Makna Makna kerja pada Pegawai Negeri Sipil yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program MPP (Masa Persiapan Pensiun)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan supaya pengambilan keputusan dan penggalian informasi lebih dalam. Penelitian kualitatif menurut Moeleong 2008 adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus. Definisi ini hanya berbicara mengenai dua aspek, yakni sifat penelitian yang naturalistik, serta upaya dan tujuannya untuk memahami suatu fenomena dalam konteks khusus. Kemudian menurut Smith 2013 penelitian fenomenologi bertujuan untuk mengklarifikasi situasi yang dialami seseorang dalam kehidupan sehari-hari dan sebisa mungkin penelitian mempertahankan fenomena dan konteksnya yang ada. Dengan adanya teori diatas, peneliti memilih untuk menggunakan metode kualitatif dengan alasan karena metode kualitatif ini sangat baik digunakan untuk menggali sebuah makna, arti, dan pengalaman-pengalaman pada diri seseorang yang pernah atau sedang dialami. Selain itu, dengan menggunakan metode ini, peneliti akan cenderung mendapatkan hasil yang asli atau original dari informan penelitian. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan metode analisis fenomenologi interpretatif. Analisis fenomenologi interpretatif adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pendekatan penelitian kualitatif yang berkomitmen untuk memeriksa bagaimana orang memaknai pengalaman besar dalam hidup mereka. Analisis fenomenologi interpretatif adalah fenomenologis dalam hal itu berkaitan dengan mengeksplorasi pengalaman dalam diri sendiri Smith, 2013.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini terletak pada upaya untuk menggali makna kerja pada para pegawai yang menjelang pensiun yang tidak memanfaatkan program MPP. Ketika para informan sadar akan pentingnya makna kerja mereka, motivasi dan komitmen kerja mereka cenderung akan meningkat walaupun sebentar lagi akan pensiun.

C. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini sebanyak dua orang pegawai. Pemilihan kedua informan tersebut menggunakan criterion sampling , yaitu cara penentuan informan berdasarkan kriteria tertentu yang disusun oleh peneliti. Pada penelitian ini, informan penelitian yang digunakan adalah pegawai yang menjelang pensiun dan tidak memanfaatkan program MPP. Selain itu kriteria informan adalah yang sedang memasuki fase dekat atau the near phase , yaitu pegawai yang 1 atau 2 tahun lagi menjelang pensiun dan berada pada rentang usia 56-57 tahun. Panggilan untuk narasumber pada penelitian ini menggunakan kata ganti “informan”. Peneliti memilih “informan” karena lebih cocok digunakan untuk seseorang yang memberikan informasi dan perspektif yang terjadi dalam keterlibatanya dipenelitian ini. Neuman 2006 berpendapat bahwa informan yang ideal adalah informan yang memiliki: 1. Informan yang ideal adalah informan yang familiar dan memiliki pengalaman yang luas terhadap penelitian yang akan dilakukan. 2. Informan yang ideal adalah informan yang masih hidup dan masih berada ditengah-tengah konteks yang akan diteliti saat ini. 3. Informan yang ideal adalah informan yang mampu memberikan waktunya pada peneliti untuk melakukan aktifitas wawancara yang berkaitan dengan penelitian. Karakteristik tersebut perlu dicapai untuk memperoleh penelitian yang masih here and now dialami informan atau segar dialami informan, bukan sebaliknya menjadi informasi yang ‘diingat-ingat kembali’ sehingga informasi yang diberikan sudah direkonstruksi dan bukan informasi yang valid.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data haruslah sesuai dengan kebutuhan analisis data. Smith 2013 mengungkapkan bahwa para peneliti yang menggunakan Analisis Fenomenologi Interpretatif AFI bertujuan untuk menganalisis secara terperinci bagaimana para informan memahami dan memaknai hal-hal yang terjadi pada diri mereka. Sasaran utama penelitian AFI adalah makna berbagai pengalaman, peristiwa, status yang dimiliki oleh informan. Dengan kata lain, AFI merupakan pendekatan yang berusaha untuk mengetahui bagaimana individu mempersepsi situasi-situasi tertentu yang dihadapinya, serta bagaimana mereka membuat pemahaman terhadap dunia personal dan sosialnya. Untuk itu dibutuhkan sarana pengumpulan data yang luwes. Meskipun terdapat beberapa cara yang cocok digunakan untuk mengumpulkan data AFI, misalnya catatan pribadi dan buku harian, peneliti memilih menggunakan teknik wawancara semi terstruktur. Dengan menggunakan metode ini memungkinkan untuk munculnya hubungan baik antara peneliti dan informan, memungkinkan fleksibilitas yang besar dalam hal cakupan wilayah wawancara, dan memungkinkan wawancara masuk ke dalam wilayah-wilayah yang benar- benar baru dan cenderung akan menghasilkan data yang lebih kaya. Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Sebelum melakukan wawancara peneliti membuat panduan pertanyaan yang akan digunakan dalam pengambilan data Smith, 2013. Berikut adalah tahap dalam proses melakukan wawancara: 1. Mencari informan dengan criteria yang sudah ditentukan untuk menjadi narasumber penelitian. 2. Membuat jadwal wawancara sesuai dengan kesepakatan antara informan dan peneliti. 3. Melakukan perkenalan, rapport, memberitahukan tujuan penelitian, dan memastikan bahwa informan bersedia untuk diwawancarai sebagai narasumber. 4. Melakukan kegiatan wawancara. Penelitian menggunakan digital recorder untuk memudahkan pengambilan data dan disalin menjadi transkrip wawancara. Tabel 1 Panduan Pertanyaan Wawancara No Pertanyaan Tujuan Pertanyaan I. Kondisi Individu Menjelang Pensiun 1. Bagaimana kondisi kesehatan anda sekarang? Mengetahui kondisi kesehatan informan saat menjelang pensiun. 2. Kondisi fisik seperti apa yang anda rasakan saat akan menghadapi masa pensiun? 3. Kondisi psikis seperti apa yang anda rasakan saat akan menghadapi masa pensiun? 4. Apakah saat akan menjelang pensiun ini anda mengalami kecemasan? Ingin mengetahui informan mengalami kecemasan atau tidak. 5. Bagaimana perasaan anda ketika Mengetahui perasaan informan