Evaluasi atas HASIL DAN PEMBAHASAN

perhitungan diperoleh nilai chi-square 32; 0,001 = 50,756, sedangkan nilai mahalonobis d-squared yang tertinggi adalah 45,276, sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat multivariate outliers. lihat lampiran 5. d. Multicollinierity dan Singularity Multicollinierity dan singularity dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. Nilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil extremely small memberi indikasi adanya problem multicollinierity dan singularity. Pada program AMOS 16.0 telah menyediakan fasilitas “Warning” apabila terdapat indikasi multicollinierity dan singularity. Dalam proses analisis tidak ditemukan adanya “Warning”, sehingga disimpulkan tidak terdapat problem multikolinierity dan singularity, dengan demikian asumsi non multicollinierity dan non singularity terpenuhi.

e. Evaluasi Atas Kriteria Goodness of Fit

Berdasarkan komputasi AMOS 16.0 untuk model SEM ini, dihasilkan nilai indeks-indeks goodness of fit yang dihasilkan model struktural sebagai berikut: Tabel 4.13 Nilai Goodness of Fit dan Cut off Value Structural Model Kriteria Hasil Uji Model Nilai Kritis Keterangan X 2 Chi square 902,924 Besar X 2 dengan df = 464 dengan α = 0,05 adalah 515,2183 Tidak baik Probabilitas 0,000  0,05 Tidak Baik CminDF 1,964  2,00 Baik RMSEA 0,098  0,08 Tidak Baik GFI 0,675  0,90 Tidak Baik AGFI 0,630  0,90 Tidak Baik TLI 0,578  0,95 Tidak Baik CFI 0,605  0,95 Tidak Baik Sumber : Lampiran 6, diolah Tabel di atas menunjukkan terdapat kriteria yang mempunyai nilai tidak baik. Oleh karena itu model ini kurang dapat diterima dengan baik, sehingga diperlukan modifikasi lebih lanjut.

4.5.2 Interpretasi dan Modifikasi Model

Setelah estimasi model dilakukan, peneliti masih dapat melakukan modifikasi terhadap model yang dikembangkan, bila hasil estimasi model mempunyai residual yang besar. Namun demikian, modifikasi hanya dapat dilakukan bila peneliti mempunyai justifikasi teoritis yang cukup kuat. Untuk itu standardized residual matrix pada Tabel 4.16 akan diamati untuk melihat apakah model perlu dilakukan modifikasi atau tidak. Bila nilai residual lebih besar dari 2,58 maka model perlu dilakukan modifikasi.

a. Uji

Standardized Residual Berdasarkan evaluasi pada model struktural, diketahui bahwa model belum dapat diterima dengan baik, karena hanya 1 kriteria goodness of fit yang baik. Untuk menguji apakah model perlu dimodifikasi dilakukan uji standardized residual . Apabila standardized residual covariances S.R ≥ ±2,58 maka model perlu dilakukan modifikasi. Berikut adalah nilai standardized residual covariances dari model struktural dengan menggunakan data tanpa outliers n=99:

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Pt Kebon Agung Pabrik Gula Trangkil Kabupaten Pati).

0 0 16

Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan (Studi kasus di Lingkungan Kantor PDAM Se-Eks Karesidenan Su

0 1 14

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

0 2 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. BPR Kusuma Danaraja).

1 1 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

2 7 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tiga Serangkai Surakarta.

0 8 12

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus: Karyawan PT. Daeyu Indonesia).

0 0 7

Analisis Pengaruh Manajemen Karier Organisasi dan Manajemen Karier Individu terhadap Komitmen Organisasi Karyawan dengan Pendekatan Structural Equation Modeling (Studi Kasus pada PT. “XYZ”)

0 0 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI MOTIVASI KERJA, PENGEMBANGAN KARIER DAN STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODEL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PANCA WANA INDONESIA SIDOARJO

0 1 15

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIER, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 4 116