Psikologi Sastra Psikologi Abraham Maslow

Konflik sosial merupakan konflik yang disebabkan adan ya kontak sosial antar manusia. Pada sebuah novel, konflik so sial terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu yang di luar dirinya, baik dengan lingkungan alam maupun dengan tokoh yang lain. Kedua macam konflik ini saling berkaitan dan saling menyebabkan terjadinya satu dengan ya ng lain dan dapat juga terjadi secara bersamaan. Dalam sebuah cerita, konflik dan klimaks dalam alur dilihat berdasarkan subtansi peristiwa -peristiwa yang dikisahkan. Konflik menentukan sebuah cerita akan terasa monoton atau mencekam penuh dengan ketegangan.

5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenal tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajara n adalah kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu BNSP, 2006: 5. S edangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan BNSP, 2006: 5. Di dalam mendiknas 2006: 5, Kurikulum Tingkat Sa tuan Pendidikan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada Standar Kompetensi Kelulusan SKL dan Standar Isi SI serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BNSP. Pelaksanaan kurikulu m didasarkan pada potensi perkembangan dan kondidi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, pembelajaran sastra khususnya tentang novel, terdapat di kelas XI semester 1 pada standar kompetensi membaca, memahami berbagai hikayat, novel Indonesia novel terjemahan. Untuk kompetensi dasarnya adalah menganalisis unsur -unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia terjemahan. Pada kelas XII semester 1, dengan s tandar kompetensi mendengarkan, yaitu menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan serta menjelaskan unsur -unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel. Penelitian ini memilih kurikulum kelas XI semester 1, yaitu memah ami berbagai hikayat, novel Indonesia novel terjemahan. Pada standar kompetensi tersebut, pembelajaran novel dapat diimplementasikan dan siswa dapat mempelajari serta memahami unsur intrinsik novel sehingga siswa dapat menganalisis unsur intrinsik dan dap at mengaitkan dengan kehidupan sehari -hari.

6. Silabus

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaranbahan kajian , kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian Depdik nas, 2006: 7. Pada KTSP 2006, prinsip pengembangan silabus meliputi : secara ilmiah, relevan, sistematis, konsisiten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, serta menyeluruh. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP pada Pusat Kegiatan Guru, dan Dinas Pendidikan BNSP, 2006: 14 —15. Berikut ini uraian delapan prinsi p pengembangan silabus yang terda pat pada KTSP 2006. a. Prinsip ilmiah, yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. b. Maksud dari prinsip relevan, yaitu cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. c. Sistematis, maksudnya bahwa kompone n-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. d. Prinsip konsisten, berkaitan dengan adanya hubungan yang konsisten ajeg, taat asas antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian. e. Memadai yang dimaksud di sini adalah cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. f. Aktual dan kontekstual berkaitan dengan cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian harus memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. g. Fleksibel merupakan keseluruhan komponen silabus harus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik , serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah terutama masyarakat. h. Menyeluruh merupakan prinsip yang terkahir, yaitu komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sebuah silabus memiliki komponen -komponen yang sangat penting, diantaranya identifikasi, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, indikator, penilaian, aloka si waktu, dan sumber bahanalat . Berdasarkan hal tersebut, berikut ini akan uraikan langkah -langkah dalam mengembangkan silabus pembelajaran. a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Dalam mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1 Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi. 2 Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam suatu mata pelajaran. 3 Keterkaitan standar kompetensi dan komperensi dasar antar mata pelajaran. b. Mnegidentifikasi Materi Pokok Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan mempertimbangkan hal sebag ai berikut. 1 Potensi peserta didik 2 Relevansi dengan karakteristik daerah 3 Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik 4 Alokasi waktu c. Mengembangkan Pengalaman Belajar Pengalaman belajar merupakan kegia tan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam berinteraksi dengan sumber belajar melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan mengaktifkan peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Rumusan pengalaman belajar mencerminkan pengelolaan pe ngalaman belajar peserta didik. d. Merumuskan Indikator Keberhasilan Belajar Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda, perbuatan atau respon yang ditampilkan oleh peserta didik. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik, dan dirumu skan dalam kata kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. e. Penentuan Jenis Penilaian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan da ta tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan indikator yang telah dirumuskan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kegiatan siswa, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Hal -hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian BNSP, 2006: 17, yaitu:

Dokumen yang terkait

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PULANG KARYA TERE LIYEDAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 7 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL AIR MATA SURGA KARYA E. ROKAJAT ASURA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Air Mata Surga Karya E. Rokajat Asura: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sast

1 9 16

KONFLIK BATIN TOKOH RINAI DALAM NOVEL RINAI, TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN Konflik Batin Tokoh Rinai dalam Novel Rinai, Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra di SMK.

0 13 19

KONFLIK BATIN TOKOH RINAI DALAM NOVEL RINAI, TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA PADA Konflik Batin Tokoh Rinai dalam Novel Rinai, Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra di SMK.

0 9 13

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 3 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LALITA KARYA AYU UTAMI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di S

0 1 13

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LALITA KARYA AYU UTAMI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 5 26

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL Konflik Batin Tokoh Utama Novel Sang Maharani KArya Agnes Jessica : Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL PUSPARATRI KARYA NURUL IBAD: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Novel Pusparatri Karya Nurul Ibad: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 11

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LINTANG KARYA NANA RINA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)

0 0 138