keunggulan bersaing berkelanjutan. Pembahasan secara umum berdasarkan nilai indeks goodness of fit pada measurement model menggunakan indikator-
indikator yang ada dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang digunakan oleh peneliti belum sepenuhnya mencerminkan variabel laten yang dianalisis,
karena belum seluruhnya kriteria goodness of fit test terpenuhi, pada measurement mode valid
menggunakan indikator-indikator yang telah dinyatakan valid dapat disimpulkan bahwa dimensi-dimensi yang digunakan setelah indikator tidak valid
dihilangkan, masih belum sepenuhnya mencerminkan variabel laten yang dianalisis, karena belum seluruhnya kriteria goodness of fit test terpenuhi, pada
nilai goodness of fit indicates dari model persamaan struktural structural model menunjukkan bahwa hanya ada 1 kriteria goodness of fit indicates yang
mempunyai nilai baik, oleh karena itu model ini belum dapat diterima dengan baik, dari dihasilkan dari persamaan struktural yang telah dimodifikasi
menunjukkan terdapat kriteria yang ada mempunyai nilai yang baik sesuai dengan Nilai Goodness of Fit. Oleh karena itu model ini dapat diterima dengan baik.
Pada output Regression Weight dan output Standardized Regression Weight pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.22 Regression Weight dan Standardized Regression Weight
Structural Model Modifikasi
Estimate S.E. C.R. p
‐value Standardize
Reg, Weight λ
Y1 --- X1 ,208
,080 2,587 ,010
,246 X ---
X1 ,208 ,132 1,571
,116 ,163
X1 --- X ,260
,094 2,775 ,006
,390 X2 ---
X ,231 ,115 2,011
,044 ,249
X3 --- X ,466
,131 3,566 ,427
X4 --- X ,089
,057 1,575 ,115
,409 X5 ---
X ,260 ,096 2,703
,007 ,345
X1.2 --- X1 ,777
,128 6,071 ,679
X1.1 --- X1 1,000
,820 Y4.2 ---
Y4 ,736 ,080 9,245
,686 Y4.1 ---
Y4 1,000 ,996
X2.2.5 --- X4 2,426 1,264 1,918
,055 ,614
X2.2.4 --- X4 1,000
,269 X2.2.1 ---
X2 1,000 ,997
X2.2.7 --- X5 1,000
,996 X3.3.2 ---
X3 1,177 ,317 3,717
,662 X3.3.1 ---
X3 1,000 ,590
X4.4.1 --- X4 1,000
,998 X5.5.2 ---
X5 1,000 ,998
X2.2.6 --- X4 2,831 1,396 2,028
,043 ,692
X4.4.3 --- X4 ,021
,072 ,294
,769 ,030
X5.5.1 --- X5 ,019
,066 ,294
,769 ,026
X3.3.3 --- X3 1,200
,306 3,919 ,692
Y1.1 --- Y1 1,000
,839 Y1.2 ---
Y1 ,835 ,102 8,148
,791 Y1.3 ---
Y1 1,047 ,127 8,213
,782 X2.2.3 ---
X3 ,736 ,085 8,696
,631 X2.2.2 ---
X3 1,000 ,998
X3 --- X1 ,858
,131 6,559 ,779
Sumber : Lampiran 7, diolah
Berdasarkan Tabel di atas, dapat diperoleh hasil pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis Pertama H-1
H :
Kepemimpinan X1 berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y
H
1
: Kepemimpinan X1 tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y
Berdasarkan hasil analisis diperoleh Kepemimpinan X1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 0,390 sehingga dinyatakan
H diterima. Dengan adanya Kepemimpinan akan dapat mempengaruhi Kinerja
Karyawan dalam perusahaan.
2. Hipotesis Kedua H-2
H : Budaya Organisasi X2 berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan Y H
1
: Budaya Organisasi X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y
Berdasarkan hasil analisis diperoleh Budaya Organisasi X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 0,249 sehingga
dinyatakan H diterima. Dengan adanya Budaya Organisasi akan dapat
mempengaruhi Kinerja Karyawan dalam perusahaan.
3. Hipotesis Ketiga H-3
H : Pengembangan Karier X3 berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Karyawan Y H
1
: Pengembangan Karier X3 tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y
Berdasarkan hasil analisis diperoleh Kinerja Karyawan X berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengembangan Karier X3 sebesar 0,427 sehingga
dinyatakan H
1
diterima. Dengan adanya Kinerja Karyawan akan dapat mempengaruhi Pengembangan Karier dalam perusahaan.
4. Hipotesis Keempat H-4
H : Motivasi X4 berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y
H
1
: Motivasi X4 tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y
Berdasarkan hasil analisis diperoleh Motivasi X4 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 0,409 sehingga dinyatakan H
diterima. Dengan adanya Motivasi akan dapat mempengaruhi Kinerja Karyawan
5. Hipotesis Kelima H-5
H : Strategi X5 berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y
H
1
: Strategi X5 tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y
Berdasarkan hasil analisis diperoleh Strategi X5 berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 0,345 sehingga dinyatakan
H diterima. Dengan adanya Strategi akan dapat mempengaruhi Kinerja
Karyawan dalam perusahaan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari uraian-uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab terdahulu maka penulis memperoleh beberapa kesimpulan tentang Pengaruh
Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Strategi terhadap Kinerja Karyawan. Adapun kesimpulan yang penulis peroleh adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis diperoleh Kepemimpinan X1 berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 0,390 sehingga dinyatakan H
diterima. Dengan adanya Kepemimpinan akan dapat mempengaruhi Kinerja Karyawan dalam perusahaan.
2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh Budaya Organisasi X2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 0,249 sehingga dinyatakan H
diterima. Dengan adanya Budaya Organisasi akan dapat mempengaruhi Kinerja Karyawan dalam
perusahaan. 3.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh Kinerja Karyawan X berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengembangan Karier X3 sebesar 0,427
sehingga dinyatakan H
1
diterima. Dengan adanya Kinerja Karyawan akan dapat mempengaruhi Pengembangan Karier dalam perusahaan.
4. Berdasarkan hasil analisis diperoleh Motivasi X4 berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 0,409 sehingga
111
diterima. Dengan adanya Motivasi akan dapat mempengaruhi Kinerja Karyawan
5. Berdasarkan hasil analisis diperoleh Strategi X5 berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y sebesar 0,345 sehingga dinyatakan H
diterima. Dengan adanya Strategi akan dapat mempengaruhi Kinerja Karyawan dalam perusahaan.
5.2. Saran
Sebagai implikasi dari hasil penelitian dan kesimpulan dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan atau
dimanfaatkan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan, penerapan budaya organisasi dan strategi antara lain sebagai berikut :
1. Bagi pihak PT. Panca Wana Indonesia Sidoarjok hendaknya dalam
memberikan tugas dan pekerjaan kepada karyawan agar memperhatikan masalah kemampuan intelektual dan kemampuan fisik masing-masing
karyawan, agar karyawan dapat menyelesaikan semua tugasnya dengan baik. Kemudian perusahaan juga harus memberikan dorongan kepada
para karyawan, karena tanpa adanya pelatihan bisa dimungkinkan karyawan tidak akan mengerjakan tugas yang diberikan walaupun
mereka sebenarnya mampu untuk menyelesaikannya. Serta perusahaan juga harus memberikan kesempatan, seperti digambarkan bahwa
kesempatan merupakan kondisi dimana terdapat suatu hal yang baru dan menyenangkan bagi karyawan yang nantinya dapat memberikan