Konflik sosial merupakan konflik yang disebabkan adan ya kontak sosial antar manusia. Pada sebuah novel, konflik so sial terjadi antara seorang tokoh
dengan sesuatu yang di luar dirinya, baik dengan lingkungan alam maupun dengan tokoh yang lain. Kedua macam konflik ini saling berkaitan dan saling
menyebabkan terjadinya satu dengan ya ng lain dan dapat juga terjadi secara bersamaan. Dalam sebuah cerita, konflik dan klimaks dalam alur dilihat
berdasarkan subtansi peristiwa -peristiwa yang dikisahkan. Konflik menentukan sebuah cerita akan terasa monoton atau mencekam penuh dengan ketegangan.
5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenal tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajara n adalah kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu BNSP, 2006: 5. S edangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan BNSP, 2006: 5. Di dalam
mendiknas 2006: 5, Kurikulum Tingkat Sa tuan Pendidikan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah
berpedoman pada Standar Kompetensi Kelulusan SKL dan Standar Isi SI serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BNSP. Pelaksanaan kurikulu m
didasarkan pada potensi perkembangan dan kondidi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, pembelajaran sastra khususnya tentang novel, terdapat di kelas XI semester 1 pada standar kompetensi
membaca, memahami berbagai hikayat, novel Indonesia novel terjemahan. Untuk kompetensi dasarnya adalah menganalisis unsur -unsur intrinsik dan ekstrinsik
novel Indonesia terjemahan. Pada kelas XII semester 1, dengan s tandar kompetensi mendengarkan, yaitu menanggapi pembacaan penggalan novel dari
segi vokal, intonasi, dan penghayatan serta menjelaskan unsur -unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel.
Penelitian ini memilih kurikulum kelas XI semester 1, yaitu memah ami berbagai hikayat, novel Indonesia novel terjemahan. Pada standar kompetensi
tersebut, pembelajaran novel dapat diimplementasikan dan siswa dapat mempelajari serta memahami unsur intrinsik novel sehingga siswa dapat
menganalisis unsur intrinsik dan dap at mengaitkan dengan kehidupan sehari -hari.
6. Silabus
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaranbahan kajian , kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian Depdik nas, 2006: 7. Pada KTSP 2006, prinsip pengembangan silabus meliputi : secara ilmiah, relevan,
sistematis, konsisiten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, serta menyeluruh. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara
mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP pada Pusat Kegiatan Guru,
dan Dinas Pendidikan BNSP, 2006: 14 —15. Berikut ini uraian delapan prinsi p
pengembangan silabus yang terda pat pada KTSP 2006.
a. Prinsip ilmiah, yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara keilmuan. b. Maksud dari prinsip relevan, yaitu cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran
dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta
didik. c. Sistematis, maksudnya bahwa kompone n-komponen silabus saling
berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. d. Prinsip konsisten, berkaitan dengan adanya hubungan yang konsisten
ajeg, taat asas antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
e. Memadai yang dimaksud di sini adalah cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk
menunjang pencapaian kompetensi dasar. f.
Aktual dan kontekstual berkaitan dengan cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian harus
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel merupakan keseluruhan komponen silabus harus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik , serta dinamika
perubahan yang terjadi di sekolah terutama masyarakat.
h. Menyeluruh merupakan prinsip yang terkahir, yaitu komponen silabus mencakup
keseluruhan ranah kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sebuah silabus memiliki komponen -komponen yang sangat penting, diantaranya identifikasi, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
pengalaman belajar, indikator, penilaian, aloka si waktu, dan sumber bahanalat . Berdasarkan hal tersebut, berikut ini akan uraikan langkah -langkah dalam
mengembangkan silabus pembelajaran. a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Dalam mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1 Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi.
2 Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran.
3 Keterkaitan standar kompetensi dan komperensi dasar antar mata pelajaran. b. Mnegidentifikasi Materi Pokok
Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan hal sebag ai berikut.
1 Potensi peserta didik 2 Relevansi dengan karakteristik daerah
3 Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik
4 Alokasi waktu c. Mengembangkan Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar merupakan kegia tan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar melalui pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Rumusan pengalaman
belajar mencerminkan pengelolaan pe ngalaman belajar peserta didik. d. Merumuskan Indikator Keberhasilan Belajar
Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang ditampilkan oleh peserta didik. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik, dan dirumu skan dalam kata kerja operasional yang terukur atau
dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
e. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian
merupakan serangkaian
kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan da ta tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan indikator yang telah dirumuskan. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kegiatan siswa, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Hal -hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian BNSP, 2006: 17, yaitu: