Sistem ABO Golongan Darah

Reproduksi Sel dan Pew arisan Sifat 111 F 1 X h X 1 wanita carrier 25 X h Y 1 pria hemofilia 25 XX 1 wanita normal 25 XY 1 pria normal 25

2. Golongan Darah

Pernahkah A nda memeriksakan golongan darah A nda? A pakah hasilnya? A , B, A B, atau O? Golongan darah merupakan salah satu ciri yang diwariskan pada manusia. Penentuan golongan darah ini berdasarkan ada at au t idaknya reaksi penggumpalan ant ardarah. Berdasarkan hal tersebut, terdapat beberapa macam penggolongan darah, di antaranya sistem A B , sistem M , dan sistem R .

a. Sistem ABO

Penggolongan darah sistem A BO ditemukan oleh K. Landsteiner sekit ar 1900. I a menemukan bahwa t erkadang jika darah seseorang dicampurkan dengan yang lain, terjadi reaksi penggumpalan aglutinasi. A kan t et api, pada orang lain hal t ersebut t erkadang t idak t erjadi. Berdasarkan hal inilah terbentuk empat jenis golongan darah, A , B, A B, atau O nol. Proses penggumpal an ant argol ongan darah di pengaruhi ol eh kandungan aglutinogen atau antigen antibody generator serta aglutinin antibody pada darah-darah t ersebut . Jika ant igen bert emu dengan antibodi lawannya, darah akan menggumpal. Perhatikan tabel berikut. Tabel 4.5 Fenotipe dan Genotipe Golongan Darah Sistem A B O o. 1. Golongan darah A I A I A ; I A I O A anti – B 2. Golongan darah B I B I B ; I B I O B anti – A 3. Golongan darah A B I A I B A , B tidak ada 4. Golongan darah O I O I O tidak ada anti – A , anti – B Fenotipe Genotipe Antigen pada Eritrosit A ntibodi pada Plasma Darah Sumber: Biology: Concepts Connections, 2006 Berdasarkan t abel t ersebut , seseorang dengan golongan darah A tidak dapat menerima darah golongan B. Begitu juga sebaliknya. Pada individu dengan golongan A B, secara t eori dapat menerima semua golongan darah karena tidak memiliki antibodi. Bagaimana jika seseorang memiliki golongan darah O? Golongan darah dikendalikan oleh gen I iso aglutinogen yang memi l i ki t i ga macam al el , I A , I , B , dan I O . A l el I A mengendal i kan pembentukan antigen A dan alel I B mengendalikan pembentukan antigen B. A dapun alel I O t idak membent uk ant igen. A lel I O bersifat resesif terhadap alel I A dan I B . A lel I A dan I B bersifat kodominan, dua gen tersebut terekspresikan dan tidak ada yang dominan. Perhatikan kembali tabel di atas untuk memahami sifat-sifat alel tersebut. Bagaimanakah gol ongan darah A BO dapat diwariskan kepada keturunannya? Perhatikan contoh-contoh berikut. Kata Kunci • Ag lut inasi • Ag lut inog en • Ag lut in in • Ant ib od i • An t ig en • Kodom inan Di unduh dari : Bukupaket.com Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XII 112

b. Sistem MN