Ilmu Pengetahuan Alam Kajian Pustaka

30 Gambar 2.2 Contoh Kartu Domino Modifikasi

4. Ilmu Pengetahuan Alam

a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA Menurut Samatowa 2011: 1, Ilmu Pengetahuan Alam IPA atau sains dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences dan life sciences. Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika; sedangkan life science meliputi biologi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi dan seterusnya. Beberapa ahli seperti Conant dan Whitehead dalam Samatowa, 2011: 1 menyatakan definisi sains sebagai berikut. Conant mendefinisikan sains sebagai “suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimenstasikan lebih lanjut. Kemudian Whitehead menyatakan bahwa sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama didasarkan pada hasil observasi terhadap gejalafakta orde observasi, dan kedua didasarkan pada konsep-konsep manusia mengenai alam orde konsepsional. Sumber: https:www.google.com Akar Tunjang Sumber: https:www.google.com Padi memiliki akar 31 Menurut Darmojo dalam Samatowa, 2011: 2, IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Selain itu, Nash dalam Samatowa, 2011: 3, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara suatu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keleluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya. Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam IPA. Jadi ilmu pengetahuan alam IPA atau science disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa tentang alam. Powler dalam Samatowa, 2011: 3 bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum, yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimensistematis artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra dalam Samatowa, 2011: 3 mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah. Pendapat lain dari Susanto 2013: 167-169 mengungkapkan bahwa hakikat pembelajaran IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian. Pertama ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil penelitian dalam bentuk konsep, seperti fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Kedua ilmu pengetahuan alam sebagai proses, yaitu untuk menggali dan memahami pengetahuan alam dengan keterampilan proses sains, seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan dan menyimpulkan. Ketiga ilmu pengetahuan alam sebagai sikap yang dikembangkan pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan. Menurut Sulistyorini dalam Susanto, 2013: 169, sembilan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab berpikir bebas, dan kedisiplinan diri. Berdasarkan pernyataan yang telah dinyatakan dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan fakta dan berhubungan dengan alam serta makhluk hidup sebagai proses ilmiah sehingga dapat memupuk sikap ilmiah. Oleh karena itu hakikat IPA terdiri atas 3 unsur utama yaitu produk, proses ilmiah dan pemupukan sikap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 b. Pendidikan IPA di SD Menurut Samatowa 2011: 5, mengatakan bahwa IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Mereka perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA dan yang perlu dimodifikasikan sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Keterampilan proses sains didefinisikan oleh Paolo dan Marten dalam Samatowa, 2011:5 adalah: 1 mengamati, 2 mencoba memahami apa yang diamati, 3 mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, 4 menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Selanjutnya, Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga percobaan apabila salah atau gagal maka mencoba kembali. Dalam IPA anak-anak dan guru perlu bersikap skeptis supaya model-model tentang alam dapat dimodifikasi dengan penemuan-penemuan baru yang didapatkan. Selanjutnya, menurut Samatowa 2011: 5, juga mengatakan bahwa model belajar yang cocok untuk anak Indonesia adalah belajar melalui pengalaman langsung Learning by doing. Dengan model ini dapat memperkuat daya ingat anak dan biayanya sangat murah sebab menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungan anak 34 sendiri. Samatowa 2006: 9 juga berpendapat bahwa siswa sekolah dasar berusia 7 sampai 12 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret, di mana pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, tetapi masi terikat pada fakta-fakta perseptual, yang artinya anak mampu berfikir logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek konkret, dan mampu melakukan koservasi. Samotawa 2006: 3 mengemukakan 4 alasan mengapa IPA perlu diajarkan di Sekolah Dasar, diantaranya: 1 IPA mempunyai faedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan suatu bangsa banyak sekali pada bergantung pada kemampuan bangsa tersebut dalam bidang IPA. 2 Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. 3 Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka. 4 Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara menyeluruh. Nur dan Wikandari dalam Trianto, 2010: 143, berpendapat bahwa proses belajar mengajar IPA seharusnya lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiahnya yang dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses dan produk pendidikan. Perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 dikembangkan suatu model pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya. c. Karakteristik Pembelajaran IPA SD Djojosoediro 2012: 5-6 berpendapat bahwa IPA sebagai disiplin ilmu mempunyai ciri khususkarakteristik sebagaimana disiplin ilmu lainnya ciri khususkarakteristik tersebut adalah sebagai berikut: 1 IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan kembali oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan oleh penemu terdahulu. 2 IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaanya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. 3 IPA merupakan pengetahuan teoritis Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus dengan berulang kali melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain untuk membuktikan bahwa teori tersebut benar. Hal ini dilakukan karena pengetahuan bersifat tentatif. 4 IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan. 36 Bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi dapat bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut. 5 IPA meliputi 4 unsur, yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap. Produk yang berupa fakta, prinsip, teori dan hukum. Proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Aplikasi merupakan penerapan metode kerja ilmiah. Metode ilmiah itu meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. d. Tujuan Pembelajaran IPA Menurut Mulyasa 2006: 111, berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tujuan mata pelajaran IPA di SDMI adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : 1 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan dalam ciptaan- Nya, 2 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi dan masyarakat, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 4 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, 5 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai dan segala keteraturannya sebagai salah satu citaan Tuhan, dan 7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Berdasarkan uraian tujuan pembelajaran IPA tersebut, dengan demikian diharapkan pembelajaran IPA di SD dapat membantu siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan mengenai peristiwa-peristiwa alam secara logis supaya mengembangkan ilmu pengetahuannya dan dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa. e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA di SD Tabel 2.3 Rincian Materi pada Pembelajaran IPA kelas IV SD Semester I STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan 1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan funginya, serta pemeliharaannya 1.1 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya 1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh 1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya 1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya 2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya 2.3 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya 2.4 Menjelaskan hubungan antara bunga tumbuhan dengan fungsinya 38 3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya 3.1 Mengidentifikasi jenis makanan hewan 3.2 Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing 4.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya 5.1 Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas simbiosis dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup rantai makanan 5.2 Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya Benda dan Sifatnya 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya 6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair, cair gas cair, padat gas 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya Tabel 2.3 di atas merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA kelas IV SD Semester I. Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah materi yang berkaitan dengan hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya. Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya dan 2.2 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya. f. Penggunaan Media Kartu Domino Pada Mata Pelajaran IPA Materi IPA yang sangat banyak membuat peneliti menggunakan media pembelajaran dalam penerapan pembelajaran di penelitiannya. Peneliti menggunakan media kartu domino modifikasi pada mata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 pelajaran IPA. Media kartu domino tersebut dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut : 1 Guru guru menjelaskan materi pembelajaran 2 Guru dan siswa melakukan tanya jawab 3 Guru membagi siswa ke dalam kelompok 4 Siswa masik ke dalam kelompok dan guru menjelaskan cara bermain kartu domino dalam kelompok 5 Siswa mencoba menyusun kartu domino secara bergantian dan siswa mengerjakan LKS sambil menyusun kartu domino 6 Guru mengoreksi hasil jawaban siswa

5. Materi Akar dan Batang Tumbuhan

Dokumen yang terkait

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4.

0 6 264

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng.

1 4 255

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran.

0 1 319

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 3 312

Pengembangan media pembelajaran kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IVA SDN Caturtunggal 4

1 8 262

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA materi Pencernaan Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Kenteng

0 3 253

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada mata pelajaran IPA untuk materi struktur akar dan batang tumbuhan kelas IV B SDN Caturtunggal 4 Yogyakarta

0 2 284

Pengembangan media kartu domino modifikasi mata pelajaran IPA materi organ pernapasan pada manusia untuk siswa kelas V SD Kanisius Ganjuran

7 33 317

Pengembangan media kartu domino modifikasi pada pembelajaran IPA materi struktur akar dan batang tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar

2 29 310

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERUPA KARTU DOMINO PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN KELAS IV SD/MI - Raden Intan Repository

0 0 114