Metode Analisis Data Kesimpulan

Tindakan Supervisi X4 Tindakan mengawasi atau mengarahkan penyelesaian pekerjaan yang dilakukan auditor Indikator penilaian : 1. Feedback atas kinerja pemeriksaan 2. Perhatian pada keluhan atau permasalahan 3. Kejelasan penugasan secara keseluruhan 4. Keadilan mendistribusikan kesempatan dan beban pekerjaan 5. Pengawasan pekerjaan sampai selesai 6. Supervisor menjadi panutan 7. Pengembangan kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, dan keadilan analitis Interval

4.6. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan model regresi linier berganda dan uji residual, untuk keabsahan hasil analisis maka terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrumen penelitian, uji normalitas data dan uji asumsi klasik. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi software SPSS. Data dianalisis dengan metode regresi linear berganda Multiple Regression Analysis untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diteliti. Persamaannya adalah sebagai berikut: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e Dimana : Y = Kinerja Auditor X1 = Kualitas Sumber Daya Manusia X2 = Komitmen Organisasi X3 = Motivasi Kerja e = Error Untuk menguji variabel moderating digunakan uji residual. Peneliti menggunakan uji residual karena untuk mengatasi multikolineartas yang akan menyalahi uji asumsi klasik dalam regresi ordinary least square OLS. Universitas Sumatera Utara Menurut Ghozali 2005:207 analisis residual menguji pengaruh deviasi penyimpangan dari suatu model. Fokusnya adalah ketidak cocokkan lack of fit yang dihasilkan dari deviasi hubungan linier antar variabel independen. Lack of fit ditunjukkan oleh nilai residual didalam regresi. Persamaan regresi 2 menggambarkan apakah variabel moderating merupakan variabel moderating dan ini ditunjukkan dengan hasilnya signifikan dan nilai koefisiennya negatif yang berarti adanya lack of fit antara variabel independen dan variabel moderating. Persamaan regresi uji residual adalah sebagai berikut: X 4 = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e ................... Persamaan-1 |e| = α + b 1 Y + e ............................................. Persamaan-2 Dimana : Y = Kinerja Auditor X1 = Kualitas Sumber Daya Manusia X2 = Komitmen Organisasi X3 = Motivasi Kerja X4 = Tindakan Supervisi |e| = Nilai mutlak residual regresi X 1 , X 2 , X 3 terhadap X 4 b1, b2, b3 = Koefisien Regresi α = Konstanta e = Error Universitas Sumatera Utara

4.7. Uji Kualitas Data

Menurut Indriantoro dan Supomo 1999:67 ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu reliabilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data digunakan antara lain :

4.7.1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauh mana suatu alat ukur diyakini dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pertanyaan atau pernyataan kuesioner dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan atau pernyataan kuesioner adalah Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan ketentuan : jika r hitung lebih besar dari tabel, maka skor butir pertanyaan atau pernyataan kuesioner valid tetapi sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari tabel, maka skor butir pertanyaan atau pernyataan kuesioner tidak valid.

4.7.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrument atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda-beda. Teknik yang digunakan untuk mengukur realibilitas pengamatan adalah dengan menggunakan koefisien cronbach alpha, yaitu instrumen dikatakan reliable jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6. Menurut Nunnally Universitas Sumatera Utara dalam Ghozali 2005:46 “Suatu kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha 0,60”.

4.8. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

4.8.1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti data terlihat menyebar mengikuti garis diagonal dan diagram histogram yang tidak condong ke kiri dan ke kanan Ghozali, 2005:149. Untuk menguji normalitas digunakan 2 metode pengujian yaitu Normal p_plot dan diagram histogram. Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, analisis non parametrik termasuk model-model regresi dapat digunakan. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar garis diagonal. Kenormalan data juga dapat dilihat dengan melihat diagram histogram dimana keputusanpengambilan kesimpulan yaitu jika grafik histogram tidak condong ke kiri dan ke kanan maka data penelitian berdistribusi normal dan sebaliknya. Universitas Sumatera Utara

4.8.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji, apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen maka akan ditemukan adanya masalah multikolinearitas. Suatu model regresi yang baik harus tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinearitas terhadap setiap data variabel bebas yaitu dengan : 1. Melihat angka Collinearity Statistics yang ditunjukkan oleh Nilai Variance inflation Factor VIF. Jika angka VIF lebih besar dari 10, maka variabel bebas yang ada memiliki masalah multikolinearitas. 2. Melihat nilai tolerance pada output penilaian multikolinearitas yang tidak menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,1 akan memberikan kenyataan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas. Nugroho, 2005:58

4.8.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homokedastisitas, sedangkan untuk varian yang berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah sebagai berikut : a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. Universitas Sumatera Utara c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Nugroho, 2005:63

4.9. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan melihat rata-rata nilai variabel yang dipakai. Kuesioner diarahkan untuk jawaban positif atau negatif. Interval jawaban terdiri dari 1 sampai dengan 5, dan jawaban point 4 dan point 5 merupakan jawaban positif. Untuk menguji hipotesis secara simultan dengan uji F dan untuk menguji hipotesis secara parsial dengan uji t.

4.9.1. Uji t

Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan uji t, yaitu menguji pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Langkah-langkah pengambilan keputusan untuk uji t adalah sebagai berikut : 1. Ho : b1 = 0 , kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi dan motivasi kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Sumatera Utara. 2. H1 : b1 ≠ 0 , kualitas sumber daya manusia, komit men organisasi dan motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengujian adalah : 1. P Value sig 0,05 = H ditolak 2. P Value sig 0,05 = H diterima

4.9.2. Uji F

Uji F menguji pengaruh simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah sebagai berikut: 1. Ho : b1 = 0 , kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi dan motivasi kerja tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Sumatera Utara. 2. H1 : b1 ≠ 0 , kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi dan motivasi kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Sumatera Utara. Kriteria pengujian adalah : 1. P Value sig 0,05 = H ditolak 2. P Value sig 0,05 = H diterima

4.9.3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen dan sebaliknya jika mendekati nol. Universitas Sumatera Utara Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik Ghozali, 2005:87. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data 5.1.1. Deskripsi Lokasi Lokasi penelitian ini adalah di Kantor lnspektorat Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jl. KH. Wahid Hasyim No. 8 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor lnspektorat sebanyak 79 tujuh puluh sembilan orang. Pada penelitian ini peneliti menyebarkan kuesioner sebanyak 79 tujuh puluh sembilan orang. Seluruh kuesioner yang kembali dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun distribusi pengumpulan data sebagai berikut : Tabel 5.1. Pengumpulan Data Keterangan Jumlah Persentase Kuesioner yang dikirim Kuesioner tidak kembali Kuesioner cacat rusak Kuesioner yang baik dan layak dapat diuji 79 8 71 100 10 90 Sumber : Data Diolah peneliti

5.1.2. Karakteristik Responden

Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan, maka diperoleh data tentang responden penelitian yang terdiri dari : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persen Pria Wanita 51 orang 20 orang 71,8 28,2 Total 71 orang 100 Sumber : Data Diolah peneliti Berdasarkan Tabel 5.2 maka auditor pria sebanyak 51 lima puluh satu orang dan auditor wanita sebanyak 20 dua puluh orang. Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Sumber : Data Diolah peneliti Berdasarkan Tabel 5.3 maka auditor yang paling banyak antara 11-15 tahun sebanyak 37 tiga puluh tujuh orang, dan paling sedikit 5 tahun sebanyak 5 lima orang. Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur Umur Jumlah Persen 20-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51-60 Tahun - 12 orang 49 orang 10 orang - 16,9 69,0 14,1 Total 71 orang 100 Sumber : Data Diolah peneliti Berdasarkan Tabel 5.4 maka jumlah auditor paling terbesar dengan umur 41-50 tahun sebanyak 49 empat puluh sembilan orang dan jumlah auditor paling kecil dengan umur 51-60 tahun sebanyak 10 sepuluh orang. Masa Kerja Jumlah Persen 5 Tahun 5 orang 7,0 6-10 Tahun 23 orang 32,4 11-15 Tahun 37 orang 52,1 16-20 Tahun 6 orang 8,5 Total 71 orang 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Persen SMU Sederajat Sarjana Muda Sarjana S1 Pasca Sarjana S2 3 orang 2 orang 37 orang 29 orang 4,2 2,8 52,1 40,8 Total 71 orang 100 Sumber : Data Diolah peneliti Berdasarkan Tabel 5.5 tersebut auditor dengan tingkat pendidikan paling banyak adalah auditor yang memiliki ijazah Pasca Sarjana S2 sebanyak 29 dua puluh sembilan orang, ijazah sarjana S1 sebanyak 37 tiga puluh tujuh orang, ijazah sarjana muda Diploma sebanyak 2 dua orang dan auditor dengan jenjang pendidikan SMU sederajat sebanyak 3 tiga orang. Tabel 5.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan NO Jabatan Jumlah Tingkat Pendidikan SMU Sederajat Sarjana Muda Sarjana S1 Pasca Sarjana S2 1 Auditor Ahli Muda 38 orang - - 20 orang 18 orang 2 Auditor Pratama 16 orang - - 11 orang 5 orang 3 Auditor Pelaksana Lanjutan 12 orang - - 6 orang 6 orang 4 Auditor Penyelia 4 orang 2 orang 2 orang - - 5 Auditor Pelaksana 1 orang 1 orang - - - Jumlah 71 orang 3 orang 2 orang 37 orang 29 orang Sumber : Data Diolah peneliti Berdasarkan Tabel 5.6 maka jumlah auditor ahli muda paling banyak sebesar 38 tiga puluh delapan orang, jumlah auditor pratama sebesar 16 enam belas orang, jumlah auditor pelaksana lanjutan sebesar 12 dua belas orang, jumlah auditor penyelia sebesar 4 empat orang dan jumlah auditor pelaksana sebesar 1 satu orang. Universitas Sumatera Utara 5.2. Hasil Analisis Data 5.2.1. Uji Kualitas Data Uji kualitas data dimaksudkan agar keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan terbebas dari bias secara statistik. Pengujian kualitas data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Apabila hasil pengujian menjumpai data penelitian valid dan reliabel secara statistik, maka dapat disimpulkan kualitas data yang digunakan cukup baik.

5.2.1.1. Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar daripada angka kritik r hitung r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Pengujian kualitas data dilakukan dengan sampel uji coba sebanyak 30 orang. Angka kritik pada penelitian ini adalah N-2=30-2 =28 dengan taraf signifikan α = 5, maka r tabel untuk angka kritik dalam penelitian ini adalah 0,374. Berdasarkan pengujian validitas instrumen, dapat diperoleh data sebagai berikut : Tabel 5.7. Uji Validitas Variabel Penelitian Instrumen Penelitian Butir Instrumen r Hitung r Tabel Keterangan Kinerja Auditor 1 0.477 0.374 Valid Y 2 0.612 0.374 Valid 3 0.429 0.374 Valid 4 0.478 0.374 Valid 5 6 7 0.482 0.396 0.393 0.374 0.374 0.374 Valid Valid Valid Universitas Sumatera Utara Kualitas Sumber 1 0.476 0.374 Valid Daya Manusia 2 0.759 0.374 Valid X1 3 0.614 0.374 Valid 4 0.451 0.374 Valid 5 6 7 0.524 0.541 0.578 0.374 0.374 0.374 Valid Valid Valid Komitmen Organisasi 1 0.421 0.374 Valid X2 2 0.553 0.374 Valid 3 0.426 0.374 Valid 4 0.611 0.374 Valid 5 6 7 0.666 0.687 0.421 0.374 0.374 0.374 Valid Valid Valid Motivasi Kerja 1 0.632 0.374 Valid X3 2 0.603 0.374 Valid 3 0.453 0.374 Valid 4 0.528 0.374 Valid 5 6 7 0.641 0.527 0.395 0.374 0.374 0.374 Valid Valid Valid Tindakan Supervisi 1 0.577 0.374 Valid X4 2 0.421 0.374 Valid 3 0.734 0.374 Valid 4 0.691 0.374 Valid 5 6 7 0.475 0.764 0.619 0.374 0.374 0.374 Valid Valid Valid Sumber : Data Olahan SPSS Dari 7 butir pernyataan yang diuji coba untuk variabel kinerja auditor Y semua butir dinyatakan valid selanjutnya untuk variabel kualitas sumber daya manusia X1, komitmen organisasi X2, motivasi kerja X3 serta tindakan supervisi X4 yang masing-masing 7 butir pertanyaan dinyatakan valid karena memiliki r hitung lebih tinggi dari r tabel pada taraf signifikansi α = 5 yaitu 0,374. Universitas Sumatera Utara

5.2.1.2. Uji Realibilitas

Pengujian Reliabilitas adalah pengujian yang bertujuan untuk mengukur konsistensi alat ukur yang digunakan untuk suatu objek yang diteliti. Uji Reliabilitas dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Suatu kuesioner dikatakan reliable jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Tabel 5.8. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel Cronbach’s Alpha Batas Reliabilitas Keterangan Kinerja Auditor Y 0.723 0.60 Reliabel Kualitas Sumber Daya Manusia X1 0.819

0.60 Reliabel

Komitmen Organisasi X2 0.798

0.60 Reliabel

Motivasi Kerja X3 0.799

0.60 Reliabel

Tindakan Supervisi X4 0.847

0.60 Reliabel

Sumber : Data Olahan SPSS Dari Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan Uji Reliabilitas menunjukkan angka Cronbach’s Alpha pada masing-masing kolom variabel tersebut lebih besar dari 0,60 Batas Reliabilitas maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliable.

5.2.2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi linear berganda dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi : Uji Normalitas, Uji Multikolineritas, dan Uji Heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

5.2.2.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas data bertujuan untuk menguji apakah model regresi antara variable dependen terikat dan variable independen bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak yang dapat dilihat dengan menggunakan Normal P-P Plot dan Diagram Histogram yang tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar garis diagonal. Grafiknya sebagai berikut : Hasil pengujian menunjukkan bahwa data Residual terdistribusi secara normal dimana titik-titik disekitar garis diagonal dan penyebarannya masih mengikuti garis diagonal. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.1. Uji Normalitas Dari Gambar 5.1 dapat disimpulkan data terdistribusi dengan normal, data terlihat menyebar mengikuti garis diagonal dan diagram histogram yang tidak condong ke kiri dan ke kanan sehingga dapat dikatakan data terdistribusi dengan normal.

5.2.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolineritas adalah suatu keadaan dimana variabel lain independen saling berkorelasi satu dengan lainnya. Persamaan regresi linear berganda yang baik adalah persamaan yang bebas dari adanya multikolineritas antara variabel independen. Alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur ada tidaknya variabel yang berkorelasi, maka digunakan alat uji atau deteksi Variance Inflation Factor VIF. Dimana nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Constant 1 Kualitas Sumber Daya Manusia X1 Komitmen Organisasi X2 0.924 0.748 1.083 1.336 Motivasi Kerja X3 0.727 1.376 Sumber : Data Olahan SPSS Dari hasil Uji Multikolinearitas dengan melihat nilai VIF pada Tabel 5.9, dapat diketahui masing-masing variabel independen memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Maka dapat dinyatakan model regresi linear berganda terbebas dari masalah multikolinearitas.

5.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi perbedaan varian residual dari suatu periode pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual dari suatu periode pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskesdastisitas, dan jika varian berbeda disebut heteroskedasitas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisis dapat dilakukan dengan melihat gambar berikut ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. Uji Heteroskedastisitas Dengan menggunakan metode grafik, menunjukkan penyebaran titik-titik data yaitu : a. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau di sekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data tidak berpola. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara 5.2.3. Pengujian Hipotesis 5.2.3.1. Pengujian Hipotesis 1 Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk dilakukan pengujian analisis regresi berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis secara simultan dengan Uji F dan pengujian hipotesis secara parsial dengan Uji t. Pengujian untuk Hipotesis 1 satu dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e Dimana : Y = Kinerja Auditor X1 = Kualitas Sumber Daya Manusia X2 = Komitmen Organisasi X3 = Motivasi Kerja e = Error Tabel 5.10. Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 5.651 3.466 1.631 .108 X1 .758 .094 .698 8.082 .000 .924 1.083 X2 -.147 .092 -.153 -1.597 .115 .748 1.336 X3 .189 .101 .181 1.862 .067 .727 1.376 Dependent Variable: Y Variabel independen yang mempunyai nilai P Value sig lebih kecil dari pada 0,05 dalam nilai absolut pada taraf signifikansi α = 5 hanya variabel kualitas sumber daya manusia yaitu sebesar 0,000. Variabel kualitas sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara berpengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor H ditolak. Sedangkan variabel komitmen organisasi sebesar 0,115 lebih besar dari P Value sig, artinya variabel komitmen organisasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja auditor pada taraf signifikansi α = 5 H diterima. Selanjutnya variabel motivasi kerja sebesar 0,67 lebih besar dari P Value sig, artinya variabel motivasi kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja auditor pada taraf signifikansi α = 5 H diterima. Tabel 5.11. Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 428.189 3 142.730 26.085 .000 a Residual 366.600 67 5.472 Total 794.789 70 a. Predictors: Constant, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Nilai P Value sig 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak, artinya semua variabel independen kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja auditor pada taraf signifikansi α = 5. Tabel 5.12. Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .734 a .539 .518 2.339 a. Predictors: Constant, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Universitas Sumatera Utara Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk melihat kemampuan model dalam menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen dari model yang dibangun. Berdasarkan tabel 5.12 koefisien determinasi dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0,518 berarti variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen hanya sebesar 51.8, sisanya sebesar 48.2 diterangkan oleh variabel lain di luar model. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, maka model penelitian adalah sebagai berikut: Y = 5,651 + 0,758 X1 – 0,147 X2 + 0,189 X3 + e Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel Kualitas Sumber Daya Manusia menunjukkan nilai positif berarti bahwa hubungan antara Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Kinerja Auditor adalah positif. Artinya bahwa semakin tinggi Kualitas Sumber Daya Manusia, maka semakin tinggi Kinerja Auditor. Koefisien dari variabel Komitmen Organisasi menunjukkan angka negatif, berarti bahwa hubungan antara Komitmen Organisasi dengan Kinerja Auditor adalah negatif artinya bahwa semakin tinggi Komitmen Organisasi, maka semakin rendah Kinerja Auditor. Koefisien dari variabel Motivasi Kerja menunjukkan nilai positif berarti bahwa hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kinerja Auditor adalah positif. Artinya bahwa semakin tinggi Motivasi Kerja, maka semakin tinggi Kinerja Auditor. Universitas Sumatera Utara

5.2.3.2. Pengujian Hipotesis 2

Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model telah dapat digunakan untuk dilakukan pengujian analisis regresi berganda, maka langkah selanjutnya adalah menguji apakah variabel Tindakan Supervisi merupakan variabel moderating digunakan uji residual dengan persamaan regresi : X 4 = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e ............................... Persamaan-1 |e| = α + b 1 Y + e ......................................................... Persamaan-2 Dimana : Y = Kinerja Auditor X1 = Kualitas Sumber Daya Manusia X2 = Komitmen Organisasi X3 = Motivasi Kerja X4 = Tindakan Supervisi |e| = Nilai mutlak residual regresi X 1 , X 2 , X 3 terhadap X 4 b1, b2, b3 = Koefisien Regresi α = Konstanta e = Error Dari hasil pengujian residual adalah sebagai berikut : Tabel 5.13. Pengujian Hipotesis-2 Persamaan-1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 14.236 5.013 2.840 .006 SDM .098 .136 .085 .726 .470 K .345 .133 .336 2.591 .012 M .069 .147 .062 .474 .637 a. Dependent Variable: TS Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji residual pada Tabel 5.13 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: X 4 = 14,236 + 0,098 X 1 + 0,345 X 2 + 0,069 X 3 Persamaan regresi di atas keseluruhan variabel tidak ada yang memiliki nilai signifikan lebih kecil dari α 0,05 dan tidak ada bernilai koefisien negatif, dengan demikian persamaan regresi tersebut menunjukkan adanya ketidakcocokkan lack of fit hubungan antara Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja. Tabel 5.14. Pengujian Hipotesis-2 Persamaan-2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.620 2.020 1.297 .199 KA .003 .068 .005 .039 .969 a. Dependent Variable: AbsRes_1 Pada Tabel 5.14. hasil uji residual menunjukkan nilai koefisien positif 0,003 dan nilai signifikan 0,969 lebih besar dari α 0,05 artinya Tindakan Supervisi bukan variabel moderating tidak memperkuat hubungan antara Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja. Tindakan Supervisi dapat menjadi variabel moderating jika nilai koefisien negatif dan nilai signifikan lebih kecil dari α 0,05. Universitas Sumatera Utara

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Auditor. Kualitas Sumber Daya Manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Auditor, sedangkan Komitmen Organisasi dan Motivasi Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Hasil pengujian hipotesis kedua dapat dijelaskan bahwa Tindakan Supervisi tidak dapat dijadikan sebagai variabel moderasi antara Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Auditor.

5.3.1. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Auditor

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Auditor adalah positif dan signifikan. Penelitian ini tidak sejalan dengan pengujian sebelumnya oleh Dalmy 2009:62 dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sumber daya manusia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Auditor. Kualitas sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting, karenanya harus dipastikan sumber daya manusia ini harus dikelola sebaik mungkin akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Badan PengawasanInspektorat DaerahKotaKabupaten, merupakan salah satu alat bagi manajemen untuk mewujudkan penerapan Good Corporate Governance pada sebuah Institusi Pemerintah. Untuk mencapai harapan tersebut maka jelas Universitas Sumatera Utara diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten dan berintegritas untuk mengisi posisi sebagai auditor internal Pemerintahan. BPK RI 2009:22 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara SPKN mengatur tentang persyaratan pemeriksa dan organisasi pemeriksa untuk menjaga kualitas sumber daya manusia yang antara lain :

i. Persyaratan KemampuanKeahlian atau Kompetensi j. Independensi

k. Penggunaan Kemahiran Profesional secara cermat dan seksama atau Due Professional Care l. Pengendalian Mutu atau Quality Assurance SPKN mensyaratkan auditor secara individu dan kolektif harus memiliki kecakapan profesional yang memadai untuk melaksanakan kinerjanya sebagai auditor, secara individu auditor harus melaksanakan persyaratan pendidikan berkelanjutan dengan kriteria sebagai berikut: d. Setiap 2 tahun harus menyelesaikan 80 jam pendidikan e. Sedikitnya 24 jam dari 80 jam pendidikan tersebut harus dalam hal yang berhubungan langsung dengan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. f. Sedikitnya 20 jam dari 80 jam tersebut harus diselesaikan dalam 1 tahun dari periode 2 tahun. Universitas Sumatera Utara Secara kolektif Auditor harus memiliki kemampuan dan keahlian dengan ukuran sebagai berikut: e. Pengetahuan tentang SPKN f. Pengetahuan umum tentang entitas, program, dan kegiatan yang diperiksa g. Keterampilan berkomunikasi h. Keterampilan yang memadai untuk pemeriksaan yang dilaksanakan secara individual auditor harus memiliki keahlian khusus di bidang akuntansi dan auditing, serta memahami PABU yang Berkaitan dengan entitas.

5.3.2. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor adalah negatif dan tidak signifikan. Penelitian ini sejalan dengan pengujian sebelumnya oleh Dalmy 2009:62 dan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial Komitmen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Albar 2009:78 yang lokasi penelitiannya berada di lokasi yang sama, Komitmen Organisasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor. Komitmen merupakan suatu konsistensi dari wujud keterikatan seseorang terhadap suatu hal, seperti: karir, keluarga, lingkungan pergaulan sosial dan sebagainya. Adanya suatu komitmen dapat menjadi suatu dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik atau malah sebaliknya menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya, akibat suatu tuntutan komitmen lainnya. Komitmen Universitas Sumatera Utara yang tepat akan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja suatu pekerjaan. Komitmen organisasi auditor Inspektorat adalah melaksanakan pengawasan keuangan negara. Pengawasan adalah segala tindakan atau aktivitas untuk menjamin agar pelaksanaan suatu aktivitas tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan keuangan negara tidak hanya mencakup pelaksanaannya saja, namun sudah harus dimulai sejak tahap penyusunan sampai dengan tahap pertanggungjawaban keuangan negara tersebut. Pada auditor Inspektorat kelemahannya terdapat pada pengawasan khususnya pada tahap penyusunan. Dalam hal ini auditor pemerintah belum sepenuhnya menerapkan komitmen tersebut sehingga komitmen organisasi sebagai pengawasan bagi pemerintah belum berpengaruh secara signifikan. Komitmen organisasi dapat tumbuh manakala harapan kerja dapat terpenuhi oleh organisasi dengan baik. Selanjutnya dengan terpenuhi harapan kerja akan menimbulkan kinerja auditor yang baik.

5.3.3. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Auditor

Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Motivasi Kerja tidak pengaruh terhadap Kinerja Auditor dan tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Dalmy 2009:62 yang menyimpulkan Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Auditor. Penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian Albar 2009:78 dan Dwilita 2008:59 bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Auditor. Universitas Sumatera Utara Motivasi yang dimiliki seorang auditor akan mendorong keinginan individu auditor tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Adapun kepuasan kerja auditor adalah tingkat kepuasan individu auditor dengan posisinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan dengan teman sekerja atau teman seprofesi lainnya. Hal ini disebabkan karena motivasi auditor intern pemerintah hanya pada peningkatan profesionalisme melalui pembinaan, pengembangan profesi, pendidikan dan pelatihan yang terencana, berjenjang dan berkelanjutan. Peningkatan profesionalisme juga dikembangkan melalui penugasan yang didasarkan pada kompetensi keterampilan dan keahlian. Kenaikan pangkat dan jabatan yang berorientasi pada penilaian prestasi kerja yang objektif melalui sistem penilaian angka kredit dan pemberian tunjangan sesuai jenjang jabatannya. Tanggung jawab yang begitu besar belum sebanding menurut sebagian besar pemeriksa, sehingga motivasi untuk memperoleh jabatan dan tambahan tunjangan belum berpengaruh untuk menunjang kualitas kinerja auditor pemerintah. 5.3.4. Pengaruh Tindakan Supervisi terhadap hubungan antara Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Auditor Hasil uji residual menunjukkan nilai koefisien positif dan tidak signifikan, artinya Tindakan Supervisi bukan merupakan variabel moderating dan tidak dapat memperkuat hubungan antara Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi dan Motivasi Kerja. Universitas Sumatera Utara Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten yang terkait dalam pencapaian tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai hal ini sesuai dengan kutipan AECC Accounting Education Change Commission dalam Martamin 2006:17, dalam Issue Statement No.4 berisi AECC Recommendations Early Work Experience yang mendorong pemberdayaan akuntan melalui tindakan supervisi yang tepat akan menumbuhkan intrinsik motivation. Adanya tindakan supervisi dan tumbuhnya motivasi kerja sangat menentukan prestasi kerja kinerja. Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas kinerja auditor, maka supervisi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hal ini disebabkan karena auditor hanya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan seadanya karena motivasi sudah berkurang. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi dan Motivasi Kerja dengan Tindakan Supervisi sebagai variabel moderating terhadap Kinerja Auditor pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini mampu memberikan bukti empiris bahwa secara simultan menunjukkan bahwa variabel Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi dan Motivasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Auditor di Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. 2. Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Auditor, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Dalmy 2009. Variabel Komitmen Organisasi dan Motivasi Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dalmy 2009 dan Albar 2009. 3. Hasil uji residual menunjukkan Tindakan Supervisi bukan merupakan variabel moderating dan tidak dapat memperkuat hubungan antara Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi dan Motivasi Kerja. Universitas Sumatera Utara

6.2. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja Auditor Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Jambi

6 74 116

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 0 16

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 1 9

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 0 20

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 5 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Auditor - Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja dengan Tindakan Supervisi sebagai Variabel Moderating terhadap Kinerja Auditor pada Inspektorat Provinsi Su

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja dengan Tindakan Supervisi sebagai Variabel Moderating terhadap Kinerja Auditor pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, KOMITMEN ORGANISASI, DAN MOTIVASI KERJA DENGAN TINDAKAN SUPERVISI SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA TESIS

0 2 16

LAMPIRAN 1 kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN TINDAKAN SUPERVISI SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 13