Studi kasus penggunaan bahan bakar ethanol di Brazil

56

4.3.5. Bioethanol

Bioethanol adalah ethanol yang diproduksi dari tumbuhan. Brazil, dengan 320 pabrik bioethanol, adalah negara terkemuka dalam penggunaan serta ekspor bioethanol saat ini Setyo , 2005: 5 . Di tahun 1990-an, bioethanol di Brazil telah menggantikan 50 kebutuhan bensin untuk keperluan transportasi Setyo, 2005. Hal ini jelas sebuah angka yang sangat signifikan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Untuk pengganti premium, terdapat alternatif Gasohol yang merupakan campuran antara bensin dan bioetanol etanol yang berasal dari sumber hayati.

a. Studi kasus penggunaan bahan bakar ethanol di Brazil

Brazil mencanangkan program bahan bakar ethanol dalam skala besar sejak terjadinya krisis minyak pada era 1970-an Riberio dkk, 1997. Ethanol diekstrak dari tebu sugarcane. Bagian tanaman yang tidak digunakan dalam produksi gula ethanol, yakni bagasse, digunakan pula sebagai bahan bakar untuk distilasi ethanol dan untuk menghasilkan listrik Ebaik untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik ethanol serta dijual ke masyarakat. Pembakaran bagasse relatif ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar minyak dan batu bara. Kandungan abu bagasse hanya 2.5dibandingkan batu bara: antara 30-50 dan bagasse juga tidak mengandung sulfur Wikipedia. Dengan menggunakan bagasse, pabrik ethanol tidak memerlukan asupan energi dari luar, justru dia bisa menjual sisa listrik yang dihasilkannya ke masyarakat. Terlebih karena hal tersebut terjadi di musim panas, manakala pembangkit 57 listrik tenaga air tidak bisa maksimal dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Wikipedia. Posisi program bahan bakar ethanol dan produk sampingnya di Brazil pada periode 20032004 kecual disebutkan lain adalah: Areal pertanian : 45,000 m2 pada tahun 2000 Pekerja : 1 juta pekerjaan -50ertani, 50emrosesan Sugarcane : 344 juta ton 50-50 untuk gula dan alkohol Gula : 23 juta ton 30ieksport Ethanol : 14 juta m3 7.5 anhydrous, 6.5 hydrated; 2.4ieksport Bagasse kering : 50 juta ton Listrik dihasilkan : 1350 MW 1200 MW dipergunakan pabrik ethanol, 150 MW dijual ke masyarakat pada tahun 2000 Sumber: Wikipedia Sebagai perbandingan, PLTU Suralaya yang merupakan pemasok sekitar 25ebutuhan listrik Jawa-Bali memiliki kapasitas 3,400 MW Sumber: Miningindo. Penggunaan bahan bakar ethanol murni ataupun campuran dengan gasolin diperhitungkan telah menekan emisi CO2 di Brazil dari tahun 1995- 2010 sebesar 293 ton hipotesis rendah hingga 461 ton hipotesis tinggi. Ini berarti emisi CO2 tahunan yang bisa dikurangi di Brazil adalah sekitar 12ila menggunakan hipotesis tinggi Riberio dkk, 1997. Implementasi bahan bakar ethanol di Brazil tidak selamanya berjalan mulus. Dukungan politik dan insentif pemerintah diperlukan guna 58 keberlanjutan program tersebut. Di awal implementasi program penggunaan bahan bakar ethanol, yakni di era 1980-an, lebih dari 90obil yang terjual di Brazil adalah mobil yang berbahan bakar khusus ethanol Riberio dkk, 1997. Namun tidak lancarnya pasokan ethanol di awal 1990-an menyebabkan penjualan mobil yang sama hanya mencapai kurang dari 1i tahun 1997 Riberio dkk, 1997. Pada tahun 1997, hanya separuh dari seluruh jumlah mobil di Brazil yang menggunakan bahan bakar khusus ethanol, sedangkan sisanya menggunakan campuran gasolin + ethanol hingga 22Riberio dkk, 1997. Sedangkan saat ini, seperti dikemukakan di awal, 40 pasokan energi di Brazil berasal dari bioethanol Nature, 1 July 2005.

b. Keuntungan penggunaan Bioethanol