c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Nugroho, 2005:63
4.9. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan melihat rata-rata nilai variabel yang dipakai. Kuesioner diarahkan untuk jawaban positif atau negatif.
Interval jawaban terdiri dari 1 sampai dengan 5, dan jawaban point 4 dan point 5 merupakan jawaban positif. Untuk menguji hipotesis secara simultan dengan uji F
dan untuk menguji hipotesis secara parsial dengan uji t.
4.9.1. Uji t
Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan uji t, yaitu menguji pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan
asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Langkah-langkah pengambilan keputusan untuk uji t adalah sebagai berikut :
1. Ho : b1 = 0 , kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi dan motivasi kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor pada Inspektorat
Sumatera Utara. 2. H1 : b1
≠ 0 , kualitas sumber daya manusia, komit men organisasi dan motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja auditor pada Inspektorat
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria pengujian adalah : 1.
P Value sig 0,05 = H ditolak
2. P Value sig
0,05 = H diterima
4.9.2. Uji F
Uji F menguji pengaruh simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah
sebagai berikut: 1. Ho : b1 = 0 , kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi dan motivasi
kerja tidak berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Sumatera Utara.
2. H1 : b1 ≠ 0 , kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi dan motivasi
kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor pada Inspektorat Sumatera Utara.
Kriteria pengujian adalah : 1.
P Value sig 0,05 = H ditolak
2. P Value sig
0,05 = H diterima
4.9.3. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen dan sebaliknya jika mendekati nol.
Universitas Sumatera Utara
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu
variabel independen, maka nilai R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu
banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R
2
pada saat mengevaluasi model regresi terbaik Ghozali, 2005:87.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Data 5.1.1. Deskripsi Lokasi