Hubungan Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

hubungan gaya belajar kinestetik dengan prestasi belajar mahasiswa mempunyai korelasi positif. Korelasi positif bermakna semakin mahasiswa menyadari gaya belajarnya adalah gaya kinestetik dengan tekun menggunakan gaya belajar tersebut maka berakibat pada prestasi yang meningkat. Sebaliknya jika mahasiswa tidak belajar sesuai dengan gaya belajarnya maka semakin rendah prestasi yang diperoleh. Nilai 0,580 dapat diinterprestasikan bahwa hubungan kedua variabel tersebut mempunyai keeratan korelasi yang cukup karena berada di interval 0,40 – 0,599.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Hubungan Kecerdasan Emosional denganPrestasi Belajar

Mahasiswa Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan kecerdasan emosional dan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengannilai coefficient correlation Spearman = 0,604 dan probabilitas Sig.2- tailed= 0,000 α 0,05.Hasil penelitian mengatakan bahwa kecerdasan emosional menyebabkan prestasi belajar mahasiswa meningkat. Deskripsi data kecerdasan emosional menunjukkan kategori tinggi, hal ini terlihat ada 45 mahasiswa 62,95 yang memiliki kecerdasan emosional berada pada kategori tinggi. Sedangkan prestasi belajar mahasiswa menunjukkan nilai cukup baik, hal ini terlihat ada 40 mahasiswa 47,06 dan 9 10,6 mahasiswa yang memiliki nilai kurang baik. Goleman 2000:58-59 mengemukakan bahwa seseorang mahasiswa akan meraih kesuksesan kecerdasan emosinya apabila mahasiswa mampu meraih 5 lima komponen-komponen kecerdasan emosi didalam hidupnya. Komponen-komponen tersebut adalah 1 mahasiswa mampu mengenali diri sendiri yang merupakan kecerdasan untuk memantau perasaan diri sendiri dari waktu kewaktu. 2 mahasiswa mampu untuk mengelola emosi yang merupakan kemampuan menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas baik. 3 kemampuan untuk memotivasi diri sendiri yang merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan penting dengan memberikan perhatian pada diri sendiri dan menguasai diri sendiri. 4 kemampuan untuk mengenali emosi orang lain, dan 5 kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain. Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu adanya faktor internal yang berada dalam diri mahasiswa seperti faktor intelegensi dalam arti sempit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di kampus yang di dalamnya berpikir perasaan. Intelegensi ini memegang peranan yang sangat penting bagi prestasi belajar mahasiswa, faktor minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Mahasiswa yang kurang berminat dalam pelajaran tertentu akan menghambat dalam belajar, faktor keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani dan keadaan alat - alat indera dan selanjutnya faktor eksternal yang berasal dari luar faktor dosen, faktor lingkungan keluarga yang kurang perhatian dan dukunga dari orang tua serta kurangnya sumber-sumber belajar yang kurang memadai. Goleman 2000 :49-50 mengatakan bahwa didalam otak terdapat sistem amigdala yang merupakan bagian penting dalam mengatur kehidupan yang berkaitan dengan msalah- masalah emosional. Kemampuan sistem amigdala anak mahasiswa inilah yang akan mengatur emosi dalam menghadapi dan menerima pembelajaran dan masalah-masalah dalam hidupnya. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Felicitas Dwi MH 2008:85 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan searah positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi siswa. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan r hitung = 0,931, koefisien korelasi0,078 dengan taraf signifikansi 0,251. Penelitian yang dilakukan oleh Amin Pujiarti 2013:83-84 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar yaitu sebesar 22,1.

b. Hubungan Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

Gaya belajar adalah cara yang dipilih mahasiswa untuk dapat menyerap dan mengolah materi dengan cepat dan mudah. Hasil penelitian dari masing-masing gaya belajar menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan gaya belajar visual dengan prestasi belajar mahasiswa hasil penelitian tersebut didukung oleh nilai probabilitas Sig.2-tailed sebesar 0,023 yang mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05, dari nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan gaya belajar visual mempunyai hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa. Ada hubungan positif dan signifikan gaya belajar kinestetik denan prestasi belajar mahasiswa didukun oleh hasil penelitian dengan nilai probabilitas Sig.2-tailed sebesar 0,000, mempunyai nilai probabilitas yang lebih kecil dari α = 0,05. Dilihat dari nilai yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan gaya belajar kinestetik mempunyai hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan gaya belajar auditori tidak ada hubungannya dengan prestasi belajar mahasiswa, hal ini dilihat dari Sig.2-tailed sebesar 0,973 yang mempunyai nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05. Penelitian yang dilakukan oleh Amin Pujiarti 2013:83-84 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan prestasi belajar yaitu sebesar 22,1. Nilai determinasi gaya belajar Kinesthetic paling besar disusul gaya belajar Visual kemudian baru gaya belajar Audio . Hal ini menunjukkan bahwa gaya belajar Kinesthetic yang paling erat hubungannya dengan prestasi belajar yaitu sebesar 22,85. Setelah gaya belajar Kinesthetic , gaya belajar Visual mempunyai hubungan yang erat kedua dengan angka 12,11 lalu hubungan gaya belajar Audio dengan prestasi sebesar 8,53. Hasil penelitian yang dilakukan Sudarti dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pekalongan Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 20102011” menunjukkan bahwa dari 53 siswa kelas V SD Negeri 1 Pekalongan Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga menunjukkan bahwa pengaruh gaya belajar Visual terhadap prestasi belajar sebesar 5,76, pengaruh gaya belajar Audio terhadap prestasi belajar sebesar 1,06, pengaruh gaya belajar Kinesthetic terhadap prestasi belajar sebesar 48,58. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya belajar Kinesthetic yang paling besar terhadap prestasi belajar.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis korelasi dan pembahasan di bab sebelumnya mengenai hubungankecerdasan emosional dan gaya belajar dengan prestasi belajar mahasiswa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan positif dan signifikan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas atau Sig. 2-tailed 0,000 α = 0,05 dan nilai koefisien korelasi Spearman sebesar 0,604 dapat diinterpretasikan keeratan hubungan yang kuat. 2. Ada hubungan positif dan signifikan gaya belajar visual dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas sebesar Sig. 2-tailed 0,0 23 α = 0,05dan nilai koefisien korelasi Spearman sebesar 0,482 dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang cukup. 3. Tidak ada hubungan positif signifikan gaya belajar auditori dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai probabilitas Sig.2-tailed = 0,973 α = 0,05dan nilai koefisien Spearman sebesar - 0,007 dapat diinterpretasikan mempunyai keeratan hubungan yang sangat lemah.