Marcedes 2007 masalah umum sistem resirkulasi terkait kualitas air adalah temperatur air, rendahnya kadar DO, meningkatnya konsentrasi buangan
metabolit, kejenuhan gas-gas, tingkat kelarutan ozon, keberadaan beberapa zat kimia untuk pembersih atau bahan terapi kimia di dalam air.
2.3.1 Suhu
Suhu dalam wadah resirkulasi haruslah dijaga berada dalam kondisi yang optimum bagi spesies yang dipelihara. Suhu yang optimum akan memberikan
pertumbuhan ikan yang cepat, konversi pakan yang efisien, dan relatif lebih tahan kepada beberapa jenis penyakit. Menurut Fdz-Polanco et al. 1994 salah satu
bakteri yang bekerja dalam proses nitrifikasi di alam Nitrosomonas mencapai aktivitas maksimum pada suhu 28-29
o
C. Frey 1961 menyatakan bahwa kisaran suhu untuk ikan maanvis berada pada 24
C sampai 28 C.
2.3.2 Kadar Oksigen Terlarut
Menjaga kadar oksigen terlarut dissolved oxigen, DO di dalam wadah pemeliharaan dengan sistem resirkulasi merupakan aspek penting karena bukan
hanya ikan yang berperan sebagai pengkomsumsi oksigen namun bakteri nitrifikasi yang hidup di dalam sistem juga memiliki kebutuhan oksigen yang
tinggi. Losordo et al. 1998 mengatakan bahwa kemampuan sistem resirkulasi untuk meningkatkan kadar DO di dalam wadah pemeliharaan akan menjadi
batasan untuk daya dukung wadah pemeliharaan untuk ikan. Menjaga kadar DO di dalam wadah resirkulasi dapat dilakukan dengan melakukan penambahan
oksigen yang mengimbangi laju komsumsi oksigen oleh ikan dan bakteri yang terdapat di dalam wadah biofilter sistem resirkulasi. Kadar oksigen terlarut harus
dijaga di atas 60 dari kejenuhan atau diatas 5 ppm batas ini merupakan kadar optimum bagi kebanyakan ikan di perairan tropis.
2.3.3 Derajat Keasaman pH
Boyd 1979 menyatakan bahwa pada rentang pH 6,5 sampai 9 merupakan rentang pH yang paling cocok untuk produksi ikan. Bakteri di dalam sistem
resikulasi berperan sebagai pengurai buangan metabolit ikan, rentang pH optimum bagi bakteri nitrifikasi yang hidup di dalam sistem resirkulasi menurut Masser et
al . 1999 adalah dari 7 sampai 8. Lingga dan Susanto 1999 menyatakan ikan
maanvis tumbuh baik pada rentang pH 6,7-7.
2.3.4 Alkalinitas