31 Bergabungnya SPUT dengan affiliasi nasional maupun internasional adalah
untuk mencari dukungan dan bantuan ketika isu yang diperjuangkan adalah terkait kebijakan pemerintah. Namun terkait dengan perjuangan organisasi di tingkat
Perusahaan, SPUT lebih mengutamakan perundingan antara Serikat Pekerja dengan Manajemen.
SPUT didirikan di Jakarta, pada tanggal 16 Mei 2008 dengan tujuan : 1. Menghimpun dan mempersatukan seluruh aspirasi pekerja PT United Tractors Tbk
serta mewujudkan kesetiakawanan dan solidaritas diantara pekerja. 2. Menciptakan kehidupan dan penghidupan pekerja serta pola hubungan industrial
yang selaras dan serasi dengan membela dan mempertahankan hak-hak dasar dan kepentingan pekerja, menuju terwujudnya tertib sosial, tertib hukum dan tertib
demokrasi. 3. Meningkatkan kesejahteraan anggota serta memperjuangkan perbaikan nasib,
syarat-syarat kerja serta penghidupan yang layak sesuai dengan kemanusian yang adil dan beradab.
4. Menciptakan iklim dan suasana kerja yang sehat dan kondusif Struktur organisasi SPUT adalah Musyawarah Anggota MUSYATA sebagai
pemegang kekuasaan dan kedaulatan tertinggi organisasi dan Badan Eksekutif Serikat Pekerja United Tractors BESPUT yang kepemimpinannya berlaku kolektif kolegial.
Untuk pembagian kerja di oraganisasi BESPUT terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Bendahara dan Ketua Bidang. Sesuai dengan tujuan organisasi, maka
didalam bekerjanya BESPUT akan menerima masukan aspirasi Pekerja yang menjadi anggota Serikat Pekerja kemudian memperjuangkannya ke manajemen.
4.2 Gambaran Umum Perjanjian Kerja Bersama Pada PT United Tractors, Tbk
Perjanjian Kerja Bersama yang saat ini berlaku di PT United Tractors, Tbk adalah Perjanjian Kerja Bersama periode 2014 sampai dengan 2016. Perjanjian Kerja
Bersama tersebut di sepakati antara Perusahaan dan Serikat Pekerja pada tanggal 29 april 2014. Walaupun merupakan kesepakatan antara Pengusaha dan Serikat Pekerja,
agar pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan syarat-syarat kerja di Perusahaan, maka Perjanjian Kerja Bersama tersebut telah didaftarkan ke
Kementrian Tenaga Kerja melalui Direktur Persyaratan Kerja, Kesejahteraan Dan Analisis Diskriminasi, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial Dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada tanggal 16 mei 2014.
32 Sebagai kesepakatan yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban
Pekerja maupun Perusahaan, Perjanjian Kerja Bersama di PT United Tractors, Tbk terdiri dari 18 bab dan 106 pasal. Isi dari Perjanjian Kerja Bersama tersebut dimulai
dari hal yang umum, pengakuan hak Pengusaha dan Serikat Pekerja, hubungan kerja, waktu kerja, produktivitas, pendidikan dan latihan, pengupahan, tunjangan-tunjangan,
pengobatan dan perawatan kesehatan, jaminan sosial dan kesejahteraan, pensiun, cuti dan hari libur, keselamatan dan kesehatan kerja, tata tertib, sanksi dan pelanggaran,
pemutusan hubungan kerja, penyelesaian keluh kesah serta pelaksanaan dari Perjanjian Kerja Bersama tersebut.
Hal umum yang dibahas pada Perjanjian Kerja Bersama diantaranya apa yang menjadi tujuan Perjanjian Kerja Bersama, bagaimana mencapai tujuan tersebut,
pengertian dan istilah yang ada didalam Perjanjian Kerja Bersama, pihak yang membuat kesepakatan, luasnya perjanjian, kewajiban pihak-pihak yang mengadakan
perjanjian serta hubungan industrial yang terjadi di PT United Tractors, Tbk. Pasal- pasal mengenai pengakuan hak Pengusaha dan Serikat Pekerja isinya tentang
kesepakatan pengakuan Pengusaha tentang hak Serikat Pekerja dan pengakuan Serikat Pekerja tentang hak dan wewenang Pengusaha, fasilitas dan bantuan yang diberikan
oleh Pengusaha untuk Serikat Pekerja, dispensasi yang diberikan untuk keperluan Serikat Pekerja, jaminan bagi Serikat Pekerja, jaminan bagi Pengusaha serta lembaga
kerja sama bipartit di PT United Tractors, Tbk. Pada bab hubungan kerja Perjanjian Kerja Bersama, hal yang disepakati
diantaranya mengenai penerimaan kerja termasuk persyaratan yang harus dipenuhi didalam penerimaan kerja, masa percobaan karyawan, perjanjian kerja waktu tertentu,
penempatan kerja tenaga asing, bagaimana penilaian kompetensi dan performance kerja, golongan Pekerja yang berlaku di Perusahaan, bagaimana promosi bagi Pekerja,
perjalanan dinas yang dilaksanakan Pekerja serta penempatan dan mutasi bagi Pekerja. Kesepakatan mengenai waktu kerja antara lain mengenai hari dan waktu
kerja yang berlaku, disiplin waktu kerja serta pasal tentang kerja lembur dan perhitungan upah lemburnya.
Bagaimana upaya-upaya Serikat Pekerja agar terjadi peningkatan produktivitas Pekerja sehingga terjadi pertumbuhan Perusahaan merupakan hal yang
disepakati pada bab produktivitas. Karena Pengusaha dan Serikat Pekerja menyadari bahwa salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan cara
33 peningkatan kompetensi Pekerja melalui pendidikan dan pelatihan, maka disepakati
pendidikan dasar dan pendidikan fungsional yang dilaksanakan di Perusahaan, pelatihan kerja serta fasilitas untuk pendidikan dan pelatihan tersebut.
Sebagai hak dasar dari Pekerja adalah menerima upah, maka didalam bab Perjanjian Kerja Bersama dibahas mengenai pengupahan secara detail, mulai struktur
upah atau gaji pokok, proses kenaikan upah pokok, tunjangan dan fasilitas yang berhak diterima Pekerja serta prosedur pembayaran upah yang masih berhak diterima
Pekerja walaupun yang bersangkutan berhalangan karena sakit atau ditahan. Tunjangan, bonus dan insentif merupakan pasal-pasal yang disepakati juga
terkait benefit yang di terima Pekerja. Benefit lain yang diterima Pekerja dan disepakati dalam Perjanjian Kerja Bersama ini adalah pengobatan dan perawatan
kesehatan, mulai dari bantuan pengobatan, bantuan kacamata, bantuan alat bantu dengar, bantuan rawat inap dirumah sakit, pengobatan diluar negeri, bantuan
perawatan persalinan serta keluarga berencana. Pasal-pasal Perjanjian Kerja Bersama pada bab jaminan sosial dan
kesejahteraan, pasal-pasal yang disepakati yaitu mengenai jaminan sosial tenaga kerja, asuransi kecelakaan kerja, dana pensiun, bantuan pernikahan bagi Pekerja,
santunan kematian, bantuan sosial, olah raga dan kesenian, usaha koperasi, bantuan beasiswa bagi anak Pekerja, rekreasi bagi Pekerja dan keluarganya, kerohanian serta
penghargaan masa kerja mulai dari 10 tahun. Kesepakatan tentang Pekerja pensiun isinya apa yang akan di terima oleh
Pekerja mulai dari masa persiapan pensiun sampai dengan pensiun. Cuti, ijin dan libur merupakan hak karyawan yang perlu diatur pelaksanaannya dalam Perjanjian Kerja
Bersama yang mencakup dari cuti tahunan, cuti panjang, cuti lapangan, cuti pengganti, cuti hamil dan melahirkan, cuti haid, ijin tidak masuk bekerja karena ada
keperluan keluarga, ijin khusus untuk ujian pendidikan dan ibadah keagamaan, ijin meninggalkan pekerjaan diluar tanggungan Perusahaan serta hari-hari libur resmi
nasional. Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan Pekerja selama bekerja di
Perusahaan, maka Pengusaha dan Pekerja menyepakati pasal-pasal mengenai keselamatan, kesehatan dan perlengkapan kerja. Pasal-pasal yang ada adalah
mengenai hygiene Perusahaan dan kesehatan Hyperkes, pakaian kerja, alat-alat kerja serta perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja.
34 Produktivitas adalah hasil dari pelaksanaan kewajiban karyawan yang diatur
melalui pasal-pasal peraturan tata tertib di Perjanjian Kerja Bersama. Dimulai dari tata tertib registrasi bagi Pekerja, tata tertib keselamatan kerja dan lingkungan hidup, tata
tertib kesehatan dan kebersihan, tata tertib keamanan serta yang terakhir adalah sikap dan tanggung jawab, baik atasan kepada bawahan maupun sebaliknya yaitu bawahan
kepada atasan. Ketika ada kewajiban bagi Pekerja, agar kewajiban tersebut dilaksanakan maka disepakati pasal-pasal mengenai sanksi-sanksi terhadap
pelanggaran, mulai dari peringatan lisan, surat peringatan pertama, surat peringatan kedua, surat peringatan ketiga sampai dengan sanksi pemutusan hubungan kerja.
Walaupun pengusaha mencegah semaksimal mungkin terjadinya pemutusan hubungan kerja, namun bisa saja hal tersebut terjadi sebagai pilihan terakhir yang
tidak bisa dihindari sehingga diperlukan kesepakatan ketika terjadi pemutusan hubungan kerja agar hak Pekerja dan Pengusaha terlindungi. Kewajiban dan hak
Pekerja serta Perusahaan saat terjadi pemutusan hubungan kerja disepakati dalam Perjanjian Kerja bersama. Jenis pemutusan hubungan kerja yang terjadi bisa pada
masa percobaan, atas kehendak Pekerja, secara massal, karena tidak mampu bekerja atau sakit berkepanjangan, meninggal dunia, kesalahat berat, perubahan kepemilikan
perusahaan, perusahaan tutup maupun karena perusahaan pailit. Dari berbagai jenis pemutusan hubungan kerja tersebut akan ada perbedaan benefit yang didapatkan
Pekerja dengan dasar perhitungan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pisah yang disepakati di dalam Perjanjian Kerja Bersama.
Didalam hubungan industrial yang terjadi di PT United Tractors, Tbk bisa saja terjadi ada beberapa permasalahan sehingga tata cara penyelesaian dan pengaduannya
diatur dalam kesepakatan Perjanjian Kerja Bersama, dengan prioritas penyelesaian dimulai dari atasan langsungnya berjenjang sampai melalui Serikat Pekerja. Perjanjian
Kerja Bersama ini ditutup dengan peraturan peralihan dan pelaksanaannya sehingga mencegah kekosongan tidak adanya peraturan yang dipakai dalam hubungan
industrial di Perusahaan ketika masih dalam proses penyusunan Perjanjian Kerja Bersama yang baru.
35
4.3 Gambaran Umum Responden