103
f. Lingkungan Keluarga
Pengaruh lingkungan keluarga dengan belajar siswa akan berbeda – beda tergantung dukungan yang diberikan keluarga pada anak.
Conny R. Semiawan 1997: 200 mengatakan bahwa dalam hal belajar, peran keluarga lebih banyak bersifat memberikan dukungan baik
dalam hal fasilitas maupun penciptaan suasana belajar yang kondusif. Keadaan keluarga ini tentunya bisa berbeda
– beda satu sama lain baik dalam hal pola asuh, keadaan ekonomi, kualitas hubungan, maupun
persoalan – persoalan keluarga yang terjadi.
Keluarga Ag menerapkan pola asuh permisif. Orang tua Ag yang bekerja hingga sore tidak dapat mengontrol kegiatan Ag dan
memberikan banyak kebebasan pada Ag. Ag kurang mendapat perhatian yang cukup dari orang tuanya termasuk dalam masalah
belajar. Nilai – nilai Ag yang rendah tidak pernah membuat orang
tuanya marah atau menegurnya untuk belajar. Pola asuh seperti itu termasuk pola asuh yang permisif. Pola asuh permisif itu membuat Ag
merasa boleh berbuat sekehendak hatinya. Ia lebih banyak mengabiskan waktu untuk bermain bersama teman
– temannya. Mulai dari bermain bola hingga kegiatan nongkrong bahkan merokok. Ia
terbiasa pulang hingga larut malam dan tidak pernah belajar. Akibatnya ia sering mengalami kesulitan belajar, hasil belajarnya tidak
dapat mencapai KKM, dan mendapat prestasi yang rendah. Temuan ini sejalan dengan pendapat Conny R. Semiawan 1999 : 208 bahwa anak
104 dari keluarga permisif akan tumbuh menjadi anak yang kurang dalam
harga diri, kendali diri, dan kecenderungan untuk bereksplorasi. Mereka juga lebih rentan dalam kenakalan remaja dan memiliki
prestasi yang rendah di sekolah Mohammad Shochib, 1998: 42. Pola asuh Otoritatif diterapkan oleh keluarga Hg dan Nv. Ayah Hg
selalu mengingatkan untuk belajar. Begitu juga ayah Nv yang selalu mengingatkan Nv untuk belajar. Hg sering didampingi ayahnya saat
belajar, begitu pula Nv yang didampingi kakaknya saat belajar. Sehingga ada bimbingan saat mereka mengalami kesulitan dalam
mempelajari suatu materi. Adanya pendampingan saat belajar ini menunjukkan adanya dukungan dan perhatian orang tua terhadap
proses belajar anaknya. Ayah Hg juga terlihat selalu mengontrol perilaku dan kegiatan anaknya. Meskipun Hg masih sering mengalami
kesulitan belajar, orang tuanya masih memperbolehkan Hg untuk mengikuti les sepak bola yang menjadi hobinya. Mereka tidak
memaksakan Hg untuk mengikuti les tambahan pelajaran di sekolah. Hg juga akan dimarahi bila tidak berangkat les sepak bola tersebut.
Orang tua Hg dan Nv memberi kontrol terhadap anaknya dalam batas –
batas tertentu dengan menunjukkan dukungan pada anak. anak yang dibesarkan dalam keluarga otoritatif memiliki rasa kendali yang lebih
baik dan lebih bertanggung jawab Conny R. Semiawan, 1999 : 207. Keluarga Ct terlihat cukup kebutuhan belajar Ct. Ct memiliki
beberapa buku pelajaran yang dapat mendukung belajarnya. Orang tua
105 Ct memberikan fasilitas meja tempat belajar. kakanya selalu
mendampingi Ct saat belajar. Orang tua Ct sangat mengatur kegiatan sehari
– hari Ct seperti jam belajar, jam tidur siang, jam bermain, dan jam ia belajar mengaji. Ibu Ct tidak bekerja sehingga memiliki lebih
banyak waktu dan tenaga untuk keluarganya. Beberapa hal yang telah dibahas dapat ditarik kesimpulan bahwa
keluarga baik itu ayah, ibu, dan saudara dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar. Penciptaan suasana belajar yang
kondusif dalam keluarga penting untuk mendukung keberhasilan belajar anak. Suasana yang kondusif dapat membuat siswa lebih
tenang dan nyaman saat belajar. Pendampingan belajar membuat siswa lebih terbimbing dalam mengatasi materi yang sulit mereka pahami.
Pola asuh orang tua yang diterapkan dan kualitas hubungan antara orang tua dan anak juga memberikan dampak pada bentuk perilaku
siswa dalam belajar. Pola asuh yang permisif membuat siswa tidak dapat mengendalikan diri dan membagi waktu untuk belajar. Siswa
tidak peduli dengan hasil belajarnya karena orang tua mereka juga tidak memperdulikannya. Kualitas hubungan siswa dengan orang tua
dapat dilihat dari besar kecilnya perhatian yang diberikan orang tua yang juga dipengaruhi oleh pekerjaan orang tua siswa. Hal lain yang
turut mempengaruhi proses belajar adalah permasalahan dalam keluarga yang memberi dampak pada motivasi belajar dan beban
pikiran yang ditangung oleh siswa.
106
g. Lingkungan Masyarakat