II.2 Jembatan Tahan Gempa
Yang dimaksud dengan jembatan tahan gempa adalah jembatan yang mampu meredam gaya gempa yang menghantam jembatan, dan kerusakan yang terjadi apabila
terjadi gempa adalah kerusakan setempat, mudah diperbaiki, struktur tidak mengalami keruntuhanfailure,dan dapat dimanfaatkan kembali.
Menurut SNI 03-2833-1992 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk jembatan jalan raya, aspek jembatan tahan gempa adalah:
1. Struktur daktail dan tidak daktail
2. Perencanaan dan penelitian seismik terkait
3. Analisis seismik untuk jembatan bentang tunggal dan majemuk
4. Analisis interaksi pondasi dan tanah sekitarnnya
5. Analisis perlengkapan perletakan dalam menahan gerakan gempa
6. Analisis perletakan dengan sistem isolasi dasar sebagai peredam gempa
7. Prinsip analisis riwayat waktu
8. Analisis sendi plastis
II.2.1 Sejarah Lahirnya Jembatan Tahan Gempa di Indonesia
Indonesia menempati zona tektonik yang sangat aktif karena 3 lempeng besar dunia dan 9 lempeng lainnya saling bertemu diwilayah IndonesiaGambar 1 dan
membentuk jalur-jalur pertemuan lempeng yang kompleks. Keberadaan interaksi antar lempeng-lempeng ini menempatkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang sangat
rawan terhadap gempa bumi.Tingginya aktivitas kegempaan ini terlihat dari hasil
Universitas Sumatera Utara
pencatatan dimana dalam rentang waktu 1897-2009 terdapat lebih dari 14.000 kejadian gempa dengan magnitude M 5.0. Kejadian gempa-gempa utama main shocks dalam
rentang waktu tersebut dapat dilihat dalam gambar 2. Dalam enam tahun terakhir telah tercatat berbagai aktivitas gempa besar di Indonesia, yaitu Gemap Aceh disertai
Tsunami tahun 2004 Mw=9.2, Gempa Nias tahun 2005 Mw=8.7,Gempa Jogja tahun2006 Mw=6.3, Gempa Tasik tahun 2009 Mw=7.6, Gempa Padang Mw=7.6,
Gempa Wasior tahun 2010. Gempa-gempa tersebut telah menyebabkan ribuan korban jiwa, keruntuhan dan kerusakan ribuan infrastruktur termasuk jembatan dan bangunan,
serta dana trilyunan rupiah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Tim Revisi Peta Gempa Indonesia 2010,permasalahan-permasalahan utama dari peristiwa-peristiwa gempa adalah:
1 Sangat potensial mengakibatkan kerugian yang besar;
2 Merupakan kejadian alam yang tidak dapat diperhitungkan dan diperkirakan
secara akurat baik kapan dan dimana terjadinya serta magnitudenya; 3
Gempa tidak dapat dicegah. Karena tidak dapat dicegah dan tidak dapat diperkirakan secara akurat , usaha-usaha
yang biasa dilakukan adalah: a
Menghindari wilayah dimana terdapat fault rupture,kemungkinan tsunami dan landslide;
b Bangunan sipil termasuk jembatan direncanakan dan dibangun tahan gempa.
Pengalaman telah membuktikan bahwa sebagian besar korban dan kejadian yang terjadi gempa disebabkan oleh kerusakan dan kegagalan infrastruktur. Kerusakan akibat
gempa dapat dibagi dalam 2 jenis,yaitu: 1 kerusakan tidak langsung pada tanah yang
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan terjadinya likuifaksi, cyclic mobility,lateral spreading,kelongsoran lereng,keretakan tanah,subsidence dan deformasi yang berlebihan. 2 kerusakan struktur
sebagai akibat langsung dari gaya inersia yang diterima bangunan selama goncangan. Pencegahan kerusakan struktur sebagai akibat langsung dari inersia akibat gerakan
tanah dapat dilakukan melaluiproses perencanaan dengan memperhitungkan suatu tingkat beban gempa rencana.Oleh karena itu, dalam perencanaan infrastruktur tahan
gempa,analisis dan pemilihan parameter pergerakan tanah mutlak diperlukan untuk mendapatkan beban gempa rencana.
Kegagalankerusakan infrastruktur akibat gempa pada jembatan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1 Melemahnya penyokong atau support;
2 Melemahnya struktur bawah jembatan;
3 Lemahnya kondisi tanah sekitar jembatan tersebut.
Melihat kerusakan akibat gempa khususnya pada jembatan membuat Indonesia khususnya departemen Pekerjaan Umum Nasional harus melakukan pembenahan
didalam perencaan jembatan sebagai respons atas kerusakan yang terjadi akibat gempa. Dan respons yang dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum meninjau ulang
kembali SNI 03-2833-1992 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya dimana dalam standar ini dijelaskan dinamika struktur agar setiap
perencana akan menguasai segi kekuatan ,keamanan dan kinerja ketahanan gempa jembatan dalam suatu proses perencanaan utuh.
Universitas Sumatera Utara
II.2.2 Standar Perencanaan Jembatan Tahan Gempa Berdasarkan SNI 2833- 2008