18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran
PT United Tractors, Tbk untuk menjaga keberlangsungannya mempunyai visi, misi dan tujuan yang harus di capai organisasi. Untuk mencapai visi misi dan tujuan
perusahaan diperlukan strategi-strategi yang dilakukan pada proses bisnis perusahaan termasuk didalam proses pengelolaan karyawannya. Terkait dengan pengelolaan
karyawan ini, diperusahaan terjalin hubungan industrial antara pemberi kerjamanajemen dan PekerjaSerikat Pekerja. Serikat Pekerja sebagai organisasi yang
bertujuan memperjuangkan kesejahteraan Pekerja, dan untuk mewujudkannya sebagai salah satu pihak yang ada didalam hubungan industrial maka Serikat Pekerja adalah
sebagai pihak yang mempunyai hak untuk berunding di dalam penyusunan perjanjian kerja bersama. Didalam hubungan industrial yang terjalin, Manajemen dan Serikat
Pekerja melakukan perundingan Bipartit untuk menyusun Perjanjian Kerja Bersama yang digunakan sebagai landasan berlangsungnya hubungan kerja sekaligus sebagai
dasar perusahaan didalam pengelolaan sumber daya manusia yang ada. Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel peran Serikat Pekerja terhadap
variabel Perjanjian Kerja Bersama. Variabel peran Serikat Pekerja bersumber pada teori Payaman Simanjuntak 2003. Komponen dalam peran Serikat Pekerja
dijabarkan meliputi menampung aspirasi dan keluhan Pekerja, perwakilan Pekerja, memperjuangkan hak dan kepentingan anggota, membantu menyelesaikan
perselisihan hubungan industrial, meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota serta menyalurkan aspirasi dan saran kepada manajemen. Variabel Perjanjian Kerja
Bersama Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No 13 Tahun 2003. Perjanjian Kerja Bersama yaitu perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat
pekerjaserikat buruh atau beberapa serikat pekerjaserikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau
beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah Pihak.
Analisis pengaruh variabel peran Serikat Pekerja terhadap variabel Perjanjian Kerja Bersama ini dilakukan dengan survey menggunakan alat bantu berupa
kuesioner. Populasi dalam survey adalah anggota Serikat Pekerja PT United Tractors,
19 Tbk. Hasil survey diolah untuk mengetahui apa dan bagaimana masing-masing
variabel peran Serikat Pekerja mempengaruhi variabel Perjanjian Kerja Bersama. Hasil dari analisis tersebut kemudian digunakan untuk mengetahui apa dan bagaimana
hubungan industrial di PT United Tractors, Tbk. Kerangka pemikiran penulis sajikan
dalam Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
PT United Tractors, Tbk Visi, Misi dan Tujuan Organisasi
Pengaruh Peran Serikat Pekerja Terhadap Perjanjian Kerja Bersama
Implikasi Manajerial Perjanjian Kerja Bersama
UU 13 tahun 2003 Perjanjian Kerja Bersama
yaitu perjanjian yang merupakan hasil
perundingan antara serikat pekerja dengan
pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak
dan kewajiban kedua belah Pihak Y.
Peran Serikat Pekerja Payaman Simanjuntak, 2003
1. Menampung aspirasi dan keluhan Pekerja X1.
2. Perwakilan Pekerja X2. 3. Memperjuangkan hak
dan kepentingan anggota X3.
4. Membantu menyelesaikan
perselisihan hubungan industrial X4.
5. Meningkatkan disiplin dan semangat kerja
anggota X5. 6. Menyalurkan aspirasi
dan saran kepada manajemen X6.
Rekomendasi Manajemen Pengelolaan
Sumber Daya Manusia Hubungan Industrial
20 Berdasarkan Gambar 1, kerangka pemikiran penelitian diatas penulis akan
melakukan penelitian mengenai pengaruh peran Serikat Pekerja terhadap Perjanjian Kerja Bersama di PT United Tractors, Tbk. Dari penelitian tersebut akan melihat
implikasi manajerial terkait hubungan industrial yang terjadi. Pembahasan dan pengkajian hubungan industrial yang terjadi bertujuan untuk memperoleh
rekomendasi dan inisiatif strategis yang bermanfaat bagi Serikat Pekerja dan Manajemen PT United Tractors, Tbk, khususnya dalam bidang hubungan industrial
yang dijalankan. Dengan adanya rekomendasi tersebut, diharapkan hubungan industrial yang terjadi di perusahaan bisa berjalan harmonis, berkeadilan serta
berkelanjutan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian