kekuatan rendah dan tidak sesuai dengan harapan juga keinginan karyawan maka disitulah nilainya rendah dan dampaknya pada kinerja karyawan juga akan rendah
pula karena apa yang menjadi keinginan juga harapan dari karyawan di perusahaan tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik.
2.2.3. Definisi Strategi
Setiap organisasi memiliki cara, kebiasaan, dan aturan dalam mencapai tujuan dan misi organisasi, termasuk cara individu hidup berinteraksi satu sama
lain bermasyarakat, dan cara individu mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam organisasi. Kehidupan tersebut didasarkan pada keyakinan
yang dimiliki, didasarkan pada falsafah hidup yang didasarkan dari hubungan manusia dengan lingkungannya. Keyakinan tersebut dijadikan sebagai asumsi
dasar Basic Assumption yang mendasari semua program, strategi dan rencana kegiatan, atas dasar tersebut dibangun kegiatan-kegiatan strategi jangka panjang
dan strategi jangka pendek, sehingga memunculkan nilai yang tinggi manakala kegiatan yang dilakukan tidak menyalahi dari apa yang telah diprogramkan, dan
begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain bahwa organisasi memiliki budaya sesuai dengan asumsi dasar para pemimpinnya.
Manajemen Strategik didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk memformulasikan, menerapkan, dan mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsi, dengan itu maka organisasi bisa mencapai tujuan organisasi David, 2003:5.
Formulasi strategi telah diawali dengan nalisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal organisasi. Analisis lingkungan internal organisasi
dimaksudkan kegiatan untuk menilai apakah organisasi dalam posisi yang kuat Strength ataukah lemah Weaknesses, penilaian tersebut didasarkan pada
kemampuan internal asset, modal, technologi yang dimiliki oleh organisasi dalam upaya untuk mencapai misi yang telah ditetapkan. Sedangkan analisis
eksternal organisasi menunjukkan kegiatan organisasi untuk menilai tantangan Treath yang dihadapi dan peluang Opportunity yang dimiliki oleh organisasi
dalam upaya mencapai misi organisasi berdasar atas lingkungan ekstenalnya. Analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi dalam manajemen strategik
disebut dengan SWOT analysis. Dari hasil analisis SWOT tersebut organisasi akan menentukan tujuan jangka panjang yang akan dicapai dengan strategi korporasi
corporate strategy, atau grand strategy, atau business strategy, serta menentukan tujuan jangka pendek atau tujuan tahunan annual objective yang
akan dicapai dengan strategi fungsi atau strategi yang ditetapkan pada departemen Pearce and Robinson, 2000.
Indikator yang mempengaruhi Strategi menurut Siagian 2005 yaitu : a.
Sasaran Strategi adalah. untuk meningkatkan efektivitas kerja para manajer yang diharapkan memusatkan perhatian pada operasionalisasi misi dan
strategi dasar organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran baik jangka panjang maupun jangka pendek karena telah dibekali
dengan cara dan pendekatan yang tepat digunakan dalam mengambil keputusan rutin.
b. Inisiatif Strategi adalah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa keberhasilan
yang diraih perlu digunakan sebagai modal untuk meningkatkan kinerja
karyawan, pada tingkat perusahaan, tingkat satuan bisnis, tingkat bidang fungsional dan tingkat operasional dimasa depan.
c. Target adalah sebagai salah satu bentuk temuan hasil penilaian bahwa hasil
yang dicapai sama dengan harapan dan target yang telah ditentukan. 2.2.4.
Motivasi Kerja
Pengertian motivasi diartikan oleh William J. Stanton 1981 sebagai berikut : “A motive is a stimulated need which a goal-oriented individual seeks to
satisfy ”. Artinya Suatu motif adalah kebutuhan yang distimulasi yang
berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas. Faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah:
1. Semangat Kerja :
Salah satu faktor dalam diri seseorang untuk
menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
2. Tunjangan :
Pembayaran – pembayaran dan jasa – jasa melindungi dan melengkapi gaji pokok dan perusahaan membayar semua
Simamora,1997:663.
3. Insentif :
Program – program kompensasi yang mengaitkan bayaran dengan kinerja Panggabean,2002:90.
2.2.5. Pengembangan Karier