BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori dan masalah penelitian, maka peneliti mengembangkan kerangka penelitian yang diuji secara simultan dan parsial
sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1. Pengaruh kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan motivasi kerja dengan tindakan supervisi sebagai variabel
moderating terhadap kinerja auditor
LAN 2003:3, kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilankegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu instansi. Albar
2009:28 Pengukuran kinerja meliputi penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indikator kinerja. Dalam rangka pengukuran kinerja Auditor Inspektorat
Kualitas Sumber Daya Manusia X1
Komitmen Organisasi X2
Motivasi Kerja X3 Kinerja Auditor Y
Tindakan Supervisi X4
H1
H2
Universitas Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara, indikator yang digunakan adalah input, output dan outcome dalam bentuk laporan hasil pemeriksaan LHP.
Untuk menjaga kualitas auditor inspektorat perlu dilaksanakan penilaian kinerja. Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi auditor inspektorat
dalam mencapai sasaran audit. Keputusan MENPAN 2008:17 mengatur Jabatan Fungsional Auditor JFA sebagai motivasi kepada auditor intern pemerintah tujuan
JFA ini adalah : 5. Adanya jaminan peningkatan profesionalisme melalui pembinaan, pengembangan
profesi, pendidikan dan pelatihan yang terencana, berjenjang dan berkelanjutan. 6. Kenaikan pangkat dan jabatan yang berorientasi pada penilaian prestasi kerja
yang objektif melalui sistem penilaian angka kredit. 7. Adanya kepercayaan untuk menghitung sendiri self assesment perolehan angka
kredit berdasarkan pada pelaksanaan penugasan. 8. Adanya pemberian tunjangan sesuai jenjang jabatannya.
Komitmen organisasi auditor inspektorat adalah melaksanakan pengawasan keuangan negara. Pengawasan adalah segala tindakan atau aktivitas untuk menjamin
agar pelaksanaan suatu aktivitas tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan. Oleh karena yang dimaksud pengawasan keuangan negara tidak hanya
mencakup pelaksanaannya saja, namun sudah harus dimulai sejak tahap penyusunan sampai dengan tahap pertanggungjawaban keuangan negara tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Pengawasan intern meliputi pengawasan supervisi built in control, pengawasan birokrasi serta pengawasan melalui lembaga-lembaga pengawasan
intern. Pada pengawasan supervisi pengawasan atasan terhadap bawahan masing- masing pimpinan setiap unit diwajibkan melakukan pengawasan keuangan negara
terhadap para bawahan yang menjadi tanggungjawabnya. Adanya pengawasan yang dilakukan secara bertingkat ini, diharapkan adanya penyimpangan dari kebijakan
ketentuan yang telah ditetapkan, dapat diketahui sedini mungkin early warning system. Dari gambar kerangka konseptual menunjukkan bahwa Tindakan Supervisi
memperkuat hubungan antara kualitas sumber daya manusia, komitmen organisasi, dan motivasi kerja terhadap Kinerja Auditor.
3.2. Hipotesis