Analisis Data PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN,
dikatakan tidak tuntas jika hasil tes hasil belajarnya adalah kurang dari 74. Hasil tes tertulis peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Peserta Didik
No Inisial
Nilai No
Inisial Nilai
Presentase 1
AK 70
16 LDER
86,67
Ketuntasan= = 73,33
Nilai 80 =
x 100 = 66,67
Nilai 70 =
x 100
= 76,67
2 ATP
100 17
LAJAS 53,33
3 APW
100 18
LMDCD 100
4 AL
86,67 19
MP 46,67
5 BDSM
93,33 20
MRP 100
6 BKSK
93,33 21
MSMP 76,67
7 CM
93,33 22
MBK 100
8 CN
83,33 23
MDA 40
9 CWP
100 24
MAADR 83,33
10 ECA
100 25
NAR 86,67
11 FNP
93,33 26
PAR 16,67
12 FAW
76,67 27
PEP 56,67
13 ICV
53,33 28
SWGW 100
14 JPL
60 29
VTES 80
15 KP
86,67 30
YSYP 86,67
Dari hasil analisis data yang dilakukan peneliti diperoleh, ada sebanyak 22 peserta didik mencapai KKM, dan 8 peserta didik tidak
mencapai KKM. Dengan demikian diperoleh prsentase ketuntasan kelas adalah 73,33, dari sini akan dapat dilihat evektivitas secara kuantitatif
dengan melihat Tabel 3.6Sedangkan untuk melihat efektivitas hasil peserta didik secara kualitatif, peneliti menghitung presentase banyak
peserta didik yang mendapatkan hasil lebih dari sama dengan 80 dan didapat presentasenya adalah 66,67 , dan presentase peserta didik
yang mendapatkan hasil lebih dari sama dengan 70 dan didapat
prsentasenya adalah 76,67, kemudian hasilnya dibandingan dengan Tabel 3.7 dan dilihat tingkatan efektivitasnya secara kualitatif.
b. Analisis tes hasil belajar untuk melihat pemahaman peserta didik
Untuk melihat pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan, peneliti menganalisis pekerjaan peserta didik dengan melihat
kesalahan-kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Analisis dapat diliahat pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Analisis Tes Hasil Belajar untuk Melihat
Pemahaman Peserta Didik
No Jenis
Kesalahan Inisial
Contoh Pekerjaan Peserta Didik
1a Kesalahan
Rumus JPL,
PAR
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas, nampak bahwa peserta didik belum mengerti akan rumus yang
digunakan untuk menyelsaikan soal yang diberikan.
Kesalahan Data
- -
Kurang Teliti
AK, CN, FAW,
LAJAS, MDA
No Jenis
Kesalahan Inisial
Contoh Pekerjaan Peserta Didik
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan
soal yang diberikan.
Tidak Mengerjakan
- -
1b Kesalahan
Rumus MP,
MDA
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik salah dalam menuliskan rumus
atau peserta didik tidak tahu rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan.
Kesalahan Data
- -
No Jenis
Kesalahan Inisial
Contoh Pekerjaan Peserta Didik
Kurang Teliti
AK, AL, FAW,
ICV, LAJAS
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan
soal yang diberikan, padahal cara dan langkahnya sudah benar, hanya saja peserta didik kurang teliti dalam
menyelesaikannya perkalian.
Tidak Mengerjakan
PAR Peserta didik sama sekali tidak mengerjakan soal yang
diberikan. 2a
Kesalahan Rumus
CM, CN, FNP,
JPL, LAJAS,
MAADR, PAR
No Jenis
Kesalahan Inisial
Contoh Pekerjaan Peserta Didik
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik salah dalam menuliskan rumus
yang digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan sehingga hasilnya juga salah.
Kesalahan Data
- -
Kurang Teliti
AK, AL, BDSM,
ICV, LDER,
MP, MSMP,
MDA, NAR,
PEP, VTES,
YSYP
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak
bahwa peserta
didik kurang
teliti dalam
menyelesaikan soal yang diberikan. Misalnya pada pekerjaan peserta didik pada gambar ketiga, peserta didik kurang teliti
dalam menjumlahkan bilangan-bilangan yang didapat.
Tidak Mengerjakan
- -
No Jenis
Kesalahan Inisial
Contoh Pekerjaan Peserta Didik
2b Kesalahan
Rumus MP,
MDA, PAR
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik salah dalam menuliskan rumus
yang digunakan untuk menyelesaikan soal yang diberikan.
Kesalahan Data
AK
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik melakukan kesalahan dalam
mensubstitusikan yang diketahui kedalam rumus, terlihat pada gambar di atas peserta didik menuliskan 10 cm seolah-olah
adalah luas permukaan kubus, padahal itu adalah panjang rusuk dari kubus yang dimaksud.
Kurang Teliti
ICV, JPL,
LDER, LAJAS,
MSMP, NAR,
PEP, VTES,
No Jenis
Kesalahan Inisial
Contoh Pekerjaan Peserta Didik
YSYP
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan
soal yang diberikan, misalnya pada gambar ketiga peserta didik kurang teliti dalam mengalikan sisi-sisinya, dan kurang
teliti dalam menuliskan satuan untuk memperlihatkan bahwa yang dicari adalah luas permukaan.
Tidak Mengerjakan
- -
3a Kesalahan
Rumus FAW,
MP, PAR
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik salah dalam menulis rumus, atau
peserta didik kurang percaya diri dalam menuliskan rumus, hal ini terlihat dari pekerjaan peserta didik yang sebenarnya
telah benar dalam menuliskan rumus, akan tetapi peserta didik menghapusnya.
No Jenis
Kesalahan Inisial
Contoh Pekerjaan Peserta Didik
Kesalahan Data
LAJAS
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik salah dalam mensubstitusikan
data yang diketahui panjang, lebar, dan tinggi dari bangun balok yang dimaksud.
Kurang Teliti
BKSK, ICV,
JPL, KP, MSMP,
MDA, MAADR,
PEP, VTES
No Jenis
Kesalahan Inisial
Contoh Pekerjaan Peserta Didik
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan
soal yang diberikan, seperti terlihat pada gambar pertama di mana peserta didik kurang teliti dalam menjumlahkan
bilangan dengan dan tanpa konstanta.
Tidak Mengerjakan
- -
3b Kesalahan
Rumus -
- Kesalahan
Data JPL
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak bahwa peserta didik salah dalam mensubstitusikan
data yang diketahui pada soal, luas permukaan kubus yang diketahui adalah 486 cm
2
akan tetapi peserta didik mensubstitusikan luas permukaan kubusnya adalah 456.
Kurang Teliti
ICV, KP, LAJAS,
MSMP
No Jenis
Kesalahan Inisial
Contoh Pekerjaan Peserta Didik
Dari hasil pekerjaan peserta didik pada gambar di atas nampak
bahwa peserta
didik kurang
teliti dalam
menyelesaikan soal yang diberikan, terlihat pada gambar kedua peserta didik kurang teliti dalam mengakar suatu
bilangan.
Tidak Mengerjakan
MP, MDA,
PAR, PEP
Peserta didik sama sekali tidak mengerjakan soal yang diberikan.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Jenis-jenis Kesalahan Peserta Didik pada
Pekerjaan Tes Hasil Belajar
No Soal
Kesalahan Rumus
Kesalahan Data Kurang Teliti
Tidak Mengerjakan
Jumlah Peserta
Didik Peserta
Didik Jumlah
Peserta Didik
Peserta Didik
Jumlah Peserta
Didik Peserta
Didik Jumlah
Peserta Didik
Peserta Didik
1a 2
6,67 -
- 5
16,67 -
- 1b
2 6,67
- -
5 16,67
1 3,33
2a 7
23,33 -
- 12
40 -
- 2b
3 10
1 3,33
9 30
- -
3a 3
10 1
3,33 9
30 -
- 3b
- -
1 3,33
4 13,33
4 13,33
Dari hasil analisis di atas didapatkan bahwa kesalahan-kesalahan peserta didik dalam mengerjakan soal yang diberikan cenderung pada
kekurang telitian peserta didik dalam mengerjakan soal yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dimana pada setiap soal yang diberikan selalu ada
kesalahan yang dikarenakan peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan tes hasil belajar peserta didik.
3. Analisis Butir Soal Tes hasil belajar
Analisis butir soal tes hasil belajar menggunakan teori Taksomi Bloom, di mana melihat level atau tingkatan dari proses pikiran seorang
peserta didik menjawab pertanyaan. Adapun yang akan diulas pada analisis ini adalah rata-rata hasil setiap butir soal yang terendah yang dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Analisis Butir Soal
No Inisal
Skor Tiap Butir Soal 1a
1b 2a
2b 3a
3b
1 AK
3 3
3 2
5 5
2 ATP
5 5
5 5
5 5
3 APW
5 5
5 5
5 5
4 AL
5 3
3 5
5 5
5 BDSM
5 5
3 5
5 5
6 BKSK
5 5
5 5
3 5
7 CM
5 5
3 5
5 5
8 CN
3 5
2 5
5 5
9 CWP
5 5
5 5
5 5
10 ECA
5 5
5 5
5 5
11 FNP
5 5
3 5
5 5
12 FAW
3 3
5 5
2 5
13 ICV
5 2
3 2
2 2
14 JPL
2 5
2 3
4 2
15 KP
5 5
5 5
3 3
16 LDER
5 5
3 3
5 5
17 LAJAS
3 3
3 3
2 2
18 LMDCD
5 5
5 5
5 5
19 MP
5 2
3 2
2 20
MRP 5
5 5
5 5
5 21
MSMP 5
5 3
3 3
4 22
MBK 5
5 5
5 5
5 23
MDA 3
2 3
2 2
24 MAADR
5 5
2 5
3 5
25 NAR
5 5
3 3
5 5
26 PAR
1 1
2 1
No Inisal
Skor Tiap Butir Soal 1a
1b 2a
2b 3a
3b
27 PEP
5 5
3 2
2 28
SWGW 5
5 5
5 5
5 29
VTES 5
5 3
3 3
5 30
YSYP 5
5 3
3 5
5
Total 133
128 107
118 117
118
Rata-rata
4,43 4,27
3,57 3,93
3,90 3,93
Melihat data diatas terlihat bahwa pada butir soal 2a adalah soal dengan rata-rata terendah dibandingan dengan butir soal yang lain yaitu
3,57. Melihat kisi-kisi soal tes hasil belajar pada Tabel 3.1, butir soal 2a sudah mencapai aspek analisis yaitu C4
. Pada tingkatan ini, peserta didik
diharapkan akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih
spesifik untuk mengenali pola dan hubungannya sehingga informasi yang masuk dapat dimengerti.
Sehingga peneliti menilai bahwa peserta didik belum begitu bisa menganalisis soal tersebut dengan baik, atau peserta
didik masih bingung dengan apa yang ditanyakan, atau peserta didik kurang teliti dalam mengerjakan soal yang diberikan, sebab peserta didik
banyak melakukan kesalahan yang sama yaitu, dalam mencari luas permukaan aquarium tanpa tutup, peserta didik menghitung dengan rumus
mencari luas permukaan balok, tanpa dikurangi tutupnya, padahal pada soal sudah dituliskan bahwa aquarium yang dimaksud adalah aquarium
tanpa tutup. Selain itu pada tingkatan ini diharapkan peserta didik dapat
meramalkan sifat-sifat khusus tertentu yang tidak disebutkan dengan jelas. Akan tetapi peneliti melihat peserta didik belum bisa melewati tipe ini,
walaupun sebenarnya soal yang diberikan sudah menggunakan kata-kata yang jelas.
4. Analisis Hasil Kuesioner
Analisis kuesioner tentang pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Analisis Hasil Kuesioner Hasil Belajar
No Jawaban
Alasan Jumlah
1 Mudah
Merasa senang, good mood, gurunya sabar IIII
Materi mudah dimengerti atau materi sudah pernah dipelajari di bangku SD
IIIII II Rumus mudah dihafalkan diingat
IIIII III Menyukai pelajaran matematika
II
Sub Total 21
Sulit Rumusnya terlalu banyak atau lupa rumus
IIII Tidak mengerti materi atau sulit menghitung
IIII
Sub Total 8
Sangat Sulit Karena banyak rumusnya
I
Sub Total 1
2 Mudah
Merasa senang, good mood, gurunya sabar IIII
Materi mudah dimengerti atau materi sudah pernah dipelajari di bangku SD
IIIII IIIII Rumus mudah dihafalkan diingat
IIIII I Menyukai pelajaran matematika
I
Sub Total 21
Sulit Rumusnya terlalu banyak atau lupa rumus
IIIII II Tidak mengerti materi atau sulit menghitung
II
Sub Total 9
Sangat Sulit
Sub Total
Analisis kuesioner tentang peranan program Cabri 3D dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Analisis Hasil Kuesioner Peranan Program Cabri 3D
Dari Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas peserta didik menganggap bahwa materi yang diajarkan adalah materi yang mudah
dengan berbagai alasan, dan beberapa peserta didik mengalami berbagai kesulitan, di mana mayoritas peserta didik menganggap sulit dikarenakan
sulit untuk menghafalkan rumus atau rumus terlalu panjang. Walaupun pada dasarnya peneliti berharap peserta dapat memahami bukan sekedar
menghafal, akan tetapi tidak dapat dipungkiri jika peserta didik pada jenjang SD
– SMA untuk mempelajari matematika menggunakan metode
No Jawaban
Alasan Jumlah
Skor 1
Ya Mempermudah
memahami materi
dan menambah pengetahuan
26 78
Membuat materi lebih menarik dan asik Lumayan
Komputer digunakan untuk bersama 3
6 Kurang
-
Tidak Karena tidak paham
1 2
Ya Mempermudah
memahami materi
dan menambah pengetahuan
28 84
Membuat materi lebih menarik dan asik Lumayan
- 1
2 Kurang
Hanya menunjukkan sebagian materi 1
1 Tidak
- 3
Ya Mempermudah
memahami materi
dan menambah pengetahuan
29 87
Membuat materi lebih menarik dan asik Lumayan
Hanya menunjukkan sebagian langkah 1
2 Kurang
- Tidak
- TOTAL
260 PRESENTASE
96,3
menghafal rumus-rumus yang relevan. Sedangan dari Tabel 4.6 mayoritas peserta didik setuju bahwa program Cabri 3D membantu pemahaman
mereka dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok. Dari Tabel 4.6 didapatkan standar nilai presentase sebesar 96,3
kemudian hasilnya dibandingkan dengan standar nilai presentase yang diberikan Suharsimi Arikunto 2010.
5. Analisis Hasil Wawancara
Pada pelaksanaan wawancara, peneliti memilih beberapa peserta didik untuk diwawancarai, yaitu semua peserta didik yang belum tuntas
melampaui KKM, beberapa perwakilan dari peserta didik yang tuntas melampaui KKM, dan semua peserta didik yang antara kuesioner dan hasil
tes hasil belajar tidak kurang cocok sehingga menarik untuk ditinjau lebih lanjut. Hasil wawancara peneliti terhadap perwakilan peserta didik yang
dipilih berupa transkrip rekaman. Transkrip rekaman diperoleh dari proses wawancara yang telah dilaksanakan kemudian diubah dalam bentuk kata-
kata. a.
Analisis wawancara peserta didik AK AK adalah peserta didik yang belum tuntas, AK mendapatkan
hasil akhir 70. Peserta didik AK menganggap bahwa pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok adalah materi yang bisa dibilang
mudah, akan tetapi karena pada pertemuan kedua ketika membahas tentang luas permukaan kubus AK tidak berangkat sehingga masih
sedikit binggung pada sub pokok bahasan luas permukaan kubus. AK
mengaku sudah menanyakan kepada teman sekelas tentang materi pertemuan kedua, namun AK merasa bingung dengan penjelasan teman
sekelas. Ketidak pahaman AK akan materi pertemuan kedua terlihat jelas ketika peneliti menanyakan tentang rumus-rumus yang ditemukan
pada pertemuan kedua AK tidak dapat menjawab, sedangkan ketika ditanyakan rumus yang ditemukan pada pertemuan pertama AK mampu
menjawab dengan benar. AK juga masih bingung membayangkan suatu bentuk benda, terlihat ketika peneliti menanyakan aquarium ikan
berbentuk apa? AK menjawab dengan tidak pasti. Disisi lain AK berpendapat bahwa program Cabri 3D membantu pemahaman AK,
namun sedikit bingung untuk mengoperasikannya walaupun sudah diberi contoh. Hasil wawancara kepada AK dalam bentuk transkrip
rekaman yang diubah dalam kata-kata dapat dilihat pada lampiran B6.1. b.
Analisis wawancara peserta didik BKSK BKSK adalah peserta didik yang tuntas serta antara hasil akhir
dan jawaban pada kuesioner tidak kurang cocok, BKSK mendapatkan hasil akhir 93,33. BKSK menganggap sub pokok bahasan luas
permukaan kubus adalah materi yang relatif mudah jika soal menggunakan angka-angka yang kecil, akan tetapi jika angka-angka
yang dioperasikan pada soal adalah-angka dengan nominal yang besar membikin pusing. Sedangkan sub pokok bahasan luas permukaan balok
adalah materi yang lumayan sulit, karena banyak angkanya, jadi membikin pikiran BKSK menjadi
“blank”. Pemahaman BKSK akan
materi yang diajarkan dapat dibilang sudah baik, dikarenakan ketika peneliti menanyakan beberapa rumus aplikasi BKSK dapat menentukan
rumus turunan yang digunakan, BKSK dapat menentukan rumus yang digunakan untuk mencari luas permukaan kotak berbentuk kubus tanpa
tutup dan aquarium yaitu berturut-turut rumus turunan yang diutarakan BKSK adalah L
kubus tanpa tutup
= 5.s
2
dan, L
aquarium
= – . BKSK menilai pembelajaran dengan
menggunakan software Cabri 3D cukup membantu, namun sedikit bingung mengoperasikannya, dikarenakan pada saat praktik di ruang
komputer BKSK dan kedua temannya menggunakan 1 komputer. Hasil wawancara kepada BKSK dalam bentuk transkrip rekaman yang diubah
dalam kata-kata dapat dilihat pada lampiran B6.2. c.
Analisis wawancara peserta didik CWP CWP adalah perwakilan peserta didik yang tuntas dan
mendapatkan hasil tes hasil belajar 100. CWP menganggap pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok adalah materi yang mudah,
dikarenakan sudah pernah dipelajari pada bangku sekolah dasar SD. Materi yang sedikit membingungkan adalah materi aplikasi, yaitu
ketika ada soal yang menanyakan luas permukaan kubus atau balok tanpa tutup. Akan tetapi ketika saya menanyakan rumus mencari luas
permukaan aquarium CWP dapat menjawab dengan benar yaitu L
aquarium
= 2{p x l + p x t + l x t} – p x l. CWP mengaku bahwa
program Cabri 3D lumayan membantu, yaitu ketika CWP membuka
bangun kubus atau balok bisa muncul jaring-jaring yang terbentuk, sehingga mempermudah untuk membayangkannya. CWP mengaku ada
yang mengusik pikirannya yaitu rasa penasaran CWP terhadap program Cabri 3D yang membuat CWP asik mengotak-atik program Cabri 3D
sehingga CWP terkadang kurang konsentrasi pada pokok bahasan yang diajarkan. Hasil wawancara kepada CWP dalam bentuk transkrip
rekaman yang diubah dalam kata-kata dapat dilihat pada lampiran B6.3. d.
Analisis wawancara peserta didik ICV ICV adalah peserta didik yang tidak tuntas tetapi menganggap
pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok adalah materi yang cukup mudah. ICV menganggap sub pokok bahasan luas permukaan
kubus mudah dikarenakan dia hafal dengan rumus yang digunakan, sedangkan menganggap sub pokok bahasan luas permukaan balok
lumayan susah karena lupa rumusnya. Hal ini dapat terlihat ketika peneliti menanyakan perihal rumus, ICV dapat menjawab untuk
pertanyaan rumus luas permukaan kubus bahkan untuk kubus yang tanpa tutup, akan tetapi ICV tidak dapat menjawab untuk pertanyaan
pertanyaan luas permukaan balok. ICV mengaku program Cabri 3D membantu pemahamannya, dikarenakan membuat tahu yang tadinya
tidak tahu. Hasil wawancara kepada ICV dalam bentuk transkrip rekaman yang diubah dalam kata-kata dapat dilihat pada lampiran B6.4.
e. Analisis wawancara peserta didik JPL
JPL adalah peserta didik yang tidak tuntas. JPL menganggap sub pokok bahasan luas permukaan balok adalah materi yang lumayan sulit
dikarenakan JPL sering lupa rumus yang digunakan, dan menganggap sub pokok bahasan luas permukaan kubus adalah materi yang lumayan
mudah dikarenakan sisi-sisi pada kubus panjangnya sama. JPL mengaku mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menyelesaikan
soal dikarenakan rumus dan cara mengerjakan soalnya panjang. Hal ini diperkuat dengan jawaban JPL ketika peneliti menanyakan rumus untuk
mencari luas permukaan kubus dan kubus tanpa tutup JPL dapat menjawab dengan benar, akan tetapi ketika ditanyakan tentang rumus
luas permukaan balok dan luas permukaan aquarium JPL hanya dapat menjawab rumus luas permukaan balok saja, padahal JPL mengerti
bahwa aquarium adalah suatu benda yang berbentuk seperti balok tanpa tutup. program Cabri 3D menurut JPL membantu pemahamannya dan
mempermudah mempelajari luas permukaan kubus. Hasil wawancara kepada JPL dalam bentuk transkrip rekaman yang diubah dalam kata-
kata dapat dilihat pada lampiran B6.5. f.
Analisis wawancara peserta didik KP KP adalah peserta didik yang tuntas serta antara hasil akhir dan
jawaban pada kuesioner tidak kurang cocok, KP mendapatkan hasil akhir 86,67. Ketidak konsistenan KP terlihat juga pada proses
wawancara yaitu ketika peneliti menanyakan tentang pokok bahasan
luas permukaan kubus dan balok KP menganggap bahwa ini adalah materi yang relatif mudah relatif mudah padahal pada jawaban
kuesioner KP menganggap materi ini adalah materi yang sulit. KP menganggap sub pokok bahasan luas permukaan balok adalah materi
yang agak mudah, dikarenakan pembelajaran menggunakan program Cabri 3D dan menganggap sub pokok bahasan luas permukaan kubus
adalah materi yang mudah karena semua sisi pada kubus sama panjang. KP menilai pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D
membantu pemahamannya, dikarenakan program Cabri 3D dapat memperlihatkan jaring-jaring bangun kubus dan balok. Hasil
wawancara kepada KP dalam bentuk transkrip rekaman yang diubah dalam kata-kata dapat dilihat pada lampiran B6.6.
g. Analisis wawancara peserta didik LAJAS
LAJAS adalah peserta didik yang belum tuntas, dan mendapatkan hasil akhir 53,33. Peserta didik LAJAS menganggap bahwa pokok
bahasan luas permukaan kubus dan balok adalah materi yang sulit, akan tetapi LAJAS menilai sub pokok bahasan luas permukaan kubus lebih
mudah dibandingkan dengan sub pokok bahasan balok. Kesulitan LAJAS adalah menghafalkan rumus yang digunakan. Walaupun ketika
peneliti menanyakan tentang rumus untuk mencari luas permukaan kubus dan balok LAJAS dapat menjawab dengan tepat. LAJAS tidak
dapat menjawab ketika peneliti menanyakan tentang rumus untuk mencari luas permukaan kubus tanpa tutup dan aquarium, LAJAS
hanya dapat menjawab luas permukaan kubus tanpa tutup itu rumus untuk mencari luas pemukaan kubus dikurangi, namun LAJAS belum
tahu dikurangi apa. LAJAS mengaku program Cabri 3D membantu pemahamannya dikarenakan membuat muncul gambaran yang jelas.
Hasil wawancara kepada LAJAS dalam bentuk transkrip rekaman yang diubah dalam kata-kata dapat dilihat pada lampiran B6.7.
h. Analisis wawancara peserta didik MP
MP adalah peserta didik yang belum tuntas, MP mendapatkan hasil akhir 46,67. Peserta didik MP menganggap bahwa pokok bahasan
luas permukaan kubus dan balok adalah materi yang sulit, kesulitan ini dikarenakan MP menganggap susah dalam menghafalkan rumus yang
digunakan. Walaupun MP menganggap materi ini adalah materi yang sulit, MP dapat menjawab dengan benar ketika peneliti menanyakan
rumus-rumus yang digunakan untuk mencari luas permukaan kubus dan balok, MP hanya tidak dapat menjawab ketika peneliti menanyakan
rumus yang digunakan untuk mencari luas permukaan kubus tanpa tutup. Disisi lain MP berpendapat bahwa program Cabri 3D membantu
pemahaman MP, karena dengan program ini MP dapat mengetahui segala sesuatu dari kubus dan balok, contohnya dapat menentukan
volume, panjang, lebar dari kubus dan balok. Hasil wawancara kepada MP dalam bentuk transkrip rekaman yang diubah dalam kata-kata dapat
dilihat pada lampiran B6.8.
i. Analisis wawancara peserta didik MDA
MDA adalah peserta didik yang belum tuntas, dan mendapatkan hasil akhir 40. MDA menganggap bahwa sub pokok bahasan luas
permukaan kubus adalah materi yang bisa dibilang mudah, dikarenakan rumus yang pendek sehingga mudah untuk diingat, dan menganggap
sub pokok bahasan luas permukaan balok adalah materi yang sulit dan membingungkan. Disisi lain MDA berpendapat bahwa program Cabri
3D membantu pemahaman MDA, pembelajaran dengan menggunakan program ini mempermudah materi yang diajarkan, dan pembelajaran
dengan menggunakan komputer itu mengasikkan. Hasil wawancara kepada MDA dalam bentuk transkrip rekaman yang diubah dalam kata-
kata dapat dilihat pada lampiran B6.9. j.
Analisis wawancara peserta didik PAR PAR adalah peserta didik yang belum tuntas dan mendapatkan
nilai akhir terendah yaitu 16,67. Peserta didik PAR menganggap bahwa sub pokok bahasan luas permukaan kubus adalah materi yang agak
susah, tetapi akan menjadi mudah jikalau mau menghafalkan rumusnya, karena rumusnya pendek. Untuk sub pokok bahasan luas permukaan
balok PAR menganggap bahwa materi ini adalah materi yang sulit, dikarenakan rumus yang digunakan panjang. PAR mengaku jika setiap
hari harus membantu orang tua mencari uang, sehingga terkadang merasa “ngantuk” ketika dikelas karena kecapekan. Disisi lain PAR
berpendapat bahwa program Cabri 3D membantu pemahaman PAR,
karena program ini cukup canggih serta pembelajaran dengan menggunakan komputer dan program Cabri 3D membuat pelajaran
lebih asik dan menyenangkan. Hasil wawancara kepada PAR dalam bentuk transkrip rekaman yang diubah dalam kata-kata dapat dilihat
pada lampiran B6.10. k.
Analisis wawancara peserta didik PEP PEP adalah salah satu peserta didik yang belum tuntas, PEP
mendapatkan hasil akhir 56,67. Peserta didik PEP menganggap bahwa sub pokok bahasan luas permukaan balok adalah materi yang mudah
ketika di kelas diajarkan, tetapi menjadi sulit ketika ujian akhir PEP, sebab PEP lupa dengan rumus-rumus yang digunakan. Sedangkan
untuk sub pokok bahasan luas permukaan kubus adalah materi yang mudah karena tidak membingungkan. Hal ini berbeda dengan hasil dari
kuesioner, yaitu PEP menganggap sub pokok bahasan kubus adalah materi yang sulit dan membingungkan, dan sub pokok bahasan luas
permukaan balok adalah materi yang mudah. Ketika peneliti menanyakan tentang rumus untuk mencari luas permukaan kubus dan
balok, PEP tidak dapat menjawab, dia hanya menjaab “lali’e mas”,
dengan ini peneliti melihat bahwa PEP belum memahami materi yang diajarkan dengan baik, dan hanya mengerti ketika dalam proses KBM.
Disisi lain PEP berpendapat bahwa program Cabri 3D membantu pemahaman PEP karena dari situ tahu kalau luas permukaan kubus dan
balok itu dari luas jaring-jaringnya. Hasil wawancara kepada PEP
dalam bentuk transkrip rekaman yang diubah dalam kata-kata dapat dilihat pada lampiran B6.11.