Kualitas Ikan Maanvis Ikan Maanvis
untuk lebih dari tiga dekade. Penerapan teknologi ini mengurangi kebutuhan akan ruang dan kebutuhan air, sistem ini akan sangat berguna jika diterapkan pada
daerah-daerah yang mengalami kesulitan dengan sumberdaya lahan dan air seperti di daerah perkotaan.
Timmons et al. 2002 mengatakan bahwa sistem resirkulasi terdiri dari rangkaian yang terorganisir sedemikian rupa yang memungkinkan setidaknya
sebagian dari air yang berada di dalam wadah pemeliharaan mengalir meninggalkan wadah pemeliharaan untuk diolah dan kemudian digunakan
kembali dalam wadah pemeliharaan ikan yang sama atau wadah pemeliharaan ikan lainnya. Namun, penerapan sistem resirkulasi juga memiliki berbagai
kekurangan. Masalah yang paling sering muncul adalah penurunan kualitas air jika pengolahan air di dalam sistem ini tidak dikontrol dengan benar. Hal ini dapat
menyebabkan efek negatif pada pertumbuhan ikan, meningkatkan risiko penyakit menular, meningkatkan stres ikan, dan masalah lain yang terkait dengan kualitas
air yang mengakibatkan menurunnya produksi. Penurunan kualitas air dalam budidaya sistem resirkulasi yang merupakan
sistem budidaya tertutup dapat dilakukan dengan menggunakan proses filtrasi di dalam sistem. Menurut Spotte 1970 tiga jenis filtrasi di dalam sistem budidaya
tertutup adalah: biologis, mekanis, dan kimia. Filtrasi biologis didefinisikan sebagai mineralisasi bahan organik nitrogen, nitrifikasi dan denitrifikasi oleh
bakteri yang larut di dalam air dan melekat pada substrat di dalam filter. Filtrasi mekanis merupakan proses pemisahan secara fisik dan konsentrasi dari padatan
partikulat yang terlarut di dalam aliran air. Sedangkan filtrasi kimia merupakan pembersihan bahan umumnya terlarut atau organik, tetapi juga senyawa nitrogen
dan fosfor dari larutan pada tahap molekuler dengan cara penyerapan oleh substrat berpori atau langsung dengan oksidasi atau fraksinasi.