BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Dari hasil penelitian mengenai proses komunikasi antar pribadi dalam keluarga ibu bekerja pada Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian, Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta dalam hubungan harmonisasi dengan suami dan anak, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ibu bekerja yang berada di Subbagian Tata Laksana dan Kepegawaian, Biro
Umum, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta yaitu orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan mulai dari
SMASMEA hingga S1 Strata 1, berusia diantara 44 hingga 57 tahun, telah bekerja selama 20 tahun hingga lebih dari 30 tahun, memiliki golongan IIIb
sampai IIId, serta terdiri dari beragam suku dan berbagai kondisi ekonomi keluarga. Faktor pengalaman masa lalu dan masa depan menjadi alasan utama
yang melatarbelakangi menjadi seorang ibu bekerja. Dari keempat informan yang diteliti, peneliti menemukan bahwa informan II dan III memutuskan
untuk menjadi ibu bekerja agar dapat membantu suami mencari nafkah dan membiayai pendidikan anak-anaknya hingga jenjang pendidikan yang
tertinggi serta menghindari kesulitan ekonomi keluarga seperti yang dahulu pernah mereka alami. Sedangkan informan I dan IV memutuskan bekerja
sebagai sebuah wujud aktualisasi diri atas pendidikan yang telah diterima selama di bangku pendidikan dan sebagai usaha membantu suami mencari
nafkah dan membiayai pendidikan anak-anak mereka hingga perguruan tinggi. Dari penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa keempat informan
merupakan orang-orang yang aktif dan disiplin dalam bekerja serta bertanggung jawab pada pekerjaan dan keluarga.
2. Proses komunikasi keempat informan ibu bekerja dengan suami dan anak-
anaknya terjalin dengan baik. Meskipun pada kenyataannya keempat informan memiliki keterbatasan dari segi waktu dan jarak, terlebih pada penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
ditemukan dua informan, informan I dan IV, yang tinggal terpisah dengan suami ataupun anaknya karena tuntutan pekerjaan dan pendidikan, namun
komunikasi diantara mereka masih tetap berjalan dengan baik. Keempat informan menyesuaikan kondisi dan situasi saat berkomunikasi, seperti
memaksimalkan komunikasi saat sedang berjauhan dengan memanfaatkan media elektronik seperti telepon genggam, BBM, Skype, atau E-mail serta
memaksimalkan komunikasi saat sedang berkumpul bersama. Adanya sikap saling percaya, saling mendukung, rasa positif, empatis, dan kesamaan
diantara mereka serta keterampilan saat berkomunikasi secara tatap muka dan menggunakan media yang dilakukan oleh ibu bekerja dengan suami dan
anaknya membuat hubungan mereka tetap harmonis. Dari keempat informan yang diteliti, ditemukan bahwa tiga diantaranya yaitu informan I, II, dan IV
beserta dengan suami dan anak-anaknya menjalin komunikasi yang efektif, saling terbuka, saling percaya dan mendukung. Sedangkan informan III
beserta suami dan anak-anaknya tidak menjalin komunikasi yang efektif, tidak saling terbuka, namun tetap menjunjung tinggi saling percaya dan saling
mendukung. 3.
Hambatan komunikasi yang utama terjadi pada keempat informan ibu bekerja dengan suami dan anak-anaknya adalah keterbatasan waktu yang disebabkan
kesibukan bekerja dimana membuat mereka sedikit bertemu dan bertatap muka. Tidak jarang, kesibukan bekerja juga membuat lupa untuk
menghubungi suami ataupun anak-anak mereka, seperti yang terjadi pada informan III. Selain itu, adanya kondisi tuntutan pekerjaan ataupun
pendidikan yang menyebabkan harus tinggal terpisah dengan anggota keluarga dan protes anak juga menjadi hambatan bagi informan I dan IV.
Namun, dari hambatan-hambatan yang terjadi beraga cara juga dilakukan oleh keempat informan ibu bekerja beserta suami dan anak-anaknya untuk
membuat hubungan mereka tetap baik dan harmonis seperti memberikan perhatian dan kasih sayang, pengakuan, penerimaan, dan tindakan berupa
Universitas Sumatera Utara
memaksimalkan dan menjaga komunikasi melalui media telepon, serta memanfaatkan waktu luang untuk berkumpul bersama-sama.
4. Skema hubungan dalam keluarga keempat informan, peneliti menemukan
bahwa tiga diantaranya yaitu informan I, II, dan IV memiliki tipe keluarga konsensual, sedangkan informan III memiliki tipe keluarga protektif.
Informan I, II, dan IV beserta suaminya memiliki tipe pernikahan tradisional. Sedangkan informan III beserta suaminya memiliki tipe pernikahan terpisah.
5.2. Saran