Maksud dan Tujuan PENDAHULUAN

didalam mengembangkan konstruksi khususnya jembatan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dengan melihat hal ini, penulis mencoba untuk merencanakan sebuah jembatan precast bentang 20 meter sesuai dengan SNI 2833-2008 baik bagian atas struktur superstructure dan bagian bawah struktursubstructure jembatan tersebut.

I.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembahasan Tugas Akhir ini adalah:  Dari segi akademis Menyelesaikan kurikulum Teknik Sipil dimana setiap mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi Sarjana Strata 1 S1 di Jurusan Teknik Sipil,Fakultas Teknik, Universitasa Sumatera Utara harus membuat sebuah tulisan baik berupa studi kasus, studi literatur, perencanaandesigning, penelitian. Dalam tugas akhir ini yang dibahas adalah perencanaan jembatan.  Dari segi pembahasan masalah Saat ini ada 88 ribu jembatan di Indonesia dan sebagian besar melintasi sungai kecil. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. Untuk ruas jalan nasional dan provinsi saja memiliki sekitar 32 ribu jembatan dengan panjang total sekitar 54 ribu meter. Jumlah jembatan yang melintasi sungai-sungai dengan lebar lebih dari 100 meter kurang dari 2. Ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan penggunaan bangunan atas dengan tipe dan panjang standar harus lebih diprioritaskan untuk mempercepat program penanganan jaringan jalan secara nasional. Namun demikian, Universitas Sumatera Utara perkembangan teknologi pembangunan jembatan di Indonesia bukan berarti tidak mengalami peningkatan. Dari tahun ke tahun teknologi jembatan di Indonesia sebenarnya mengalami peningkatan yang cukup pesat sejalan dengan kebutuhan prasarana infrastuktur darat dan air yang kian berkembang. Tetapi perlu dipahami dengan baik bahwa kondisi teknis jembatan yang ada di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Berikut beberapa permasalahan teknis jembatan di Indonesia adalah: • Kemampuan perencanaan teknis jembatan di daerah kurang mengikuti kemajuan teknologi perencanaan baik untuk jembatan standar apalagi jembatan-jembtan khusus. • Kegagalan bangunan jembatan, mulai dari penurunan kerusakan oprit, pergeseran keruntuhan abutmen dan pilar, retak dan runtuhnya lantai jembatan, rusaknya bangunan pelengkap jembatan, sampai dengan keruntuhan waktu, gerusan air, gempa, longsoran, karat, dan lain-lain, maupun disebabkan oleh manusia seperti : beban berlebih, tabrakan, dan lain-lain. • Pelaksanaan yang belum menguasai metode konstruksi sesuai dengan perkembangan teknologi peralatan dan material. • Perbaikanrehabilitasi terhadap kerusakan pada jembatan kurang mengikuti perkembangan teknologi material yang tepat untuk perbaikan. Universitas Sumatera Utara • Penguasaan teknologi perencanaan, metode pelaksanaan, peralatan, material bahan yang terbatas unluk pembangunan jembatan panjang, yang makin banyak dibutuhkan saat ini. Itulah segelintir masalah besar yang ada di Indonesia. yang sebagian besar permasalahan tersebut ditimbulkan oleh goncangan gempa seperti yang telah dijelaskan didalam latar belakang. Pengaruh buruk dari permasalahan ini menyangkut keselamatan masyarakat dan kurang berkembangnya ekonomi masyarakat antar daerah. Melihat indikasi ini, penulis mencoba merencanakan sebuah jembatan bentang 20 meter berdasarkan SNI 2833-2008 yang mengatur tentang standard ketahanan gempa pada jembatan. Besar harapan penulis, tugas akhir ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya kepada para engineer-engineer sipil, kontraktor-kontraktor, konsultan-konsultan yang menjadi agen utama didalam perencanaan jembatan berstandar SNI. Untuk keperluan ini dan juga untuk tugas akhir ini dibutuhkan beberapa referensi yang mendukung antara lain: SNI 2833-2008, Earthquake Resistant Design for Civil Engineering in Japan, Earthquake Resistant Desigen in New Zealand,Bridge Management System BMS ‘92, Peraturan Muatan untuk Jembatan Jalan Raya, Perencanaan beban gempa untuk jembatan Pd T-04-2004-B. Universitas Sumatera Utara

I.3 Pembatasan Masalah