Karakteristik Strategi Problem Based Learning

ditandai oleh siswa yang bekerja secara berpasangan atau kelompok kecil dalam pengerjaannya. Pada mata pelajaran Komputer Akuntansi yang berisi materi-materi akuntansi yang dapat langsung diaplikasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan aplikasi komputer banyak membutuhkan kemampuan berfikir atau kognisi siswa dalam pengerjaannya karena dalam proses pembelajaran siswa diarahkan untuk dapat memecahkan kasus-kasus akuntansi yang diberikan. Penggunaan Strategi Problem Based Learning diharapkan mampu mengerahkan kemampuan berpikir siswa secara optimal dalam pembelajaran Komputer Akuntansi.

b. Karakteristik Strategi Problem Based Learning

Rusman 2012: 232-233 menjelaskan karakteristik Strategi Problem Based Learning sebagai berikut: 1 Permasalahan menjadi starting point dalam belajar. 2 Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak terstruktur. 3 Permasalahan membutuhkan perspektif ganda multiple perspective. 4 Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki siswa, sikap, dan kompetensi yang membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar. 5 Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. 6 Pemanfaatan dan penggunaan sumber pengetahuan yang beragam serta evaluasi sumber informasi. 7 Belajar adalah kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. 8 Pengembangan kemampuan inkuiri dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan pengetahuan untuk mencari solusi dari permasalahan. 9 Keterbukaan proses meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar. 10 PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya 2011: 214, terdapat tiga karakteristik utama dari PBL, yaitu: 1 PBL merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi PBL ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. PBL tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui PBL siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan. 2 Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBL menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Oleh sebab itu, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran. 3 Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan tertentu sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

c. Langkah-langkah Strategi Problem Based Learning