91
4.3.10. Magnet Portabel
Kenaikan harga dasar bahan bakar di akhir tahun 2005 menghantam segala sendi perekonomian dan kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai cara untuk
menghemat energi pun telah dilakukan oleh masyarakat luas dan industri. Seperti mengganti dengan bahan bakar alternatif, melakukan pembatasan bepergian
dengan kendaraan, dan banyak lainnya. Terutama di kota-kota besar, para pemilik kendaraan bermotor mencoba untuk berhemat dalam menggunakan bahan bakar
kendaraannya. Namun tidak dapat disangkal, pelayanan angkutan umum masih dirasa sebagian warga kota belum nyaman dan aman untuk digunakan. Tak pelak
lagi pemakaian kendaraan pribadi untuk keperluan ke kantor, berbelanja, dan bertamasya tidak dapat dihindarkan. Untuk itu tindakan cerdas untuk melakukan
penghematan bahan bakar kendaraan menjadi sesuatu yang penting. Magnet, kita tahu belum banyak digunakan untuk keperluan sehari-hari kecuali untuk
keperluan industri dan peralatan elektronik. Dalam tulisan ini ditampilkan penggunaan magnet portable untuk menghemat bahan bakar pada kendaraan
bermotor, dalam percobaan kali ini diaplikasikan untuk motor diesel.
a. Dasar Teori
Magnet portabel yang digunakan dapat dilihat dalam Gambar 1. Ukuran magnet portabel ini dirancang untuk diletakkan di pipa bahan bakar antara tangki
service dan motor diesel untuk kendaraan bermotor. Untuk kedepan diperuntukkan juga untuk kendaraan bermotor dengan bahan bakar premium. Dari
photo dapat dilihat, bagian tengah yang berlubang adalah tempat meletakkan pipa bahan bakar yang dimaksud. Magnet portabel ini berukuran 9x6x3.5 cm, dan
92
dapat dipasang dan dilepas sesuai keinginan pemakai. Magnet portable ini dilapisi dengan bahan aluminium. Dalam percobaan ini kami menggunakan 2 tipe magnet,
yang pertama magnet dengan kekuatan 2000 gauss dan berikutnya adalah 4200 gauss.
Gambar 17. Photo penampang magnet portable
Penggunaan magnet ditujukan untuk membantu proses ionisasi di dalam bahan bakar. Ionisasi ini diperlukan agar bahan bakar dapat dengan mudah
mengikat oksigen selama proses pembakaran. Jika proses ionisasi ini terjadi dengan baik maka konsumsi bahan bakar akan berkurang karena sedikitnya
produk unburned hydrocarbon hasil proses pembakaran bahan bakar. Ukuran struktur molekul bahan bakar akan berubah menjadi ikatan yang lebih kecil
setelah bahan bakar terpengaruh magnetisasi. Ukuran molekul yang lebih kecil ini secara langsung akan berakibat pada semakin mudahnya proses pembakaran
dalam ruang bakar. Dengan kata lain proses magnetisasi pada bahan bakar akan membuat pembakaran lebih sempurna. Visualisasi proses dapat digambarkan
dalam Gambar di bawah ini.
93
Gambar 18. pengaruh magnet terhadap bahan bakar Bahan bakar masuk ke dalam ruang magnet dari arah kiri lihat Gambar 18.
Kekuatan magnetisasi didalam magnet portable menyebabkan terpecahnya ikatan karbon dalam bahan bakar menjadi bagian-bagian kecil ikatan, sementara itu Far
Infrared Ray memperkuat ikatan-ikatan kecil tadi dan memposisikan ikatan tersebut secara beraturan. Ikatan kecil dan beraturan inilah yang menyebabkan
mudahnya oksigen bereaksi dengan bahan bakar pada proses pembakaran.
b. Pelaksanaan Percobaan