Kebutuhan fisiologis Analisis Psikologi dalam Novel Lintang

aman Lintang diperlihat kan oleh pengarang ketika mendengar Aji akan berbicara kepada Anggoro. Aji bermaksud meminta Anggoro menjadikan Lintang sebagai istri keduanya. Lintang tampak takut akan diceraikan oleh suaminya. Hal ini tampak pada kutipan berikut. 105 Pertanyaan itu benar-benar membuatku semakin tak bisa menahan gejolak hati. Ingin rasanya kuungkapkan semua, agar hilang ganjalan yang selama ini menyiksa batin. Namun, aku takut. Takut kalau suamiku tak bisa menerima, marah, lantas meninggalkanku. Aku hanya bisa menangis. hlm. 204 106 Tengah malam, ketika yang terdengar hanya suara jangkrik di persawahan belakang Perumahan Nusa Wangi, barulah Mas Aji berbicara. “Bu, aku sendiri yang akan meminta Anggoro menikahimu. Menjadikanmu istri keduanya, kalau kamu lebih mencintainya.” Dunia seperti berputar kencang, mendung berubah menjadi badai yang memorak-porandakan ketenangan batinku. Kata -kata Mas Aji bagai pesakitan yang divonis hukuman mati. Bagaiman apun, seorang istri, tetap saja takut bila mendengar kata -kata cerai, atau yang semakna dengan kalimat itu. hlm. 205 Perasaan tokoh utama selalu tidak nyaman ketika harus mengingat permasalahan hidup dan perselingkuhannya dengan Anggoro. Ia memutuskan u ntuk menceritakan semua permasalahan kepada ibunya. Hal ini terdapat pada kutipan berikut. 107 Pada ibu, kuceritakan semua masalahku. Soal suamiku yang selalu bersikap tak peduli, tentang anak -anakku, juga tentang Mas Anggoro dan perselingkuhanku. Saat m enceritakan pertemuanku dengan Mas Anggoro di Kaliurang, air mataku tertumpah deras, setiap mengingat kejadian itu seperti ada duri-duri yang tajam menusuk hati. Perih hlm. 207 Rasa tidak aman berupa rasa cemas merupakan reaksi Lintang ketika Anggoro datang ke rumahnya. Hal ini terdapat pada kutipan berikut. 108 Mas Aji langsung berdiri, menyadari ada tamu yang datang. Begitu pintu depan mobil terbuka, lalu si pengendara keluar, aku begitu terperanjat, antara percaya dan tidak, Mas Anggoro. Ya lelaki itu datang ke rumah, mengusik kedamaian yang sedang kami nikmati. Apa maunya. Dadaku berdebar-debar. Bukan lagi debaran cinta seperti dulu. Hanya debaran kaget dan bingung. hlm. 212 Dari kutipan no. 92 —93, tampak rasa aman tokoh utama ketika mas ih anak- anak tidak terpenuhi. Rasa tidak nyaman ia rasakan ketika ayah dan ibunya terlibat dalam pertengkaran, biasanya hal ini menjadikan ia sebagai pelampiasan amarah ayahnya. Pada saat tokoh utama menginjak usia remaja, rasa tidak aman juga ia rasakan ketika ia mendapatkan surat dari Anggit, kekasihnya. Surat itu berisi pernyataan Anggit yang tidak dapat meneruskan hubungannya dengan tokoh utama. Hal ini dapat dilihat pada kutipan no. 94. Reaksi tokoh utama dengan menangis dan bibir yang terus bergetar t idak mampu berkata-kata menampakkan bahwa dia sedang bergumul dalam permasalahan yang serius, hal ini menunjukkan tokoh utama mengalami rasa tidak aman. Ia membayangkan masa depannya akan suram, hal ini tampak jelas pada kutipan no. 95 dan 96. Kutipan no. 97 —100 memperlihatkan bahwa toko h utama mengalami rasa tidak aman dalam lingkungan kerjanya. Ia merasa tidak nyaman dengan sikap dan semua pertanyaan dari teman -teman sekerjanya berkaitan hubungannya dengan laki - laki yang bernama Anggoro. Pada kutipan no. 101 dan 102, terlihat perasaan dan pikiran yang berkecamuk dalam diri tokoh utama saat diajak oleh Anggoro untuk be ristirahat di vila daerah Kaliurang. Rasa takut akan terulangnya kembali peristiwa sembilan tahun lalu dan

Dokumen yang terkait

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PULANG KARYA TERE LIYEDAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 7 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL AIR MATA SURGA KARYA E. ROKAJAT ASURA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Air Mata Surga Karya E. Rokajat Asura: Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sast

1 9 16

KONFLIK BATIN TOKOH RINAI DALAM NOVEL RINAI, TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN Konflik Batin Tokoh Rinai dalam Novel Rinai, Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra di SMK.

0 13 19

KONFLIK BATIN TOKOH RINAI DALAM NOVEL RINAI, TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA PADA Konflik Batin Tokoh Rinai dalam Novel Rinai, Tinjauan Psikologi Sastra dan Implementasinya Pada Pembelajaran Sastra di SMK.

0 9 13

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA KARYA OKKY MADASARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 3 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LALITA KARYA AYU UTAMI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di S

0 1 13

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LALITA KARYA AYU UTAMI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 5 26

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL Konflik Batin Tokoh Utama Novel Sang Maharani KArya Agnes Jessica : Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA NOVEL PUSPARATRI KARYA NURUL IBAD: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Novel Pusparatri Karya Nurul Ibad: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 0 11

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LINTANG KARYA NANA RINA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA (SUATU TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA)

0 0 138