Morfologi dan Anatomi Produksi Ikan Maanvis

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Maanvis

Pterophyllum scalare 2.1.1 Taksonomi dan distribusi Berdasarkan Axelrod 1993 Taksonomi ikan maanvis Pterophyllum scalare adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Osteichthyes Ordo : Percomorphoidea Famili : Cichlidae Genus : Pterophyllum Spesies : Pterophyllum scalare Ortega et al. 2009 menyebutkan bahwa ikan maanvis disebut juga dengan angelfish yang berasal dari Guyana, Orinoco, cekungan Sungai Amazon, Amerika Selatan. Menurut Garcia dan Gomez 2005 ikan maanvis bersifat omnivora di lingkungan alaminya. Makanannya terdiri dari plankton, larva dari serangga dan udang-udangan, tumbuhan, dan cacing. Ikan maanvis Pterophyllum scalare mempunyai delapan lokus berbeda yang telah diidentifikasi memiliki alel non-liar yang mengubah penampilan ikan atau fenotipe. Fenotipe yang berbeda terbentuk dari kombinasi alel-alel tersebut The Angelfish Society, 2007. Permintaan akan ikan ini sangat banyak karena keindahannya, kemampuan berkembang biak, dan kemampuan adaptasi yang baik ketika dipelihara.

2.1.2 Morfologi dan Anatomi

Ikan maanvis merupakan salah satu ikan hias air tawar yang dikenal secara luas di dunia. Ikan maanvis berbentuk cakram yang mempunyai bentuk sirip yang sangat indah. Sirip dorsal, dan sirip anal memiliki ukuran yang sangat panjang dan melebihi panjang tubuh ikan. Warna tubuh keperakan dengan garis hitam vertikal. Menurut Keith et al. 2000 perbedaan jenis kelamin pada ikan ini sangat susah dibedakan pada fase juvenil, ikan maanvis bisa dibedakan antara jantan dan betina ketika sudah memasuki masa pemijahan. a b c d e f g h i Gambar 1. Fenotipe ikan maanvis Pterophyllum scalare:a Smokey,b Dark Black, c Marble Ghost, d Halfback, e Zebra Lace, f Black Clown, g Blue Koi, h Leopard, i Goldpearlscale The Angelfish Society, 2007.

2.1.3 Produksi Ikan Maanvis

Kegiatan produksi ikan maanvis yang banyak dilakukan oleh pembudidaya ikan hias di Indonesia terutama pembudidaya di kawasan Parung Panjang, Kab. Bogor adalah menggunakan bak terpal terbuka, tampa pergantian air dan menggunakan padat penebaran 1 ekorliter dalam membesarkan ikan maanvis dari ukuran kuku panjang tubuh sekitar 1,5 cm hingga ukuran S sekitar 2-3 cm atau M sekitar 3-4 cm. Masa produksi dengan sistem tersebut berkisar antara 1-1,5 bulan . Setiawan 2009 mencoba melakukan peningkatan produksi ikan manvis pada tahap pendederan dari ukuran 2-3 cm hingga ukuran 3-4 cm dengan padat penebaran 1, 2, dan 3 ekorliter dan menunjukkan hasil bahwa ikan maanvis dapat hidup dan berkembang sampai pada padat penebaran 3 ekorliter namun hanya dengan derajat kelangsungan hidupnya hanya 75. Sistem produksi yang digunakan adalah sistem pergantian air setiap harinya, namun hasil produksi yang optimal tetap pada padat penebaran 1 ekorliter. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa peningkatan padat penebaran menurunkan parameter produksi berupa derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik specific growth rate, SGR dan pertumbuhan panjang mutlak. Selain itu, peningkatan padat penebaran juga menurunkan kualitas media pemeliharaan.

2.1.4 Kualitas Ikan Maanvis