh atau jumlahnya banyak. Misalnya dengan
menggunakan surat, telepon, majalah, radio, televisi, dan sebagainya. Proses ini merupakan sambungan dari proses primer untuk enembus ruang
dan waktu, dalam prosesnya komunikasi sekunder ini akan semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang
semakin canggih.
Dilihat dari prosesnya, komunikasi melibatkan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Djamarah 2004:14 menjelaskan komunikasi verbal adalah
komunikasi dengan menggunakan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa tulisan, sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat,
gerak-gerik, gambar, lambang, mimik muka, dan lain sebagainya. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa komunikasi merupakan proses
penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain secara verbal maupun nonverbal, baik dilakukan secara tatap muka langsung ataupun secara tidak
langsung melalui media. Komunikasi akan berhasil jika dalam komunikasi tersebut terjadi pemahaman yang sama diantara kedua belah pihak. Proses komunikasi
ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif.
2.2.3.2. Fungsi dan Tujuan Komunikasi