102
BAB VI PENUTUP
Bab  enam  merupakan  bab  penutup laporan penelitian  ini.  Bab  ini  men cakup kesimpulan,  implikasi,  dan  saran  terhadap  penelitian  yang  telah  dilakukan  dan
penelitian  yang  akan  dilakukan  oleh  peneliti  lain  yang  berkaitan  dengan  topik penelitian.
A. Kesimpulan
Sebuah  karya  sastra memiliki  unsur  pembangu n,  yaitu  unsur  intrinsik  dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik yang dianalisis dalam penelitian novel Lintang karya
Nana Rina meliputi alur, tokoh, dan penokohan. Dari  analisis  alur  dapat  disimpulkan  bahwa  dalam  novel  ini  terdapat  tahap
awal, tengah, dan akhir. Pada tahap awal banyak diceritakan latar belakang kehidupan tokoh utama, baik sisilah keluarganya dan juga latar belakang daerah asalnya. Sikap
pilih kasih neneknya dan juga sifat keras ayahnya menimbulkan konflik batin tokoh utama semasa kecil. Pad a masa remaja, hubungan cinta dengan Anggit menimbulkan
konflik  batin,  antara  memilih  cinta  atau  cita -cita.  Tahap  awal  diakhiri  dengan  kisah rumah  tangga  tokoh  utama  yang  mulai  tidak  tenteram  karena perselingkuhan  yang
dilakukan suaminya meski saat itu mer eka belum resmi menikah.
Tahap tengah dalam  novel  ini dimulai  dengan  perselingkuhan  tokoh  utama karena  kurangnya  kasih  sayang  dari  suaminya  yang  mengakibatkan  konflik  batin
berkepanjangan. Tahap akhir merupakan penyelesaian dari cerita. Cerita dalam novel ini berakhir ketika tokoh utama mendapatkan kembali perhatian dan kasih saya ng dari
suaminya yang sejak lama ia perjuangkan. Novel Lintang karya Nana Rina ini terdapat tokoh utama dan tokoh tambahan.
Tokoh  utama  dalam  novel  ini  bernama  Lintang,  karena  Lintang  memiliki  frekuensi keterlibatan  lebih  banyak  dalam  peristiwa  pada  novel ini  dibanding  dengan  tokoh
yang lain sehingga menjadi pusat perhatian pembaca. Tokoh tambahan yang kehadirannya sebagai penunjang adanya konflik batin
tokoh utama dalam novel ini adalah Eyang Sulastri, Bapak Toto Wibowo, Ibu Roro Satiti,  Aji  Prayogo,  Wiwoho  Anggit,  Utari,  Do ktor  Anggoro,  dan  Katriningsih.
Dalam novel Lintang tokoh utama mengalami konflik batin yang disebabkan karena kurangnya  rasa  kasih  sayang,  rasa  dicintai  dan  mencintai, rasa  dihargai, dan  juga
kebutuhan akan aktualisasi diri. Sifat orang tuanya yang keras, ketidak mampuannya membaca  Al-Quran  dan  sholat,  pilihan  antara  cinta  dan  cita -cita,  sampai  perasaan
bersalah  yang  mendalam  karena  telah  berselingkuh,  merupakan  konflik  batin  yang dialami oleh tokoh utama dalam menjalani kehidupannya.
Dari  aspek  bahasa  dapat  diketahui  bahwa  bahasa  yang  digu nakan  pengarang dalam  novel  ini  mudah  dipahami  siswa. Dalam  novel  ini  ada  beberapa  kosakata
bahasa  Jawa,    tetapi  ada  catatan  kaki  dalam  novel  ini  sehingga  dapat  memudahkan siswa  dalam  memahami  kosakata  Jawa  tersebut.  Dari  aspek  psikologis,  novel  ini