Faktor-faktor Kecerdasan Emosional Kecerdasan Emosional

kategori – kategori tertentu. Dimana dari kategori – kategori yang ada dapat disimpulkan bahwa: 1 Gaya belajar pada tiap - tiap mahasiswa berbeda. 2 Seorang dosen dapat menemukan jenis gaya belajar tersebut berdasarkan instrumen tertentu. Adanya kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar dapat mempertinggi efektivitas belajar.

b. Tipe - tipe gaya belajar

Menurut Suyono dan Haryanto 2011:148-160 mengidentifikasi tiga gaya belajar dan komunikasi yakni sebagai berikut : 1 Gaya Belajar Visual Belajar dengan Cara Melihat Gaya belajar tipe ini menjelaskan bahwa kita harus melihat dahulu buktinya dan kemudian baru mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagi mahasiswa dengan gaya belajar ini yaitu: Lirikan ke atas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi mahasiswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata penglihatan visual, dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan dosen sebaiknya lebih banyak dititikberatkan pada peragaan media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada mahasiswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi Ciri-ciri gaya belajar visual : a Bicara agak cepat b Mementingkan penampilan dalam berpakaianpresentasi c Tidak mudah terganggu oleh keributan d Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar e Lebih suka membaca dari pada dibacakan f Pembaca cepat dan tekun 2 Gaya Belajar Auditori Belajar dengan Cara Mendengar Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagi mahasiswa dengan gaya belajar ini yaitu: lirikan ke kiri atau ke kanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang – sedang saja. Mahasiswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga alat pendengarannya, untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Mahasiswa auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch tinggi rendahnya, kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi mahasiswa auditori mendengarkannya. Mahasiswa seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset. Ciri-ciri gaya belajar auditori : a Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri b Penampilan rapi. c Mudah terganggu oleh keributan. d Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat. e Senang membaca dengan keras dan mendengarkan. f Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca. 3 Gaya Belajar Kinestetik Belajar dengan Cara Bergerak, Bekerja dan Menyentuh. Mahasiswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Orang seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Mahasiswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik : a Berbicara perlahan. b Penampilan rapi. c Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan. d Belajar melalui memanipulasi dan praktek menghafal dengan cara berjalan dan melihat. e Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca. f Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita g Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar. h Menyukai praktik percobaan. i Menyukai permainan dan aktivitas fisik

c. Manfaat gaya belajar mahasiswa bagi dosen

Dengan mengetahui gaya belajar mahasiswa dosen dapat menyesuaikan gaya mengajarnya dengan kebutuhan mahasiswa, misalnya dengan menggunakan berbagai gaya mengajar sehingga mahasiswanyadapat memperoleh cara yang efektif dalam belajar. Dengan demikian prestasi belajar yang didapat oleh mahasiswa selama proses belajar dapat meningkat.