Pengertian gaya belajar Gaya Belajar

beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Mahasiswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik : a Berbicara perlahan. b Penampilan rapi. c Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan. d Belajar melalui memanipulasi dan praktek menghafal dengan cara berjalan dan melihat. e Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca. f Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita g Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar. h Menyukai praktik percobaan. i Menyukai permainan dan aktivitas fisik

c. Manfaat gaya belajar mahasiswa bagi dosen

Dengan mengetahui gaya belajar mahasiswa dosen dapat menyesuaikan gaya mengajarnya dengan kebutuhan mahasiswa, misalnya dengan menggunakan berbagai gaya mengajar sehingga mahasiswanyadapat memperoleh cara yang efektif dalam belajar. Dengan demikian prestasi belajar yang didapat oleh mahasiswa selama proses belajar dapat meningkat.

B. Kerangka Berfikir

1. Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan orang lain, untuk memotivasi diri sendiri, mengelola dan mengekspresikan emosi dengan tepat Goleman 2000;44 . Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang menunjung keberhasilan individu dalam menjalankan kegiatan pendidikannya. Jadi apabila seorang mahasiswa memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, akan meningkatkan prestasi belajarnya Goleman, 2000 ; 47 . Menurut Goleman 2000 : 44, kecerdasan intelektual IQ hanya menyumbang 20 bagi kesuksesan, sedangkan 80 adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient EQ yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati mood , berempati serta kemampuan bekerja sama. Hasil identik juga disimpulkan dari penelitian jangka panjang Goleman 2000 : 46 terhadap mahasiswa Harvard lulusan tahun 1940-an. Puluhan tahun kemudian, mereka yang saatkuliah dulu mempunyai kecerdasan intelektual tinggi, namun egois dan kurang perhatian, ternyata hidupnya tidak terlalu sukses berdasar gaji, produktivitas, serta status bidang pekerjaan bila dibandingkan dengan yang kecerdasan intelektualnya biasa saja tetapi mempunyai banyak teman, pandai