Pengertian emosi Kecerdasan Emosional

lain. Rosenthal dalam penelitiannya menunjukkan bahwa orang- orang yang mampu membaca perasaan dan isyarat non verbal lebih mampu menyesuikan diri secara emosional, lebih populer, lebih mudah bergaul, dan lebih peka Goleman, 2000 : 136. Nowicki, ahli psikologi menjelaskan bahwa anak-anak yang tidak mampu membaca atau mengungkapkan emosi dengan baik akan terus menerus merasa frustasi Goleman, 2000 : 172. Seseorang yang mampu membaca emosi orang lain juga memiliki kesadaran diri yang tinggi. Semakin mampu terbuka pada emosinya sendiri, mampu mengenal dan mengakui emosinya sendiri, maka orang tersebut mempunyai kemampuan untuk membaca perasaan orang lain. 5 Membina Hubungan Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi Goleman, 2000 : 59. Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Individu sulit untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan orang lain. Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang menyenangkan karena kemampuannya berkomunikasi Goleman, 2000 :59. Ramah tamah, baik hati, hormat dan disukai orang lain dapat dijadikan petunjuk positif bagaimana siswa mampu membina hubungan dengan oranglain. Sejauhmana kepribadian siswa berkembang dilihat dari banyaknya hubungan interpersonal yang dilakukannya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mengambil komponen-komponen utama dan prinsip-prinsip dasar dari kecerdasan emosional sebagai faktor untuk mengembangkan instrumen kecerdasan emosional

3. Gaya Belajar

a. Pengertian gaya belajar

Ghufron dan Risnawati 2010 : 42 Gaya belajar merupakan sebuah pendekatan menjelaskan mengenai bagaimana individu belajarcara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses dan menguasai informasi yang baru melalui persepsi yang berbeda. Hamalik 2004:27 mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman lea rning is defined as the modifica tion or str engthening of beha viour thr ough exper iencing . Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas sekali. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Ada berbagai gaya belajar pada siswa yang dapat digolongkan menurut kategori – kategori tertentu. Dimana dari kategori – kategori yang ada dapat disimpulkan bahwa: 1 Gaya belajar pada tiap - tiap mahasiswa berbeda. 2 Seorang dosen dapat menemukan jenis gaya belajar tersebut berdasarkan instrumen tertentu. Adanya kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar dapat mempertinggi efektivitas belajar.

b. Tipe - tipe gaya belajar

Menurut Suyono dan Haryanto 2011:148-160 mengidentifikasi tiga gaya belajar dan komunikasi yakni sebagai berikut : 1 Gaya Belajar Visual Belajar dengan Cara Melihat Gaya belajar tipe ini menjelaskan bahwa kita harus melihat dahulu buktinya dan kemudian baru mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagi mahasiswa dengan gaya belajar ini yaitu: Lirikan ke atas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi mahasiswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata penglihatan visual, dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan dosen sebaiknya lebih banyak dititikberatkan pada peragaan media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada mahasiswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya