Pengaruh Susut Pengaruh Rayapan Creep

Jarak dari ujung sampai tengah bentangh balok, L x = 10.4 m Kemiringan diagram gaya: m= tanω=P o -P x L x = 1.415915 kNm Jarak pengaruh kritis slip angkur dr ujung:L max = = 0.65298 m Loss of prestress akibat angkur: ∆P = 2L max tanω = 1.849125194 kN P max =P o - = = 1635.541 kN P max =P max - ∆P e = 1591.81 Kn

V.2.5 Kehilangan Tegangan Akibat Relaxation of Tendon

a. Pengaruh Susut

∆εsu =ε b k b k e k p ε b = regangan dasar susut basic shrinkage strain, Untuk kondisi kering udara dengan kelembapan 50. Dari tabel 6.4 NAASRA Bridge Design Specification diperolah: ε b = 0.006. k b = koefisien yang tergantung pada pemakaian air semen water cement ratio untuk beton mutu tinggi dengan faktor air semen= 0.4, cement content = 4.5 kNm 3 . Dari kurva 6.1 NAASRA Bridge Design Specification diperoleh: kb= 0.905 k e = koefisien yang tergantung paad tebal teoritis e m luas penampang balok A= 0.477375 m 2 Keliling penampang balok yang berhubungan dengan udara luar= 4.8122m e m =2 = 0.198401097 Dari kurva 6.2 NAASRA Bridge Design Specification diperoleh: k e = 0.55162 Universitas Sumatera Utara k p = koefisien yang tergantung pada luas tulangan baja memanjang non prategang. Persentase luas tulangan memanjang terhadap luas tampang balok: p = 0.5 k p = = 0.999 ∆ε su =ε b k b k e k p = 0.00029923 Modulus elastis baja prategang strand,E s = 195000000 kPa Tegangan susut: σ sh = ∆ε su E s = 58349.9338 kPa

b. Pengaruh Rayapan Creep

P initial keadaan saat transfer ditengah bentang: P i = P x - ∆P e = 1578.009 kN = 0.59128034 = 59.1280 M balok = 608.653125 kNm E balok = 30277600 kPa Wa= 0.16396673 m 3 e s = 0.575523 m Wb= 0.20396939 m 3 A= 0.477375 m 2 Tegangan beton diserat atas: f a = - + - = -1478.843 kPa Tegangan beton diserat bawah, f b = - – + = -10742.2 kPa Regangan akibat creep, ε cr = k b k c k d k e k tn k c = koefisien yang tergantung pada kelembapan udara, untuk perhitungan diambil kondisi kering dengan kelembapan udara 50. Dari tabel 6.5 NAASRA Bridge Design Specification diperoleh : k c = 3. k d = koefisien yang tergantung pada derajat pengerasan beton saat dibebani dan pada suhu rata-rata di sekelilingnya selama pengerasan beton.Karena grafik pada gambar 6.4 didasarkan pada temperatur 20 C,sedang temperatur rata-rata Universitas Sumatera Utara Indonesia lebih dari 20 o C, maka perlu ada koreksi pengerasan beton sebagai berikut: Jumlah hari dimana pengerasan terjadi pada suhu rata-rata T, t = 28 hari Temperatur udara rata-rata, T = 27.5 O C Umur pengerasan beton terkoreksi sat dibebani: t=tT+1030 = 35 hari Untuk semen Tipe I diperoleh, k d = 0.938 k tn = koefisien yang tergantung pada waktu t dimana pengerasan terjadi dan tebal teoritis e m , Untuk t=28 hari , e m = 0.264 m Untuk semen normal Tipe I diperoleh: k tn = 0.2 f c = f b = 10742.1679 kPa ε cr = f c E balok k b k c k d k e k tn = 9.97E-05 Tegangan akibat creep , σ cr =ε cr E s = 19437.66 kPa ∆σ sc = σ cr +σ sh = 77787.5932 kPa σP i = = 1019385.64 kPa Besar tegangan terhadap UTS= 59.12803 UTS x= 0 jika: σPi 50UTS x= 1 jika: σPi = 50UTS x= 2 jika: σPi = 70UTS Nilai x= 1.75 Relaksasi setelah 1000 jam beban putus UTS, c = 2.5 59.12803 σ r = x Cσ pi - ∆σ sc = 41194.9145 kPa Loss of Prestress jangka panjang = ∆σ sc +σ r = 118982.5078 kPa Universitas Sumatera Utara ∆P = ∆σ sc +σ r At = 184.184922 kPa Gaya efektif ditengah bentang balok: P eff = P i - ∆P = 1393.82405 kN ∆P=∆σ sc +σ r At = 184.184145 kN Gaya efektif ditengah bentang balok: P eff = P i - ∆P = 1393.82405 kN Kehilangan gaya prategang total, 100 = 11.6719 Symbol Gaya Kn Loss of Prestress 1 P j 1687.0778 Anchorage Friction 2 P o 1636.4655 Jack Friction 3 P x 1621.7400 Elastic Shortening 4 P i 1578.0089 Relaxation of Tendon 5 P eff 1393.8241

V.3 TEGANGAN YANG TERJADI PADA PENAMPANG BALOK